Cerita Bisnis

Dari Bandung Tegep Boots ‘Terbang’ Ke Australia Hingga Jerman

“Tetap melakukan inovasi dan be different karena dengan be different itu kita akan mudah mendapatkan market. Harus selalu diperhatikan internal manajemen, marketing dan produknya.  Selalu komitmen terhadap customer, menjaga quality control karena pembeli adalah raja,” tulis pemilik usaha Tegep Boots, Etnawati Melani.

Permintaan produk alas kaki atau sepatu di dalam negeri terus tumbuh setiap tahunnya. Hal ini jelas menjadi peluang bagi para pebisnis sepatu lokal agar dapat menggenjot produksi sekaligus menciptakan sepatu yang berkualitas.

Salah satu pebisnis sepatu lokal yang menikmati berkah dari tingginya permintaan sepatu di dalam negeri adalah Tegep Boots. Tegep Boots adalah sebuah brand sepatu asal Bandung, Jawa Barat yang dibangun oleh Tegep Octaviansyah (43) di tahun 1998. Tegep awalnya membangun bisnis sepatu boots dengan brand Clapman di tahun 1996.

Baca juga: Decopatch: Bisnis Piring dan Gelas Bekas Ala Diah yang Bernilai Jutaan Rupiah

Tegep yang merupakan lulusan desain produk Institut Teknologi Bandung (ITB) mampu membuat sepatu boots yang unik dan berkualitas. Karyanya mampu menembus pasar internasional yaitu ke Australia, Amerika hingga Jerman.

Namun sayang, saat Tegep ingin memperluas pasar dan memproduksi sepatu boots yang lebih berkualitas, ia harus menghadap Yang Maha Kuasa di bulan Februari 2016. Kini tongkat estafet Tegep Boots dilanjutkan oleh sang istri, Etnawati Melani (38). Di tangan dia, Tegep Boots tetap dicintai dan menjadi primadona sepatu boots bagi kalangan selebritis papan atas hingga para pecinta motor besar.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Berikut ini obrolan indotrading.com dengan Etnawati Melani, Selasa (27/9/2016).

Foto: Pemilik usaha Tegep Boots, Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

Foto: Pemilik usaha Tegep Boots, Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

“Tegep Boots ini didirikan tahun 1996 berangkat dari hobi suami Tegep Octaviansyah yang sekarang sudah tiada. Dia (Tegep Octaviansyah) itu hobinya naik motor dan kolektor sepatu-sepatu boots. Cuma saat itu sepatu-sepatu boots itu merek luar semua seperti Harley Davidson dan lain-lain. Akhirnya dia mikir ‘gue suka sepatu boots tapi kok susah banget nyari sepatu lokal yang bagus dan pas,” cerita Etnawati.

Berangkat dari keinginannya itu, Tegep lantas mencari pengrajin sepatu di Bandung, Jawa Barat. Singkat cerita ia bertemu dengan toko sepatu skala UKM bernama Kanselir. Akhirnya Tegep bekerjasama dengan Kanselir dan sepakat memberikan brand Clapman di tahun 1996.

Sepatu boots yang dibuat Kanselir dan Tegep memang berbeda dari sepatu boots pada umumnya. Jenis sepatu boots yang diproduksinya memiliki motif yang beragam.  Pasarnya memang diperuntukan bagi para bikers dan penganut lifestyle tertentu.

Baca juga: Mantan PNS Ini Sukses Jadi Pengusaha Art Interior Beromzet Puluhan Juta

Marketnya ke anak-anak motor dan itu laku banget. Kalau dicompare dengan produk-produk luar nggak beda jauh,” ucapnya.

Sayangnya kerjasama yang terbangun antara kedua belah pihak harus pisah jalan di tahun 1998. Alasan utama karena krisis moneter dan perbedaan visi dan misi antara Kanselir dan Tegep.

“Nah akhrnya timbul masalah, kesepakatan harga dari pihak UKM dengan kita berbeda. Pihak UKM ingin kita turunkan kualitas tapi dengan harga yang sama, sementara suami saya sendiri nggak mau. Dia ingin kualitas tetap dan harus dijaga. Akhirnya beda prinsip dan sepakat untuk pisah,” tuturnya.

Foto: Berbagai desain sepatu merek Tegep Boots karya Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

Foto: Berbagai desain sepatu dan tas serta dompet merek Tegep Boots karya Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

Setelah itu, Tegep tetap melanjutkan bisnisnya dan masih menggunakan nama Clapman. Namun seorang dosennya di ITB memberikan saran kepada Tegep agar sepatu buatannya diberikan brand atas namanya sendiri yaitu Tegep Boots. Akhirnya brand sepatu dirubah dari Clapman menjadi Tegep Boots.

Nah usut demi usut, Etnawati mengungkapkan bila kata Tegep memiliki filosofi yang baik yaitu berasal dari bahasa Sunda yang artinya ganteng atau cakep.

“Akhirnya ya sudah berdirilah Tegep Boots resminya sih pada tahun 1998,” tukasnya.

Tegep Boots ‘Mengguncang’ Kota Bandung

Sejak didirikan di tahun 1998, sepatu Tegep Boots langsung mendapatkan tanggapan positif oleh masyarakat kota Bandung. Diceritakan Etnawati, Tegep Octaviansyah sang suami menghabiskan banyak waktunya hanya sekedar mendesain sekaligus membuat sepatu boots yang terkesan unik dan elegan.

Baca juga: Sepatu Sandal Kayu Made in Nadya ‘Terbang’ Hingga ke Qatar

“Awalnya segmen kita itu dari bikers, koboi, pokoknya yang lifestyle. Pak Tegep sendiri terus explore kreativitas, inovasi dari buku-buku desain dan lain-lain,” katanya.

Pada perkembangannya, sepatu boots buatan Tegep kian diminati oleh banyak orang karena memiliki desain dan motif yang unik. Sampai-sampai, Tegep diminta untuk bergabung dengan sebuah organisasi bernama Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI). Ternyata setelah masuk menjadi anggota PPMI, permintaan sepatu Tegep Boots kian melonjak. Tegep Boots juga kerap diajak mengikuti fashion show keluar negeri.

Foto: Pemilik usaha Tegep Boots, Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

Foto: Pemilik usaha Tegep Boots, Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

“Jadi ada desainer Indonesia dia mau show kita support di sepatunya.  Terus akhirnya  kita selalu ikut fashion show di Hongkong, dalam satu tahun minimal kita ikut fashion show di sana sebanyak dua kali,” katanya.

Sukses memiliki pasar yang cukup besar, Tegep Boots akhirnya mendapatkan apreasiasi dari masyarakat kota Bandung. Tegep Boots bahkan menjadi salah satu contoh produk fashion yang paling memukau. Selain itu, sang pemilik Tegep Octaviansyah didaulat menjadi tokoh inspiratif dan paling kreatif di kota Bandung.  Bisa dibilang, Tegep Boots saat itu ‘mengguncang’ kota Bandung.

“Kalau melhat karya-karyanya itu sudah ke high fashion jadi ada yang ready to order, ada yang by order.  Awalnya kita kan baru punya tempat workshop saja, semakin usaha berkembang kita juga punya toko sendri. Selain produk sepatu semua merchandise juga kita kerjain seperti custom motor, jok motor, tas motor, terus kadang-kadang jadi project-project desainer,” paparnya.

Baca juga: 3 Pemuda Ini Raup Untung Jual Kacamata Dari Papan Skateboard Bekas

Produksi Sepatu Boots Berkualitas Berbahan Kulit Sapi Hingga Buaya

Tidak mengherankan bila Tegep Boots mencuri perhatian masyarakat kota Bandung. Sepatu boots yang dbuat langsung oleh Tegep Octaviansyah memang memiliki kualitas kelas premium dengan bahan baku kulit sapi asli.

“Pokoknya semua yang berbahan dasar kulit dan kulit pun macam-macam dari mulai kulit sapi, domba, eksotik dan lain-lain,” kata Etnawati.

Selain dari kulit sapi dan domba, ada beberapa jenis sepatu Tegep Boots yang terbuat dari kulit buaya.  Tentunya bahan baku tersebut didapat dengan proses yang legal dan sesuai dengan rekomendasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.

Foto: Berbagai desain sepatu merek Tegep Boots karya Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

Foto: Berbagai desain sepatu merek Tegep Boots karya Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

“Tapi kita dengan bahan yang resmi ya nggak ilegal. Mau ke luar negeri, ke negera-negara tertentu mereka tidak akan merasa khawatir karena ada sertifikat,” tuturnya.

Sayangnya bagi Anda yang menginginkan Tegep Boots berbahan dasar kulit buaya harus mengeluarkan kocek cukup dalam. Etnawati mematok harga hingga Rp 20 juta per pasang bagi Tegep Boots berbahan dasar kulit buaya. Sedangkan yang menggunakan kulit sapi dan domba rata-rata harganya hanya Rp 2-3 juta per pasang.

“Yang paling mahal itu bahan bakunya dibuat dari eksotic skin, seperti buaya,” sebutnya.

Baca juga: Garap Busana Khusus Pria, Feby Haniv Justru Raih Sukses dan Terkenal 

Selain memproduksi sepatu boots, Tegep Boots juga sudah melebarkan sayap bisnisnya dengan memproduksi tas, dompet, jok motor hingga postman bag. Kini produk Tegep Boots dapat Anda temukan di Bali, Surabaya, Bandung dan Jakarta.

“Dan ke depannya Tegep Boots juga akan mengolah kulit buaya sendiri semacam membuat penangkaran buaya,” katanya.

Selain dibuat dari kulit binatang asli, keunggulan lain dari Tegep Boots adalah seluruh proses pengerjaan mulai dari pelaseran, embossed (pemberian pewarna), hingga sewing (penjahitan) dilakukan dengan menggunakan tangan tanpa mesin (handmade). Oleh karena itu menurut Etnawati proses pengerjaan cukup lama dan diperlukan ketelitian ekstra.

Foto: Pemilik usaha Tegep Boots, Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

Foto: Pemilik usaha Tegep Boots, Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

“Kelebihan kita kita itu bisa custom desig dan, home made, handmade dan ada ukuran kaki, jadi sepatu itu disesuaikan dengan anatomi kaki si pemesan agar pas dipakai dan merasa nyaman. Selain itu produk kita selalu membuat produk limited edition. Jadi orang mau bayar mahal karena kualitas. Makanya kita bilang kan Tegep Boots itu custom made, handmade dan high quality agar dinilai berbeda dan membuat orang puas,” tegasnya.

Dari Modal Rp 20 Juta Sekarang Memiliki Omzet Hingga Ratusan Juta Rupiah

Sebelum Tegep Boots berdiri di tahun 1998, Tegep Octaviansyah sudah lebih dahulu memproduksi sepatu boots dengan merek Clapman di tahun 1996. Modal awal yang dikucurkan Tegep dan sang istri Etnawati Melani saat ini sebesar Rp 20 juta berasal dari dana pinjaman.

“Modalnya itu kita kaya nggak serius. Waktu itu awalnya disuntik dana Rp 20 juta kita kan berdua hasil pinjaman dari orang tua kita,” kata Etnawati.

Baca juga: Para Pengusaha Ini Akhirnya Sukses Dengan Modal Nekat dan Berani Ambil Resiko

Dengan potensi pasar yang cukup besar, saat ini Etnawati mampu mengantongi omzet hingga ratusan juta rupiah per bulannya. Omzet tersebut didapat tidak hanya dari penjualan sepatu boots buatannya tetapi juga produk fashion lainnya seperti tas, dompet hingga jok motor klasik.

“Kalau normal itu (omzet) bisa Rp 400-500 juta,” sebutnya.

Dengan omzet yang cukup besar, Etnawati mampu memberikan upah yang sangat layak bagi para karyawannya. Selain itu, sebagian omzet yang didapat juga dialokasikan untuk kegiatan ekspansi bisnis.

Foto: Berbagai desain sepatu merek Tegep Boots karya Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

Foto: Berbagai desain sepatu merek Tegep Boots karya Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

“Akhirnya kita punya toko, bikin merchandise, dan punya gedung sendiri. Kemunginan besar kita juga mau buka toko di Singapura juga. Dulu juga kita sempet ngerjain mobilnya Panca Motor, Grand Touring, kita buat kursi senderannya, itu pembuatan dan desainnya dari kita. Dan itu membantu banget perkembangan Tegep Boots,” paparnya.

Meski memiliki omzet cukup besar, Etnawati masih menemukan banyak hambatan saat menjual produknya. Salah satunya adalah keterbatasan bahan baku kulit hewan hingga serbuan sepatu impor dari China.  

“Dan kalau melihat produk China yang masuk ke kita dengan harga yang murah, itu sangat membunuh UKM. Kurs dollar juga menjadi hambatan dalam bisnis kita,” keluhnya.

Dipesan Selebritis Papan Atas Hingga Diburu Kolektor

Unik, elegan dan mahal adalah nilai yang Anda dapatkan saat membeli produk Tegep Boots. Sang pemilik Etnawati Melani mengungkapkan bila sepatu boots buatannya banyak dipesan selebritis papan atas, aparat Kepolisian, konglomerat hingga para kolektor.

Baca juga: Fatchurohman Sulap Kain Batik Bekas Jadi Kolase Bernilai Jutaan Rupiah

Market kta sudah pasti menengah ke atas biasanya kalangan bikers, dari Kepolisian. Tapi kebanyakan dari lifestyle sih seperti koboi. Gengnya Tantowi Yahya mereka adalah langganan kita dan pasukannya Pak Prabowo (Subiakto) itu pesennya dari kita,” sebutnya.

Tegep Boots diklaim Etnawati sebagai produk sepatu boots berkualitas premium. Makanya banyak kalangan selebritis Tanah Air yang juga menggunakan produk buatannya.

Foto: Pemilik usaha Tegep Boots, Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

Foto: Pemilik usaha Tegep Boots, Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

“Juga banyak banget yang pesen sepatu boots dari kita, Mulan Jameela, Band Boomerang, RIF, Serius Band, Krisdayanti, Anang Hermansyah, dan masih banyak lagi,” tuturnya.

Selain terbuat dari kulit sapi dan domba, beberapa produk Tegep Boots juga terbuat dari kulit buaya. Maka tidak heran, banyak juga kalangan kolektor yang memburu Tegep Boots.

“Dan kita juga sudah punya langganan kolektor-kolektor yang mungkin dalam satu tahun itu bisa saja pesan 4 sampai 5 pasang sepatu boots,” ucapnya.

Diakui Etnawati, tingginya minat kalangan menengah atas untuk membeli Tegep Boots disebabkan karena produk ini berkualitas. Selain itu seluruh proses pengerjaan dilakukan dengan menggunakan tangan. Bahan bakunya juga terbuat dari kulit sapi, domba dan buaya asli, bukan imitasi.

Baca juga: Ambil Untung Berbisnis Resto Khas Malaysia Oldtown White Coffee

“Mekanismenya masih menggunakan model yang biasa, semua dikerjakan di tempat workshop sendiri dan sudah pasti terjaga quality controlnya karena kita melakukan SOP yang sangat ketat. Kita juga punya project terbaru, aku dapat order dari Geng Starwars, big fansnya Starwars di Indonesia. Mereka kan uniformnya banyak banget nah beberapa sepatu bootsnya dari kita, dan kemungkinan kalau sudah approve pihak internasional, semua akan diproduksi dari kita semua,” jelasnya.

Diekspor ke Australia Hingga Jerman

Sukses mendapatkan perhatian di Indonesia, Tegep Boots kian berekspansi ke luar negeri. Pemilik Tegep Boots, Etnawati Melani mengungkapkan bila sepatu Tegep Boots sudah berhasil diekspor ke berbagai negara.

Foto: Berbagai desain sepatu merek Tegep Boots karya Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

Foto: Berbagai desain sepatu dan tas merek Tegep Boots karya Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

“Iya ada beberapa produk kita yang sudah ekspor itu sepatu. Tapi jumlahnya tidak banyak. Kita ekspor ke Australia, Jerman, Amerika plus ke Hongkong,” kata Etnawati.

Selain itu baru-baru ini, Tegep Boots juga sudah menjalin kerjasama dengan salah satu brand otomotif yang ada di Indonesia. Sayangnya, Etnawati belum mau memberikan penjelasan lebih detil terkait kerjasama itu.

Project yang lagi jalan ini adalah saya kolaborasi dengan salah satu brand otomotif yang ada di Australia. Ini strategi juga sih menggandeng brand luar untuk dijadikan partner,” tambahnya.

Baca juga: ‘Kemilau’ Bisnis Mutiara Tawarkan Omzet Hingga Ratusan Juta Rupiah

Etnawati juga mengungkapkan, selama ini dirinya tidak pernah memiliki masalah saat mengekspor produknya keluar negeri. Masyarakat di luar negeri cukup antusias dan memberikan tanggapan positif atas produk Tegep Boots.

Ada beberapa rahasia dibalik kesuksesan Tegep Boots. Menurut Etnawati produk Tegep Boots memiliki desain dan modelnya yang sangat berbeda dari produk sepatu boots merek lainnya.

“Kalau segi packaging kita pasti membuat secara menarik. Packaging itu akan menentukan kualitas dan harga juga disamping membangun brand, citra dan quality control melalui inovasi,” tuturnya.

Foto: Berbagai desain sepatu merek Tegep Boots karya Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

Foto: Berbagai desain sepatu merek Tegep Boots karya Etnawati Melani/Dok: indotrading.com

Kemudian hal lain yang dianggap penting adalah pengelolaan sumber daya manusia (SDM) alias karyawan. Pelatihan ditambah pemberian upah yang layak menjadi kunci tingginya kualitas para karyawan yang dimiliki Tegep Boots.

“Dan menghadapi tukang itu perlu trik kita harus memperlakukan mereka seperti saudara. Meskipun kita pemilik kita tidak bisa memperlakukan secara semena-mena, karena kita team work saling membutuhkan,” tekannya.

Hasilnya berbagai prestasi sudah diraih Tegep Boots sebut saja  juara pertama desain sepatu seluruh Indonesia, mendapatkan kehormatan sepatu Tegep Boots dipajang di salah satu museum yang berada di Jerman, dan menjadi sepatu satu-satunya asal Indonesia yang berhasil ikut serta di ajang New York Fashion Week.

Baca juga: Intip Peluang Berbisnis Jamu dan Kosmetik Dari Bos Mustika Ratu

Dengan segudang prestasi yang diraih Tegep Boots, Etnawati tidak pernah khawatir dengan persaingan industri sepatu yang semakin ketat. Ia optimis Tegep Boots akan tetap dicintai masyarakat Indonesia karena keunikan serta desain khas yang berbeda dengan jenis sepatu boots merek lain.

“Sekarang perkembangan bisnis sepatu cukup pesat. Kalau ditanya persaingannya gimana kita kan ngejar segment yang beda, walau mungkin gayanya ada yang mirip-mirip tapi kita punya kelebihan. Jadi kita tidak takut sama kompetitor, bahkan kita sering ngeshare bumbu rahasia dapur kita ke orang lain. Aku masih ingat kata-kata yang pernah diucapkan oleh almarhum suami saya itu “Kalau air di dalam gelas terisi penuh ketika kita mau mengisi air lagi otomatis airnya harus dituang dulu, jadi kalau airnya ditumpahin pasti akan ada air baru yang masuk,  begitu pun dengan ilmu. Ilmu itu harus dishare nah kalau dishare pasti kita juga akan mendapatkan ilmu yang baru,” tutupnya.

Reporter: Kumi Laila     Penulis: Wiji Nurhayat

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top