Cekatan melihat peluang bisnis fesyen yang tak kalah berkembang layaknya bisnis lain, Woodka hadir menjadi salah satu merk jam tangan lokal yang banyak digemari karena keunikannya yang mengusung bahan ramah lingkungan. Dari namanya saja sudah cukup terbaca, kata Wood diambil dari bahasa Inggris yang berarti kayu, karena memang utamanya jam tangan lokal ini terbuat dari kayu asli yang dilengkapi dengan tali yang juga terbuat dari kain tradisional yakni tenun ikat Kalimantan.
Baca juga: Inspirasi Millennial: Deasy Esterina Menyulap Sampah Plastik Menjadi Bisnis Tas yang Elegan
Siapa pula yang menyangka, jika penggarap merk lokal ini tak hanya satu orang saja, tapi ada 11 orang mahasiswa yang sama-sama menempuh studi di ITB. Usut punya usut, ternyata awalnya Woodka diciptakan setelah mendapatkan tugas kuliah dengan subjek start up business. Savhira Mayola, merupakan pengiring pertama jam tangan kayu Woodka yang akhirnya diteruskan bersama dengan 11 temannya. Nama Woodka itu sendiri dipilih karena material yang digunakan terbuat dari kayu dengan pilihan 4 jenis yaitu sonokeling, jati, maple dan ebony.
Desain-desainnya pun tak seperti jam tangan yang biasa dipasarkan. Woodka lebih cenderung menggunakan warna-warna menyala dengan sentuhan tradisional yang terbuat dari kain tenun dan berbagai karakter lain hasil dari berkolaborasi seperti Doraemon, KITC, Zanana, Peanuts, Diela Maharani dan Pantainanas. Untuk timepiece nya pun terdiri dari 3 pilihan yaitu Orla, Nieo, Kovu, dimana para konsumen bisa bebas mix & match dengan rangkaian tali (strap) unik dan timeless untuk dipakai dalam berbagai aktivitas. Tidak hanya menjual jam tangan dan strap, Woodka juga menghadirkan aksesoris lain yaitu handphone case yang juga dibuat dari bahan kayu asli.
Di samping menawarkan material jam yang ramah lingkungan, Woodka juga mempunyai produk andalan yaitu Loca Sonokeling. Jam tangan ini memiliki sifat water resistant hingga kedalaman 30 meter lho. Sehingga sangat bisa untuk digunakan saat berenang atau snorkeling. Tidak hanya membuat penampilan Anda semakin fashionable, tapi mengenakan jam tangan Woodka juga menjadikan Anda termasuk salah satu kontributor pelestarian lingkungan. Mengapa? Karena ternyata kayu diklaim sebagai bahan yang dapat menyerap karbondioksida di udara, sehingga akan mampu mengurangi kapasitas bahan kimia yang tersebar di atmosfer.
Saat pertama kali produk jam tangan eco-friendly ini rilis, Woodka hanya memproduksi untuk dipakai sendiri. Kemudian seiring waktu bertambahnya penggemar, mereka mulai menciptakan 80 jam tangan per bulan, dan hingga kini telah melonjak 2 kali lipat yaitu sekitar 150 buah jam tangan kayu. Untuk penawaran harga setiap tipe jam pun berbeda, tergantung dari material dan tali yang dipilih. Namun, Woodka menetapkan kisaran harga dari 600 ribu Rupiah untuk timepiece, dan 150 ribu Rupiah untuk koleksi tali. Melalui bisnis ini, Shavira dan kesepuluh orang temannya berharap Woodka bisa terus mengeksplorasi berbagai macam bahan ramah lingkungan dengan paduan tradisional yang juga modern, serta mampu mencapai target pasar yang lebih luas di seluruh penjuru Indonesia.
Baca juga: 5 Tips Merebut Hati Konsumen Bagi Pelaku UKM