Economy and Business

Tetap Tenang di Kondisi Gawat dengan Dana Darurat. Yuk, Ketahui Cara Menyiapkannya!

Banyak orang kerap mengerdilkan betapa pentingnya melakukan sikap preventif terhadap beragam hal, termasuk soal urusan keuangan, terutama di masa-masa yang penuh ketidakpastiaan seperti saat ini. Boro-boro memikirkan soal tabungan, investasi, dan dana darurat, banyak dari masyarakat, terutama kaum milenial, yang justru hanya memikirkan perkara gaya hidup tanpa menyeimbangkannya dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

Salah satu hal yang sangat amat penting, selain menabung dan berinvestasi, adalah menyiapkan dana darurat agar alokasi dana semakin jelas dan kondisi keuangan akan semakin mantap dan stabil untuk menghadapi masa depan.

Apa itu Dana Darurat ?

Anda mungkin sudah banyak mendengar istilah ini dalam perencanaan finansial. Seperti namanya, dana darurat merupakan sejumlah uang yang tersedia dan dapat Anda ambil pada saat Anda benar-benar membutuhkannya, atau sedang benar-benar dalam keadaan darurat. Dana ini dialokasikan untuk kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya dadakan, darurat, dan dibutuhkan segera, seperti misalnya saat Anda sakit, kecelakaan, ataupun tertimpa bencana.

Setelah Anda mengetahui bahwa dana darurat itu merupakan salah satu faktor penting dalam membangun kondisi dan stabilitas finansial yang solid, lantas bagaimana sebenarnya agar Anda bisa mengalokasikan sebagian pendapatan Anda untuk ini? Yuk simak beberapa tipsnya di bawah ini!

Tips Menyiapkan Dana Darurat

1. Lakukan Analisis Terhadap Kondisi Keuangan Anda

Dana Darurat

Melakukan analisis terhadap kondisi keuangan pada dasarnya mudah, yaitu dengan cara membandingkan jumlah pendapatan yang Anda dapat setiap bulan dengan jumlah pengeluaran yang Anda habiskan setiap bulannya. Dengan begitu, Anda akan mengetahui jumlah cashflow Anda saat ini, yang bisa Anda alokasikan untuk kebutuhan menabung, investasi, dan tentunya menyiapkan dana darurat. 

Hal yang penting untuk dicatat adalah bahwa pengeluaran bukan hanya apa yang Anda keluarkan sehari-hari seperti untuk kebutuhan makan, transportasi, dsb, tetapi Anda pun harus memasukkan berapa jumlah yang Anda keluarkan untuk membayar tagihan, membayar cicilan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, ada baiknya anda untuk memiliki pembukuan khusus untuk melakukan analisis yang lebih baik atas kondisi keuangan anda.

2. Coret Pengeluaran yang Tidak Esensial

Dana Darurat

Setelah anda menghitung total pemasukan dan pengeluaran bulanan Anda, saatnya kembali untuk menilik dan melihat jumlah uang yang Anda keluarkan setiap bulannya. Apakah besar dan kian membengkak? Itu artinya Anda harus mulai untuk memangkasnya dan mencoret hal-hal yang tidak esensial, terutama hanya untuk sekedar jajan jajanan kekinian dan memenuhi gaya hidup yang ada.

Jika ingin menambah pundi-pundi tabungan dan dana darurat Anda, ada baiknya mulai berhenti menghabiskan uang untuk kebutuhan yang sebenarnya tidak perlu. Selain itu, pada saat Anda berbelanja kebutuhan sehar-hari, ada baiknya untuk mencari produk-produk dengan potongan harga atau mencari alternative produk dengan merk lainnya yang memiliki harga yang lebih rendah.

3. Rencanakan Jumlahnya

Dana Darurat

Jika Anda sudah mengetahui kondisi keuangan Anda beserta cashflow tiap bulannya, hal selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah mulai merencanakan besaran dana darurat yang akan Anda persiapkan. Pada dasarnya, besaran dana yang harus disiapkan oleh setiap orang itu berbeda, tergantung dari besaran pengeluaran ataupun jumlah tanggungan yang dimiliki. Orang yang belum menikah dan tidak memiliki tanggungan, akan berbeda dengan orang yang sudah menikah dan memiliki anak. 

Idealnya, besaran dana darurat dari seseorang yang lajang dan tanpa tanggungan adalah sebanyak tiga kali lipat dari gaji pengeluaran bulanan mereka. Sedangkan, bagi yang sudah berkeluarga, contohnya seorang suami, istri, dan satu orang anak, ada baiknya dana darurat yang disiapkan adalah sebesar sembilan kali lipat dari pengeluaran bulanannya. Misalnya, total penghasilannya adalah Rp 20 juta, dengan total pengeluaran sebesar Rp. 15 juta, maka total dana yang harus disiapkan adalah sebesar Rp 135 juta.

4. Buat Rekening Khusus

Jumlah target besaran dana sudah ditentukan, lalu apa selanjutnya? Memisahkan antara dana darurat dan uang pribadi Anda. Caranya adalah dengan membuat rekening baru atau menggunakan rekening yang sudah tidak digunakan lagi. Rekening khusus tersebut bertujuan agar anda lebih teratur lagi dalam pemisahannya agar tidak ampur aduk dan tentunya agar dana darurat Anda tak terpakai untuk membayar keperluan anda.

5. Membuat Komitmen Terhadap diri Sendiri dan Mulai Kumpulkan Dana

Dana Darurat

Komitmen yang kuat merupakan kunci terbesar agar Anda bisa mengumpulkan dana darurat untuk masa depan. Oleh karena itu, pastikan terlebih dahulu bahwa Anda berkomitmen terhadap diri sendiri, karena tanpa komitmen yang kuat, Anda bisa saja goyah di tengah jalan dan ujung-ujungnya dana tersebut habis dipakai membeli kebutuhan. Jika sudah berkomitmen terhadap diri sendiri, maka saatnya untuk mulai mengumpulkan uang sesuai jumlah dan waktu yang sudah Anda tentukan.

6. Anggap Saja Sebagai Mencicil Tunggakan

Sebagai bentuk komitmen Anda untuk mengumpulkan dana darurat, ada baiknya Anda untuk secara otomatis mengalokasikannya setiap bulan dan menganggapnya sebagai tindakan mencicil tunggakan setiap kali Anda menerima gaji bulanan. Tak masalah walaupun sedikit demi sedikit asal anda tetap konsisten. Seperti kata pepatah “sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.”

Baca juga: Tips Mengatur Gaji Bulanan Biar Gak Sekadar Lewat

Itulah keenam tips tentang bagaimana caranya menyiapkan dana darurat. Semoga setelah membaca artikel ini, Anda bisa mulai untuk menyiapkannya untuk masa depan dan mengatur keuangan Anda lebih baik lagi.

 

To Top