“Don’t just be your self, but be your best self. yang dalam artian, tetap terus menerus mengembangkan apa yang sudah menjadi kelebihan diri dan selalu fokus akan hal itu,” tulis CEO PT Merry Riana Indonesia, Merry Riana.
Siapa yang tidak mengenal sosok Merry Riana (36). Wanita cantik, muda dan energik ini dikenal sebagai seorang pengusaha sukses dan motivator handal asal Indonesia.
Merry Riana lahir di Jakarta 29 Mei 1980 atau tepatnya 36 tahun yang lalu. Namanya mulai melejit ketika dirinya meraup penghasilan hingga satu juta dolar Singapura. Yang lebih spesial lagi adalah, penghasilan tersebut ia peroleh ketika umurnya baru menginjak usia 26 tahun.
Baca juga: Pernah Jualan Baju di Taman Puring, Bong Chandra Kini Sukses Jadi Bos Properti
Saat ini, wajah cantiknya kerap menghiasi layar televisi. Ya, Merry adalah seorang motivator handal yang selalu memberikan kata-kata penuh semangat bagi para audience dan penggemar beratnya.
Ketenaran dan kesuksesan yang diraih Merry saat ini tentu saja didapat dengan cara yang tidak mudah. Merry dibesarkan dalam sebuah keluarga yang biasa-biasa saja. Ia harus menempuh kehidupan pahit dan penuh perjuangan apalagi setelah ia memilih pindah ke Singapura untuk menempuh pendidikan di tahun 1998.
Di Singapura, ia melakukan banyak pekerjaan seperti penyebar brosur biro jodoh, bekerja di florist (toko bunga) sampai menjadi pelayan hotel. Dia lakukan itu semua hanya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan membayar biaya kuliah. Namun inilah titik awal perjalanannya dimana kesuksesan Merry mulai diukir.
Lalu bagaimana kisah lengkapnya? Berikut ini penuturan Merry Riana kepada indotrading.com, Kamis (6/10/2016).
“Saya dilahirkan dan dibesarkan di Jakarta, Indonesia. Saya bukan berasal dari keluarga konglomerat atau keluarga yang kaya raya. Orang tua saya hanyalah kelas menengah biasa. Tetapi saya tahu, mereka selalu melakukan yang terbaik untuk kami. Mereka menyediakan kehidupan yang cukup dan layak untuk kami. Saya selalu bersyukur akan kenyataan ini,” kenang Merry.
Ia mengungkapkan, ayahnya adalah seorang insinyur elektro yang mengelola bisnis elektronik. Sementara itu, ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang penuh kasih sayang. Merry adalah anak tertua dari tiga bersaudara.
Baca juga: Ini Resep Jadi Pengusaha Sukses Ala Bong Chandra
“Kedua adik saya laki-laki. Jadi, kami semua berlima,” sebutnya.
Jalani Hidup Keras di Singapura
Menjadi anak pertama tentunya menjadi tumpuan dan harapan bagi kedua orang tuanya. Hal ini disadari oleh Merry Riana. Selepas menyelesaikan pendidikan menengah atas, Merry remaja memiliki cita-cita sebagai seorang insinyur tehnik dan berencana melanjutkan studinya ke Universitas Trisakti dengan mengambil jurusan Tehnik Elektro.
“Sebenarnya orang tua saya tidak berencana menyekolahkan saya ke luar negeri. Segera setelah selesai sekolah, saya bersiap-siap melanjutkan kuliah di salah satu universitas di Jakarta. Pada hari ketika saya mengambil formulir pendaftaran di sebuah universitas, terjadilah kerusuhan Mei 1998,” tuturnya.
Namun pada saat itu keadaan ibu kota Jakarta sedang mengalami krisis dan kerusuhan hebat. Orang tua Merry merasa khawatir. Kemudian sang ayah akhirnya memutuskan untuk mengirim Merry ke Singapura.
“Saya pergi ke Singapura tahun 1998 ketika masih berumur 18 tahun. Saat itu krisis ekonomi sedang melanda Asia. Pada saat itu, Indonesia bukan tempat yang aman untuk seorang gadis muda seperti saya saat kerusuhan terjadi di mana-mana,” paparnya.
Akhirnya setelah tiba di Singapura, Merry memutuskan untuk melanjutkan studi di Nanyang Technological University (NTU). Ia mengambil jurusan Electrical dan Electronics Engineering (EEE).
Baca juga: Ngeri, 3 Pengusaha Ini Sulap Kulit Ular dan Buaya Jadi Barang Mewah
“Pada tahun 1998, kondisi pasca kerusuhan membuat saya harus melanjutkan pendidikan di Singapura, di Nanyang Technological University,” katanya.
Untuk menggapai cita-cita dan menyelesaikan kuliahnya, dilalui Merry dengan cara yang tidak mudah. Apalagi kebutuhan hidup dan biaya kuliah di Singapura cukup mahal. Perjuangan berat harus ia lalui dengan melakukan berbagai macam pekerjaan seperti penyebar pamflet di jalanan, menjaga kios, hingga menjadi pelayan hotel.
“Saya mencoba beberapa pekerjaan, mulai dari penyebar brosur biro jodoh, bekerja di florist sampai jadi pelayan hotel,” sebutnya.
Hal ini semua dia lakukan dengan tujuan agar tetap bertahan. Tetapi, ia percaya bahwa setiap rintangan pasti ada jalan keluarnya dan pasti bisa dilalui.
“Kondisi saya saat itu lekat dengan keprihatinan. Dalam situasi sulit itu saya kemudian melayangkan visi yang sangat kritis ke depan,” tegasnya.
Kerja Keras dan Tidak Gampang Menyerah Kunci Sukses Merry Riana
Menjelajahi kehidupan yang cukup berat di Singapura dilewati Merry dengan cara yang tidak mudah. Merry harus memutar otak dan berusaha lebih keras bagaimana ia harus mencari biaya tambahan untuk membayar pendidikannya dan mencukupi biaya hidup di Singapura sehari-hari.
Baca juga: Kisah Darwin Manurung: Dari Karyawan Pipa Toko Kini Jadi Bos Pipa
“Bagaimana masa depan saya? Bagaimana saya akan memapankan diri saya jika setelah bekerja gaji saya tersedot untuk membayar hutang pendidikan? Bagaimana saya bisa membahagiakan orang tua saya jika waktu saya akan habis digunakan untuk bekerja keras guna membayar cicilan hutang?,” keluh Merry mengenang kehidupan saat itu.
Namun ada satu cita-cita yang Merry ungkapkan. Ia harus berpikir keras, bekerja keras, mencari jalan untuk mencapai harapan terbesar yakni menuju kebebasan finansial di usia 30 tahun.
“Kondisi itu kemudian memacu saya,” tambahnya.
Lalu, sedikit demi sedikit penghasilan yang dia terima sebagai penyebar pamflet di jalanan, menjaga kios, hingga menjadi pelayan hotel dikumpulkan. Uang tersebut ia pergunakan untuk membangun bisnis kecil-kecilan seperti bisnis MLM atau Multi Level Marketing.
“Ketika tabungan sudah dimiliki, saya juga mencoba beberapa bisnis. Mulai dari mencoba mengembangkan bisnis MLM sampai jual beli saham,” sebutnya.
Namun sayang, kedua bisnis barunya itu gagal total. Lagi-lagi ia harus kembali memutar otak bagaimana caranya mendapatkan kesuksesan. Hingga akhirnya, selepas ia menamatkan studinya Merry memilih menekuni bidang financial consultant. Ternyata bidang barunya ini adalah titik balik kehidupan Merry.
Baca juga: Pernah Hidup Susah, Livienne Russellia Bangkit dan Sukses Berbisnis Kosmetik
Perlahan tapi pasti Merry berhasil menjual sedikit demi sedikt produk keuangannya seperti asuransi, kartu kredit, tabungan dan lain-lain. Hingga pada akhirnya di tahun 2003 ia dinobatkan sebagai salah satu agen perusahaan terbaik ditempatnya bekerja.
“Pilihan ini pada akhirnya membawa saya pada sebuah pertarungan yang sangat hebat sekaligus cocok untuk karakternya yang pantang menyerah dan komitmen pada tujuan,” jelasnya.
Raih Mimpi Satu Juta Dolar Singapura
Hanya dalam waktu singkat atau 4 tahun sejak kelulusannya, Merry Riana telah mendapatkan penghasilan lebih dari 1 juta dolar Singapura melalui bisnisnya. Pencapaian fenomenal ini dibuat oleh Merry saat usianya baru menginjak usia 26 tahun.
“Sebuah pencapaian mengagumkan. Saya sudah berhasil mencapai kebebasan finansial sebelum usia saya mencapai 30 tahun,” tukasnya dengan sumringah.
Dengan cepat nama Merry Riana menghiasi berbagai pemberitaan di berbagai media cetak di Singapura, salah satunya adalah ‘The Straits Times’. Keberhasilan Merry juga diliput oleh berbagai media asing seperti dari Malaysia, Vietnam hingga Indonesia.
“Benar-benar merupakan berkat Tuhan bagi saya,” katanya dengan rendah hati.
Merry telah membuktikan bila kerja kerasnya dibayar dengan sebuah keberhasilan. Ia kini dikenal sebagai seorang individu yang paling dikagumi dan diperhatikan oleh berbagai kalangan.
Baca juga: Dari Bandung Tegep Boots ‘Terbang’ ke Australia Hingga Jerman
“Saya merasa sangat bersyukur karena sekarang ini bisa membuat impian menjadi kenyataan dengan menjadi seorang penulis dan motivator. Dan saat ini saya pun sudah punya TV show sendiri yang bisa menjangkau puluhan juta penonton, tentunya dengan ini bisa menciptakan dampak positif di dalam kehidupan lebih banyak orang lagi. Ya, inilah mimpi sejuta dolar saya,” paparnya.
Aktif Menjadi Motivator dan Pengusaha
Sukses menekuni bisnis financial consultant hingga mampu meraup pendapatan 1 juta dolar Singapura tidak membuat Merry Riana besar kepala. Merry lalu mengembangkan sebuah organisasi bernama MRO atau Merry Riana Organization.
MRO adalah sebuah organisasi yang berbasis di Singapura dan memiliki anggota yang kebanyakan berasal dari kalangan profesional muda. Melalui MRO, Merry memiliki keinginan untuk memperluas jangkauan bisnis-bisnisnya.
“Di Singapura saya pernah mendirikan Merry Riana Organization,” sebutnya.
Selain MRO, Merry juga mulai menggarap bisnis baru di Indonesia. Melalui PT Merry Riana Indonesia dan PT Merry Riana Edukasi. Merry aktif menjadi trainer dan speaker bagi jutaan penggemar beratnya yang ada di Indonesia.
“Sesuai dengan mimpi saya ketika di usia 30 tahun, maka di tahun 2020 nanti ketika usia saya 40 tahun, saya berharap sudah dapat memberikan dampak positif kepada jutaan orang di Indonesia. Dan bersyukur sekali karena dalam waktu 4 tahun belakangan ini, ketika saya baru menjajaki kaki di Indonesia kembali, sudah banyak channel yang diberikan Tuhan kepada saya. Sehingga kalau dilihat dari social media, lewat twitter, lewat channel TV, radio, dan lain sebagainya, jumlah 1 juta orang itu sudah terlampaui,” paparnya.
Baca juga: Decopatch: Bisnis Piring dan Gelas Bekas Ala Diah yang Bernilai Jutaan Rupiah
Untuk saat ini, Merry memiliki target meningkatkan kuantitas dan kualitas trainer dan speaker yang diberikan olehnya. Selain itu, ia juga aktif memberikan motivasi lewat seminar, buku, sosial media, TV, radio, film, dan Merry Riana Corporate Ambassadors.
“Selama 4 tahun tersisa sebelum tahun 2020, saya berharap dapat meningkatkan kualitas agar dapat berbuah lebih banyak lagi, dengan hasil yang bukan hanya berdampak positif pada kehidupan mereka sendiri tapi juga dalam kehidupan keluarganya dan juga orang-orang di sekitarnya,” jelasnya.
Ia juga memiliki alasan kuat mengapa harus terjun di bidang trainer dan speaker setelah sukses di bisnis finansial. Bagi Merry memberikan motivasi kepada orang banyak memiliki arti penting terutama membagikan kisah pengalaman hidupnya yang inspiratif dan layak dibagikan kepada orang banyak.
“Seperti yang selalu saya katakan bahwa saya ingin menciptakan dampak positif di dalam kehidupan jutaan orang, khususnya di negara kita tercinta, Indonesia. Dan, bisnis ini sangat relevan dengan visi saya,” tegasnya.
Kiat Sukses Ala Merry Riana
Memiliki pendapatan hingga 1 juta dolar Singapura di usia yang masih cukup belia adalah hal yang luar biasa. Itulah yang dialami oleh seorang Merry Riana. Sukses besarnya itu pernah menjadi pembicaraan hangat masyarakat Singapura hingga diliput oleh berbagai media asing.
Baca juga: Mantan PNS Ini Sukses Jadi Pengusaha Art Interior Beromzet Puluhan Juta
Prestasi Merry memang mentereng terutama di bidang finansial dan speaker. Berbagai penghargaan baik skala nasional maupun internasional sudah ia terima. Dan kini wajah cantiknya kerap menghiasi layar televisi. Ya, Merry kini menjadi motivator handal yang sering memberikan kata-kata penuh semangat. Lalu bagaimana Merry dapat meraih sukses di usia yang masih cukup muda saat itu?
“Selain mengambil tindakan terus-menerus dan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapai apa yang kita benar-benar inginkan, kita juga harus tahu aturan mainnya,” ungkap Merry.
Bagi Merry, ada aturan-aturan yang harus selalu dia patuhi dalam usahanya mencapai puncak kesuksesan. Salah satu aturan tersebut adalah integritas yang harus dia pegang teguh tanpa terkecuali.
“Ini adalah suatu hal yang tidak boleh kita kompromikan kapan pun juga. Tanpa integritas, tidak ada fondasi dasar yang kokoh untuk kesuksesan kita. Kita dapat saja membangun karier semampu kita, tetapi tanpa integritas, semuanya itu bisa hilang runtuh dalam waktu semalam saja,” tegasnya.
Kemudian hal lain yang perlu dilakukan adalah kerja keras. Tanpa kerja keras dan usaha dia tidak akan pernah sukses.
“Ketika kita bekerja keras menggapai impian kita setiap harinya, tentunya kita ingin dapat pulang ke rumah dan tidur dengan nyenyak. Kita tidak ingin dihantui perasaan bersalah karena melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nurani kita,” ujarnya.
Baca juga: Sepatu Sandal Kayu Made in Nadya ‘Terbang’ Hingga ke Qatar
Sedangkan di sektor bisnis yang dijalaninya sekarang (yaitu di bidang finansial dan speaker) ada beberapa hal yang Merry lakukan agar usahanya maju dan berkembang. Misalnya membentuk tim yang solid dan penyampaian media promosi yang tepat.
“Tentunya saya memiliki tim yang solid di Merry Riana Indonesia dan di Merry Riana Learning Centre yang memang mensupport di bidang inspirasi dan edukasi, dan itulah yang menjadi penunjang kesuksesan. Kalau dari segi marketing, bersyukur sekali sampai saat ini berdasarkan word out mouth dan karena berbagai channel yang dimiliki (buku, acara radio, acara tv, film, media sosial,” tuturnya.
Momen Berharga Seorang Merry Riana
Merry Riana telah meninggalkan Indonesia sejak tahun 1998 untuk menempuh pendidikan di Nanyang Technological University (NTU), Singapura. Di Negeri Singa itu juga ia meraih kesuksesan bahkan menjadi pusat perhatian banyak orang. Ya, Merry Riana berhasil meraup pendapatan 1 juta dolar Singapura ketika usianya baru menginjak 26 tahun.
Berita tentang kesuksesan Merry Riana mengguncang banyak media asing yang berada di Singapura. Mereka memberikan pujian dari perjuangan hebat yang selama ini telah dilalui seorang Merry Riana.
Tetapi itu bukanlah momen terbaik bagi Merry. Merry justru memiliki kenangan indah ketika kembali ke Indonesia di tahun 2014. Saat itu ia diundang untuk menjadi pembicara utama di sebuah acara.
“Saya tak akan pernah melupakan sore itu. Masih sangat teringat di benak saya betapa menggetarkannya sensasi mengharukan yang menyeruak pada sore itu. Di sebuah acara yang digelar pada tahun 2014 di Jakarta, untuk pertama kalinya saya diundang sebagai pembicara di negeri sendiri. Sepertinya berita tentang prestasi saya di Singapura sudah terdengar sampai ke Indonesia,” kenang Merry.
Selain kembali ke Indonesia, yang spesial dari acara itu adalah kehadiran kedua orang tuanya. Ditambah lagi, acara tersebut didatangi oleh lebih dari 4000 audience.
Baca juga: 3 Pemuda Ini Raup Untung Jual Kacamata Dari Papan Skateboard Bekas
“Yang membuat saya bergetar adalah, ini Jakarta. Dan kedua orang tua saya hadir. Empat ribu orang memadati acara itu, siap mendengarkan saya berbicara. Saya memasuki ruang seminar dengan perasaan yang bergejolak. Antara haru, bahagia, tak percaya,” katanya.
Merry bercerita bila ribuan orang yang datang ke acara tersebut memandang dirinya dengan penuh hormat dan mereka bertepuk tangan hingga menyanjung dirinya. Hal ini membuat Merry tidak hanya merasa bangga tetapi juga bersemangat dan juga ada perasaan haru.
“Saya juga ingin menangis. Ini bukan kesempatan bicara saya yang pertama. Namun kesadaran bahwa ‘ini Jakarta’ dan orangtua saya ada di antara ribuan penonton itu, membuat batin saya amat bergemuruh,” ucapnya saat menggambarkan situasi saat itu.
Merry sampai demam panggung dan gemetar saat melangkah menuju podium. Matanya nyaris basah bila tidak mati-matian dia menahannya. Pidato malam itu dihiasi dengan nada yang terbata-bata dan suara tersendat dari seorang Merry Riana. Jelas berbeda dengan sosok Merry Riana yang dikenal sebagai sosok wanita tangguh dan periang di Singapura.
Baca juga: Garap Busana Khusus Pria, Feby Haniv Justru Raih Sukses dan Terkenal
“Saya menceritakan bagaimana sukses bisa saya raih. Saya kisahkan secara jujur bagaimana saya memulai pekerjaan saya. Pada detik itu tiba-tiba saja saya seperti diterbangkan ke bertahun-tahun sebelumnya, ketika saya duduk gelisah di dalam pesawat menuju Singapura dan membayangkan apa yang akan terjadi pada hidup saya,” tuturnya.
Pada saat menyampaikan motivasinya, Merry sering memandang wajah orang tuanya yang duduk di salah satu bagian kursi penonton. Ia mengaku sangat mencintai dan menilai orang tuanya adalah pembangkit semangat bagi dirinya.
“Sore itu saya berdiri di depan mereka dalam posisi yang membuat mereka bangga. Saya, berbicara di depan ribuan orang karena sebuah prestasi. Dan ini Jakarta. Indonesia. Saya kembali ke negeri saya, tidak membawa kekalahan,” tutupnya dengan penuh semangat.
Reporter: Kumi Laila Penulis: Wiji Nurhayat