Selain kebutuhan air, kebutuhan listrik akan selalu meningkat seiring berkembangnya kebutuhan manusia. Untuk itu, Anda harus mampu menerapkan instalasi listrik rumah dengan aman, baik, dan benar. Tentu Anda tidak ingin terjadi hal-hal yang membahayakan, bukan?
Kriteria dan Standar Instalasi Listrik Untuk Rumah
Ada beberapa standar yang harus diperhatikan ketika melakukan pengaturan instalasi pada listrik di rumah. Beberapa hal di bawah ini akan membantu Anda dalam menyiapkan instalasi listrik yang optimal.
1. Jika memakai jasa, pilihlah yang bersertifikasi
Minimalisir penggunaan jasa tukang bangunan ketika ingin menginstalasi listrik. Anda bisa menghubungi petugas yang sudah berpengalaman dan kompeten untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pengaturannya.
2. Gunakan alat listrik yang lolos SNI
Pilih alat-alat pendukung instalasi yang terdapat logo Standar Nasional Indonesia. Jangan terlalu terpaku dengan harga yang murah. Belum tentu alat listrik tersebut mampu bekerja dengan baik dan memberikan kualitas demi kelangsungan aktivitas rumah tangga Anda.
3. Pemasangan harus sesuai dengan kapasitas
Pastikan bahwa pemasangan listrik ini sesuai dengan daya maksimal yang dimiliki rumah Anda. Jika ingin kapasitas lebih, hubungi petugas listrik untuk membuat aliran baru yang dipisahkan dari jaringan utama.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Panel Listrik Terbaik
Panduan Memasang Instalasi Listrik Rumah
Tahapan yang benar dalam memasang instalasi akan menentukan kualitas listrik di rumah Anda. Pastikan Anda sendiri atau petugas listrik mampu mengatasinya dengan maksimal.
1. Periksa luas rumah dan jumlah ruangannya
Semakin banyaknya ruangan, maka semakin besar kebutuhan kabel panjang yang diaplikasikan. Sebelum pemasangan, sebaiknya pastikan ukuran luas tiap-tiap ruangan yang ada.
Nantinya, hasil pengukuran akan memberikan kesimpulan mengenai perkiraan jumlah stopkontak yang dibutuhkan di rumah Anda. Sesuaikan juga fungsi dari setiap ruangan dalam menyiapkan aliran listrik pada stopkontak.
Selain itu, pengukuran akan membantu memperhitungkan jarak pemasangan stopkontak dari lantai, yaitu sekitar 125 cm.
2. Siapkan Miniature Circuit Breaker (MCB)
MCB merupakan salah satu bagian instalasi yang dipakai untuk melindungi arus listrik dalam mengantisipasi kelebihan beban. Biasanya, korsleting maupun risiko arus-arus pendek mudah diatasi dengan baik.
Kalau rumah Anda memiliki daya listrik yang cukup besar, maka semakin banyak MCB yang harus dipasang. Hal ini akan mencegah kerusakan kecil untuk tidak menyebar menuju instalasi yang lainnya.
3. Siapkan komponen dan alat yang akan digunakan
Dalam memasang instalasi listrik di dalam rumah, berikut komponen-komponen yang harus disiapkan:
- MCB
- ELCB atau Earth Leakage Circuit Breaker
- Box ELCB dan MCB
- Stopkontak
- Saklar
- Kabel listrik
- Pipa
- Isolasi
- Tedus
- Kotak sambungan atau embodus
4. Buat rancangan jalur instalasi listrik rumah
Pembuatan desain akan mempermudah pembangunan. Untuk itu, pastikan kembali ruangan apa saja yang ingin dialiri dengan arus listrik.
Di samping itu, persiapan desain membantu Anda untuk mengetahui bagian dinding mana saja yang harus dibobol sebagai tempat tedus, stopkontak, dan saklar. Cocokkan dengan kebutuhan jumlah dari setiap ruangan.
Salah satu tips yang bisa Anda terapkan adalah membagi jalur instalasi menjadi beberapa bagian. Contohnya, satu jalur untuk AC atau kipas angin dan satu jalur berikutnya untuk pemanas air.
5. Lubangi dinding untuk jalur pipa dan kabel
Pipa-pipa yang sudah disiapkan berfungsi sebagai tempat peletakan dan pengaman kabel yang digunakan untuk mengalirkan listrik pada setiap bagian di dalam rumah.
Pembangunan jalur pipa dan kabel umumnya dilakukan sampai ke area plafon. Jika jalur sudah siap, maka masukkan pipa PVC ke dalam lintasan tersebut dan jepit klem pipa supaya terpasang dengan kuat.
6. Pasang box ELCB dan MCB
Memasang box ELCB sebaiknya diposisikan pada instalasi listrik dari bangunan rumah. Hal ini dikarenakan ELCB yang bekerja sebagai sistem proteksi atau perlindungan dari kebocoran dan kerusakan kabel listrik.
Box MCB dipasang dan diletakkan pada area yang dekat dengan sumber listrik melalui KWH meter. Tujuannya supaya pemasangan kabel menjadi lebih mudah terhadap sumber listrik pada bangunan.
7. Pasang kabel pada jalur utama
Selanjutnya, pasang kabel-kabel yang tersedia pada jalur utama dari instalasi listrik. Siapkan 3 buah kabel yang dibutuhkan, antara lain kabel phase berwarna merah yang positif, kabel arde kuning bergaris hijau, dan kabel netral atau minus berwarna biru.
8. Lakukan pemasangan kabel instalasi ke fitting, MCB, stopkontak, dan saklar
Kabel yang sudah dipasangkan rapi sesuai tempatnya sudah siap dihubungkan menuju bagian instalasi lainnya. Baut terminal bisa dipasangkan kepada MCB, fitting, saklar, maupun stopkontak.
Ketika Anda ingin memasangkan kabel pada setiap sambungannya, gunakan wire cut dan embodus atau kotak sambungan supaya susunannya lebih tertata.
Lalu pasang saklar dan stopkontak pada tempat yang sudah ditentukan. Saluran kabel bisa ditutup lagi menggunakan semen supaya lebih rapi dan tidak mudah rusak karena pengaruh lingkungan.
Tahapan terakhir yang Anda lakukan adalah menyambungkan sambungan listrik melalui kabel yang awalnya berada di MCB menuju Kwh meter.
Jangan lupa untuk menambahkan grounding atau pembumian supaya keamanan masing-masing perangkat listrik bisa terjaga dengan baik.
9. Periksa keberhasilan instalasi dengan uji coba listrik
Aktifkan MCB untuk menguji hasil instalasi yang sudah dilakukan. Ketika MCB sudah siap dan diposisikan menyala, ubah saklar pada posisi ON untuk menyalakan lampu. Jika berhasil menyala, berarti instalasi sudah terpasang dan bisa digunakan dengan baik.
Baca Juga: 7 Cara Aman Memasang Saklar Listrik
Pengaplikasian instalasi listrik rumah tentu membutuhkan alat dan bahan yang berkualitas. Sekarang, Anda bisa mendapatkan perlengkapan alat listrik di indotrading.com. IndoTrading menjamin berbagai kebutuhan instalasi listrik yang awet, tahan lama, dan mampu bekerja secara maksimal.
