Aki atau seringkali disingkat dengan nama accu (accumulator) merupakan sebuah jenis baterai yang diciptakan sebagai penyuplai daya listrik pada mesin bermotor termasuk mobil agar dapat menyala. Karena tergolong sebagai baterai, maka aki pun memiliki jangka waktu pemakaian tertentu sehingga awet tidaknya aki yang digunakan tergantung dari bagaimana cara kita memakai dan merawatnya. Pada dasarnya, mesin aki mobil tidak hanya berfungsi untuk menyalakan sistem starter mesin saja. Tapi juga terdiri dari beberapa fungsi lainnya seperti penyalur arus induksi pada alternator mobil, penyuplai arus listrik ke dashboard sebagai sistem informasi saat pengemudi memasuki kabin, mengaktifkan kunci kontak untuk membuka dan mengunci pintu mobil, serta memberikan tegangan pada ECU sebelum mobil dinyalakan.
Selain terdiri dari beragam fungsi, aki juga terdiri dari 2 macam jenis yakni aki kering dan aki basah. Apakah yang membedakan keduanya? Dan kira-kira mana yang lebih unggul untuk digunakan? Yuk, cari tahu dari ulasan berikut ini!
Aki Basah
Jenis aki satu ini mempunyai cairan elektrolit dimana ketika terjadi proses pemanasan mesin yang menyala, air pada aki basah akan mudah menguap. Proses inilah yang membuat jenis aki basah memerlukan perawatan lebih ekstra dibanding mesin kering. Anda perlu melakukan kontrol rutin untuk mengukur ketinggian air aki tersebut. Apabila terlambat maka sel aki basah dapat menguap dan berkurang dari batas seharusnya. Biasanya jangka waktu perawatan aki basah dilakukan setiap dua bulan sekali, tapi bila Anda menggunakan kendaraan secara intens untuk keperluan operasional, sebaiknya lakukan perawatan rutin setiap satu bulan sekali. Aki basah mempunyai desain lebih transparan sehingga untuk mengecek kondisi sel dan jumlah ketinggian air menjadi lebih mudah. Terdapat garis penanda yang tertera pada aki untuk meringankan Anda bila ingin mengisi air baru.
Baca juga: 7 Merk Genset Andalan untuk Mengatasi Listrik Padam pada Bisnis Industri dan Rumah Tangga
Aki Kering
Lain halnya dengan aki basah yang dibekali cairan elektrolit, aki kering justru menggunakan gel untuk bisa merendam sel-sel aki. Gel ini tetap terdiri dari air aki, hanya saja proses penguapannya lebih lambat dibanding aki basah. Selain itu, gel pada aki kering juga bersifat lebih tahan lama sehingga Anda tak perlu mengecek kondisi aki terlalu intens. Proses minim perawatan inilah yang membuat aki kering dijuluki maintenance free battery. Namun, karena kualitasnya yang dikenal tahan lama membuat harga jual aki kering pun menjadi lebih tinggi dibanding aki basah.
Lalu, Mana yang Lebih Unggul? Aki Basah atau Aki Kering?
Bagi Anda yang sedang bingung untuk memilih aki kering atau aki basah, sebaiknya pilihlah jenis aki yang sekiranya pas dengan budget. Bila Anda mempunyai budget lebih, ada baiknya jika memilih aki kering yang sudah pasti bersifat tahan lama. Anda tidak perlu repot melakukan perawatan secara berkala layaknya pada aki basah, sehingga cocok bagi Anda yang disibukkan dengan banyak aktivitas. Walau begitu, tetap saja jenis aki kering perlu diganti dengan yang baru ketika menginjak usia lebih dari 2 tahun.
Nah, berbeda bila Anda termasuk tipikal orang yang gemar melakukan perawatan pada kendaraan. Tidak masalah bila Anda memutuskan memilih aki basah. Di samping harga jual yang lebih murah, aki basah secara tidak langsung membuat Anda menjadi lebih perhatian dengan kondisi kendaraan pribadi. Jadi, sudah memutuskan mana aki yang akan Anda pilih?