Cara menggunakan mesin las CO2 tidak jauh berbeda dengan menggunakan jenis mesin las yang lain. Meski demikian, menggunakan mesin las tidak bisa dientengkan begitu saja. Jika salah cara penggunaan, bukannya menyatu, besi yang hendak dilas justru bisa meluber kemana-mana.
Penjelasan Mesin Las CO2
Mesin las CO2 adalah salah satu jenis mesin las dari berbagai jenis mesin las lain. Yang membedakan mesin las CO2 dengan mesin las yang lan, adalah bahwa mesin ini menggunakan gas yang menyala yang keluar dari busur las yang berfungsi untuk mencairkan logam atau besi.
Selain itu juga dapat digunakan untuk menambal bagian-bagian logam yang berlubang. Mesin las jenis ini sering digunakan secara otomatik atau juga bisa semi-otomatik yang memiliki arus searah polaritas balik dengan disematkannya kawat elektroda dengan diameter kisaran 1,2 mm sampai 24 mm.
Persiapan mengelas
Cara menggunakan mesin las CO2 bisa dibilang gampang-gampang susah. Sebelum mengelas, ada beberapa hal yang perlu dipastikan, yaitu alat las, objek las, dan pelindung mata/ wajah.
Sebelum mengelas, bersihkan terlebih dulu permukaan objek yang hendak dilas. Bersihkan sampai bersih dari apapun seperti karat, oli, ataupun debu. Permukaan objek las yang bersih akan memaksimalkan hasil las.
Setelah itu, atur tekanan gas CO2 yang hendak dikeluarkan. Tekanan CO2 yang dikeluarkan ini dapat dilihat dari alat pengukurnya. Kebanyakan mesin las disertai dengan alat pengukur ini.
Baca juga : Simak Cara Setting Mesin Las MIG
Posisi obor las saat mengelas
Mengelas bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan asal-asalan apalagi sembarangan. Anda perlu mengetahui posisi obor las yang pas untuk mengelas. Hal ini penting untuk diketahui karena sudut obor yang diaplikasikan pada objek las berpengaruh secara signifikan terhadap kuat tidaknya hasil las.
Hal ini dipengaruhi oleh tingkat kedalaman kawat las ketika masuk dan bersatu dengan objek yang dilas. Semakin dalam kawat las bersatu dengan objek, maka semakin kuat pula hasil lasnya.
Sebaliknya, ketika kawat las tidak bersatu dengan baik, maka sambungan las tidak akan merekat maksimal dan mudah patah.
Kedalaman kawat las ini bukan berarti anda dapat menempelkannya begitu saja pada objek las. Ketebalan besi yang dilas juga harus diperhatikan.
Besi yang tipis, tentu saja akan mudah berlubang, maka perlu kehati-hatian dalam mengelasnya. Jaga jarak dengan baik saat mengelas. jangan terlalu mendekatkan ujung kawat las pada objek benda.
Berilah jarak sekitar 3 – 4 mm, dan buat sudut sekitar 10 – 15 derajat saat mengelas. Sedangkan besi yang tebal, akan lebih kuat dan tidak mudah berlubang. Maka anda bisa mengelasnya dengan jarak yang lebih dekat, yaitu sekitar 1 – 3 mm dari objek las.
Selain ketebalan besi, posisi mengelas juga perlu disesuaikan dengan sudut besi yang hendak dilas. Apakah objek yang disambung hendak dibentuk dengan tipe butt, T, LAP, Edge, atau Corner.
Berbagai tipe tersebut memiliki posisi mengelas yang berbeda. Untuk mengelas tipe Edge, Butt, dan Corner, cukup anda tegakkan seperti biasa. Sedangkan untuk mengelas tipe T dan Lap, sudut pengelasan harus dibentuk miring sekitar 50 derajat.
Baca juga : Jenis – jenis Mesin Las Listrik
Teknik mengelas dengan mesin las CO2
Bagi pemula, teknik mengelas yang sangat direkomendasikan adalah teknik zig-zag. Teknik ini adalah teknik yang peling banyak digunakan oleh para pengelas.
Hal ini disebabkan oleh tingkat kesulitannya yang tidak terlalu tinggi. Kemudahan ini dipengaruhi oleh cara mengatur jeda las antara satu titik dengan titik yang lain. Caranya adalah dengan menghitung satu-dua secara konsisten untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Teknik kedua adalah teknik spiral. Ini adalah teknik dengan tingat kesulitan sedang. Hal ini dikarenakan dalam memutar obor las harus dengan jeda yang konsisten untuk hasil yang optimal. Dengan posisi gerak yang memutar, tentu tidak mudah untuk mengukur jeda yang konsisten.
Teknik paling sulit dalam mengelas adalah teknik segitiga. Seperti namanya, teknik ini adalah teknik mengelas dengan menggunakan sudut segitiga. Karena menggunakan patokan sudut, maka inilah yang membuat teknik ini setingkat lebih rumit.
Segitiga memiliki 3 titik sudut yang berarti anda perlu menghitung 3 kali secara konsisten untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Gunakan waktu tidak lebih dari satu detik dalam mengelas tiap sudut. Bisa sekitar 0,5 detik atau 0,8 detik. Jika terlalu lama, objek yang anda las bukannya merekat malah akan beresiko luber.
Baca juga : Rekomendasi 7 Mesin Las Terbaik
Mendapatkan Mesin Las CO2
Terdapat banyak sekali jenis dan spesifikasi Mesin Las CO2. Mesin ini ada yang dijalankan dengan otomatik, ada juga yang dijalankan dengan sistem semi otomatik.
Jika anda berkeinginan untuk membeli mesin las jenis ini, anda dapat melakukan survei kecil di internet sebagai bahan pertimbangan.
Lebih mudahnya, anda dapat masuk dan melihat-lihat di indotrading.com karena disana terdapat berbagai jenis mesin las dari berbagai merek.
Soal harga, tentu saja tersedia dengan sangat bervariatif. Anda cukup memasuki website tersebut dan menuliskan “mesin las CO2” dalam kolom pencarian yang disediakan. Setelahnya, akan muncul berbagai mesin las C02 dengan berbagai varian.
Cara menggunakan mesin las CO2 tidak cukup anda pelajari dengan teori saja, perlu praktek yang berkelanjutan agar sampai pada tahap las yang handal.
Untuk itu, semakin segera anda memesan mesin las CO2, maka anda akan semakin cepat berlatih menggunakan mesin las tersebut. Jangan lupa untuk memulai dari teknik las yang paling mudah ya.