Inspiration

Hadiah Bunga Sang Pacar Jadi Inspirasi Bisnis Florist Ala ‘Si Cantik’ Novia Bersaudara

“Semua berawal dari mimpi. Jangan takut bermimpi dan jangan takut mencoba. Jika gagal terus coba lagi, terus bangkit lagi. Bisnis apapun itu intinya jangan pernah takut untuk memulai bisnis. Kalau memang sudah tahu mau terjun ke dunia bisnis, lakukanlah,” tulis pemilik usaha La Madame Florist Jessica Novia dan Peggy Novia.

Menjadi pebisnis sukses tidak pernah terpikirkan dalam diri Jessica Novia (27) dan Peggy Novia (25). Siapa sangka, dua dara cantik bersaudara itu kini sukses membangun bisnis florist atau penjual bunga terkenal di Jakarta.

Baca juga: Dari Bambu, Harry Raup Omzet Ratusan Juta dan Bikin Orang Jepang Kaget

Lewat brand La Madame Florist, Jessica dan Peggy mencoba menceritakan asal mula bisnis ini dibangun. Sang adik, Peggy mengungkapkan bila bisnis ini dimulai karena kecintaannya pada bunga.

Foto: Jessica Novie dan Peggy Novie pemilik La Madame Florist/Dok: indotrading.com

Foto: Jessica Novia dan Peggy Novia pemilik La Madame Florist/Dok: indotrading.com

“Jadi sebenarnya pertama kali berjalan itu tahun 2014 karena memang kita suka bunga dan passionnya di bunga,” ungkap Peggy kepada indotrading.com, Senin (22/8/2016).

Diakui Peggy, setiap wanita pasti tertarik dan menyukai bunga. Bunga menurutnya memiliki bentuk unik, warna menarik dan harumnya yang semerbak. Kecintaan Peggy pada bunga juga disebabkan karena ia kerap mendapatkan bunga dari sang kekasih. Hal ini juga dialami oleh sang kakak, Jessica.

“Memang dasarnya kita suka bunga dan suka dikasih bunga sama pacar kita. Jadi kita apreciate bunga,” katanya.

Foto: Jessica Novie pemilik La Madame Florist/Dok: indotrading.com

Foto: Jessica Novia pemilik La Madame Florist/Dok: indotrading.com

Jessica dan Peggy kemudian membuat perencanaan bisnis yang menarik hingga akhirnya dipilihlah bisnis florist. “Dari dulu tuh kita seneng liat orang merangkai bunga. Entah melihat dari Youtube atau lagi jalan-jalan kemana gitu,” tambahnya.

Bisnis ini resmi dimulai di tahun 2014 dan mulai berkembang di tahun 2015. Jessica dan Peggy kemudian memberikan nama La Madame Florist. Pemberian nama La Madame Florist memiliki arti khusus bagi keduanya.

Baca juga: Rajin Ikut Pameran, Pengusaha Perhiasan Ini Bisa Hasilkan Omzet Rp 150 Juta

“Sebenarnya itu kita ambil dari kata Prancis yaitu La Madame yang artinya ibu atau nyonya. Kenapa? Karena bunga itu identik dengan Prancis dan juga sangat identik dengan perempuan, karena bunga itu kan romantis,” sebutnya.

Memulai Bisnis Lewat Internet

Sejak berdiri di tahun 2014, Jessica Novia dan Peggy Novia langsung bergerak cepat mengoperasikan La Madame Florist. Agar usahanya ini dikenal masyarakat, Jessica dan Peggy lantas memilih internet sebagai media penjualan sekaligus arena promosi bisnis mereka.

Foto: Peggy Novie pemilik La Madame Florist/Dok: indotrading.com

Foto: Peggy Novia pemilik La Madame Florist/Dok: indotrading.com

“Awalnya itu kita melalui online shop, social media seperti Instagram, dan setelah beberapa lama kita juga kemudian membuat website,” sebutnya.

Dengan cara ini, Jessica dan Peggy mulai mendapatkan pelanggan. Umumnya para pelanggan memesan model rangkaian bunga yang unik, terkesan elegan dan mewah. Pesanan tersebut kemudian ditangani langsung oleh keduanya dibantu 18 orang karyawan.

“Kita sendiri sih pasti turun tangan untuk merangkainya. Tapi kita juga memiliki tim (yang membantu). Kalau inspirasi sih kita sering liat referensi seperti dari media sosial, Youtube, atau ke toko bunga di luar kota ataupun di luar negeri,” tuturnya.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Anne Avantie: Pengusaha Sukses yang Hanya Lulusan SMP

Peggy juga memastikan bila bisnis La Madame Florist dibangun tanpa modal sedikitpun. Modal awal justru diperoleh langsung dari para pelanggan. Alasannya, La Madame Florist menggunakan sistem pembelian pre order atau pembeli lebih dahulu membayar.

Foto: Jessica Novie pemilik La Madame Florist/Dok: indotrading.com

Foto: Jessica Novia pemilik La Madame Florist/Dok: indotrading.com

“Karena kita awalnya melalui media sosial modal yang dikeluarkan hampir tidak menggunakan modal ya, karena kita kan lebih ke jasa. Ya boleh dibilang kita nggak mengeluarkan modal karena pada waktu itu kita sistemnya pre order. Jadi mereka bayar dulu setengahnya baru kita cari barang. Jadi customer harus pesan satu minggu sebelumnya,” sebutnya.

Memadukan Bunga Lokal Berkualitas dan Bunga Impor

Dalam menjalani bisnis La Madame Florist, Jessica dan Peggy mencoba menawarkan model rangkaian bunga yang unik. Mayoritas bunga yang dipakai La Madame Florist adalah jenis mawar baik mawar lokal maupun mawar yang diimpor dari luar negeri.

“Macam-macam sih ada yang diimpor dari Holand (Belanda), China, Australia, dan ada juga diimpor dari Ekuador. Tapi kita juga menggunakan bunga dari lokal juga dengan kualitas premium,” tutur Jessica.

Foto: Peggy Novie pemilik La Madame Florist/Dok: indotrading.com

Foto: Peggy Novia pemilik La Madame Florist/Dok: indotrading.com

Harga mawar lokal dipatok lebih murah dibandingkan harga mawar impor. Misalnya Jessica menawarkan 20 tangkai bunga mawar lokal segar seharga Rp 489 ribu. Sedangkan mawar impor lebih mahal yaitu Rp 1.250 ribu untuk 25 tangkai mawar segar. Kecerahan dan jenis warna juga ikut mempengaruhi harga mawar.

Baca juga: Berbagi Resep Tips Sukses Ala Anne Avantie

Kemudian bunga mawar tersebut biasanya dirangkai menjadi satu model bouquet yang menarik. Baik Jessica dan Peggy telah membuat ratusan model rangkaian bunga yang unik dan terkesan mewah seperti sweet candy bossom box, sugared candy, perfect cool summer, jumbo spring sunshine, hingga colorful daylight blossom box. Harganya berkisar antara Rp 380 ribu/bouquet hingga yang paling mahal hingga jutaan rupiah.

“Kalau untuk bunga kita starting dari Rp 380 ribu itu yang paling kecil dari satu rangkai itu paling ada 10 bunga. Dan yang paling mahal itu Rp 9,5 juta ada sekitar 1000 bunga mawar,” ucapnya.

Foto: Jenis bouquet La Madame Florist/Dok: indotrading.com

Foto: Jenis bouquet La Madame Florist/Dok: indotrading.com

Jessica mengatakan pelanggan bunga La Madame Florist cukup beragam, mulai dari kalangan pemuda, orang tua hingga para pejabat. Jessica juga memberikan pelayanan custom alias model dan jenis bunga sesuai dengan keinginan para pelanggannya.

“Ada juga rangkaian bunga yang mewah yaitu anggrek bulan biasanya para pejabat yang pesan itu. Kalau untuk produk yang lain seperti table setting dan dekorasi kita tergantung dari konsepnya. Misalnya panjang meja atau luas ruangan, terus ingin menggunakan bunga apa, dan itu akan kita kalkulasikan,” paparnya.

Jumlah pesanan model rangkaian bunga biasanya meningkat pada saat hari Valentine, Hari Ibu, Natal, Imlek hingga Lebaran.

Foto: Jenis bouquet La Madame Florist/Dok: indotrading.com

Foto: Jenis bouquet La Madame Florist/Dok: indotrading.com

“Yang membedakan produk kita sama yang lain itu adalah kita lebih fokus ke fresh flower sih selain itu juga kita selalu menciptakan hal yang unik, selalu bereksplorasi, berinovasi, membuat hal yang belum pernah orang lain buat. Dan kita selalu memiliki edisi setiap momen seperti Valentine, Hari Ibu, Natal, Imlek dan Lebaran,” tambah Peggy Novia.

Omzet dan Resiko Bisnis Berbanding Lurus

Menjalani bisnis florist bisa terbilang susah-susah gampang. Pemilik La Madame Florist, Jessica Novie mengungkapkan bisnis ini memiliki resiko yang cukup tinggi. Bila tidak memiliki tata kelola yang benar, maka bisnis ini rawan mengalami kerugian.

Baca juga: Kakak Adik Ini Raup Omzet Hingga Ratusan Juta Dari Bisnis Batik Adifta

“Kalau sukanya ya karena bisnis ini adalah passion kami, kami sangat suka bunga. Kalau dukanya itu Karena kita memang fokus jual fresh flower jadi ada jangka waktu yang harus dijaga untuk kesegaran bunga itu sendiri. Paling lama itu selama tiga hari. Pernah kita juga ada sisa dari hasil penjualan tapi itu jadi pelajaran untuk kita perhitungkan bunga saat persiapan bagi customer,” tuturnya.

Oleh karena itu, saat memasok dan memesan bunga dari distributor, Jessica benar-benar menghitung jumlah kebutuhan dan memilih bunga yang berkualitas. Bila perhitungan meleset dan pasar sepi, maka dipastikan ia bakal menderita kerugian.

Foto: Galeri La Madame Florist di Pantai Indah Kapuk/Dok: indotrading.com

Foto: Galeri La Madame Florist di Pantai Indah Kapuk/Dok: indotrading.com

“Jadi resiko beratnya itu bisa buang bunga. Selain itu karena fresh flower saat pengantaranya dari tempat kita bagus namun diperjalanan kena gencetan dan sebagainya. Sehingga sampai tempat customer bunganya menjadi beda bentuknya. Akhirnya dapat keluhan tetapi kita akan memberikan tanggung jawab sepenuhnya, seperti mengganti kerusakan,” ucapnya.

La Madame Florist terus mencoba berinovasi memberikan model terbaru agar menarik para pelanggan. Selain menjual melalui media online seperti seperti Instagram, Path, Twitter, Facebook, dan Blogger, La Madame Florist kini telah memiliki satu buah galeri di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Di tempat ini para pelanggan bisa melihat langsung jejeran bunga fresh dan berbagai bentuk bouquet. Cara ini diakui Jessica sukses menggenjot omzet penjualan La Madame Florist.

“Tapi dari penjualan bunganya seperti rangkaian, vas dan bouquet kita selalu tembus penjualan di angka 1000 hingga 1200 rangkaian per bulan. Dengan setiap rangkaiannya harganya rata-rata Rp 380 ribu,” katanya.

Foto: Jenis bouquet La Madame Florist/Dok: indotrading.com

Foto: Jenis bouquet La Madame Florist/Dok: indotrading.com

Memiliki omzet yang cukup besar lantas tidak membuat Jessica dan Peggy puas. Mereka berdua berkeinginan suatu saat nanti La Madame Florist bisa menguasai pasar bunga di Indonesia. Saat ini pangsa pasar La Madame Florist adalah Jabodetabek.

“Oleh karena itu tetap berinovasi dan mempertahankan kualitas. Dan yang pasti dalam membangun usaha itu kita harus konsisten,” tegas Jessica Novia.

Baca juga: Yadi Aryadi Si Miliarder Pet Shop yang Hanya Lulusan SMP

“Persaingan pasti ada. Apalagi saat ini banyak bermunculan orang-orang berbisnis yang sama dengan kita. Tapi intinya jadi diri sendiri sih tidak ikut-ikutan, dan tetap terus berinovasi dan give the best dari setiap apa yang kita buat,” tutp Peggy Novia

Reporter: Kumi Laila    Penulis: Wiji Nurhayat

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top