Ketahui Cara Menyemprot Padi Supaya Tidak Mudah Diserang Hama

Tanaman padi memang rentan terkena hama selama masa tanam. Mulai dari hama wereng, rumput liar, sampai tikus. Jika dibiarkan saja, maka hama-hama ini bisa mengganggu pertumbuhan padi. Tapi cara menyemprot padi yang benar bisa membantu padi bertahan dari hama hingga panen.

Jika padi yang sudah terhindar hama, maka bisa dipastikan panen akan berhasil. Setelah itu para petani bisa langsung mengolah padi hasil panen untuk dijadikan beras. Namun sebelum mengolah padi menjadi beras, Anda harus merontokkan padi dari batangnya terlebih dahulu.

Jenis-Jenis Hama Padi

Setelah padi ditanam di sawah, tugas petani belum selesai. Para petani harus rutin merawat padi, memberikan pupuk, hingga melakukan pembasmian hama. Ternyata padi adalah salah satu tanaman pangan yang disukai banyak hama tanaman. Bahkan sifat hama ini bisa merusak tanaman padi.

Setidaknya ada 7 jenis hama yang bisa menyerang padi Anda. Mulai dari jenis tumbuhan liar, hewan kecil, hingga hewan besar. Berikut ini daftar 7 hama padi dan juga bahayanya:

1. Rumput Liar

Rumput adalah gulma pengganggu padi. Keberadaannya di alam liar memang tak menjadi masalah. Tapi ketika tumbuh di sawah yang sedang ditanami padi, maka rumput ini bisa sangat mengganggu. Rumput liar bisa menyerap nutrisi tanah dan pupuk yang sebenarnya untuk padi.

2. Penggerek Batang

Hewan penggerek batang padi ini bisa menyebabkan petani gagal panen. Penggerek biasanya menyerang batang padi, sehingga tanaman ini tidak bisa menghasilkan biji padi. Penggerek sendiri banyak jenisnya. Ada yang berwarna putih, merah, belang, dan kuning.

3. Wereng

Wereng biasanya menghisap cairan yang ada pada batang padi. Selain menghisap, wereng juga meninggalkan virus tanaman. Virus inilah yang mudah sekali menyebar dan menyebabkan gagal panen.

4. Walang Sangit

Hama ini mudah sekali dikenali dari baunya yang sangat menyengat. Walang sangit bisa membuat padi kehilangan berat (kopong), menjadi keriput, dan berwarna coklat.

5. Keong

Keong baik warna emas atau hijau banyak terdapat di sawah. Mirisnya, keong ini bisa memakan padi yang masih dalam proses pembibitan.

6. Tikus dan Burung

Kedua hewan ini akan menyerang sawah ketika padi hampir siap panen. Tikus dan burung akan mengincar biji padi yang sudah tua sebagai sumber makanan mereka.

Cara Menyemprot Padi untuk Memusnahkan Hama

1. Hama Wereng

Kombinasikan jenis pestisida yang punya sifat sistemik dan kontak. Anda tidak boleh menggunakan pestisida dengan kandungan piretroid sintetik karena hanya membuat wereng pingsan sesaat, tapi tidak mati.
Aliri sawah dengan air irigasi lebih dulu. Biarkan menggenang setinggi mungkin untuk memaksa wereng naik ke bagian atas.
Gunakan semprotan padi dengan nozzle sprayer yang kencang. Tujuannya agar cairan pestisida yang keluar berubah menjadi kabut bukan pancuran air lagi.
Semprotkan pestisida ke arah batang padi.

2. Hama Penggerek Batang

Sebelum memutuskan untuk melakukan penyemprotan, ada baiknya Anda memusnahkan batang padi yang sudah diserang hama penggerek.
Tapi jika hama ini sudah menyebar luas tidak terkendali, maka gunakan insektisida yang bersifat sistemik.
Anda bisa menggunakan insektisida dengan bahan aktif bensultap, bisultap, karbofuran, karbosulfan, amitra, dimehipo, ataupun fipronil. Pilih salah satu jenis insektisida tersebut.
Campurkan insektisida dengan air sesuai dosis yang terdapat pada kemasan.
Kemudian semprotkan dengan sprayer berbentuk pancuran air di bagian batang padi.
Usahakan menyemprot ketika cuaca cerah (tidak berpotensi hujan setelah penyemprotan selesai).

3. Walang Sangit

Walang sangit sebenarnya bisa dikendalikan dengan cara-cara alami. Anda bisa melakukan pengaturan sanitasi sawah, pembiakan jamur dan parasit yang bisa menyerang hama ini, dan juga membuat perangkap dari bangkai atau kotoran hewan.
Tapi jika populasi walang sangit sudah lebih dari 6 ekor per meter persegi, maka Anda harus menggunakan cara kimia yaitu penyemprotan padi.
Cara menyemprot padi dengan serangan hama walang sangit ini lumayan sederhana. Cukup gunakan insektisida khusus.
Bahan aktif insektisida ini antara lain BPMC, MIPC, fipronil,metolkarb, atau propoksur.
Campurkan insektisida dengan dosis yang sesuai.
Lakukan penyemprotan padi pada waktu pagi dan sore hari. Waktu tersebut merupakan saat dimana walang sangit aktif.
Jangan menggunakan insektisida yang berbentuk granular atau butiran karena tidak efektif dan berbahaya bagi makhluk hidup lainnya.

Panduan Umum Penyemprotan Padi

Secara umum, ada aturan baku yang harus diikuti oleh petani ketika melakukan penyemprotan padi. Tujuannya agar penyemprotan bisa lebih efektif, insektisida bisa berfungsi maksimal, dan hama bisa mati. Berikut ini panduan yang harus Anda ikuti:

Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari di bawah jam 09.00 atau di sore hari antara jam 15.30 – 17.00. Pada jam-jam tersebut, stomata tanaman padi sedang terbuka, sehingga insektisida bisa diserap maksimal.
Bagian yang bisa menyerap insektisida ternyata adalah bagian bawah daun padi. Anda bisa menyemprot mulai dari batang sampai ke daun hingga merata.
Agar padi terhindar dari hama, maka penyemprotan sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Anda bisa menyemprot sejak masa 7-10 hari setelah penanaman.
Ketika padi masuk masa penyerbukan, maka Anda tidak boleh sama sekali melakukan penyemprotan insektisida atau pestisida.
Penyemprotan padi bisa dilakukan dengan interval tertentu. Hal ini tergantung seberapa parah hama menyerang tanaman padi Anda. Penyemprotan ulang dilakukan antara 2 hari sampai 7 hari sekali.
Menggunakan sprayer yang tepat adalah salah satu tips paling ampuh untuk mengatasi hama. Gunakanlah sprayer yang punya tekanan kuat dan bisa menghasilkan semprotan fogging ataupun pancuran. Semakin kuat tekanan, maka daya pancur air sprayer bisa semakin luas.

Kalau Anda belum memiliki mesin penyemprot pertanian yang bagus, Anda bisa membelinya di website Indotrading menyediakan banyak sekali varian sprayer pertanian sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Mulai dari sprayer manual sampai otomatis bisa Anda dapatkan disini.