Economy and Business

Bisnis Pakaian Bekas atau Preloved yang Menggiurkan, Begini Tipsnya!

menjual pakaian preloved

Anda yang hobinya belanja daring pasti sudah paham betul dengan istilah preloved, bukan? Istilah yang kerap akrab di telinga ini memang tengah nge-tren dimana-mana, termasuk di Indonesia. Istilah preloved digunakan untuk menyebut barang-barang bekas atau barang-barang yang baru dipakai beberapa kali namun masih bagus dan layak pakai untuk dijual kembali dengan harga yang lebih murah. Barang-barang yang biasanya dijual secara preloved cukup beragam, mulai dari tas, sepatu, termasuk pakaian. Nah, bagi Anda yang punya beberapa pakaian yang sudah tidak dikenakan, ini bisa jadi peluang bisnis yang menggiurkan, lho! Tetapi, namanya juga barang bekas, tentu saja Anda harus pintar-pintar mengelola strategi agar barang-barang preloved Anda bisa ludes terjual. Bagaimana caranya? Langsung saja simak deretan tips bisnis pakaian bekas di bawah ini!

1. Pastikan Kondisi Barang Masih Layak Pakai

bisnis pakaian bekas

Sambil Anda memindai koleksi pakaian yang ada di lemari, Anda harus terlebih dahulu mengecek dan memastikan bahwa pakaian tersebut memang masih layak pakai. Jangan sampai Anda menjual barang yang sudah Anda gunakan selama bertahun-tahun dan sudah lusuh ya, karena tidak akan ada pelanggan yang akan membeli barang tersebut! Tak harus branded kok, jenis pakaian dengan merek tak ternama pun bisa turut dijual, asal kondisinya masih bagus dan masih layak pakai. 

2. Cuci, Setrika, dan Rapikan Pakaian yang akan dijual

bisnis pakaian bekas

Walaupun pakaian yang Anda jual itu barang bekas, namun menjadi sebuah keharusan untuk Anda menata dan memastikan agar barang terlihat rapi saat dijual. Jika Anda menjual pakaian, pastikan Anda sudah mencuci dan menyeterikanya dengan baik. Dengan kondisi barang yang rapi, Anda akan bisa lebih mudah mencuri hati para pelanggan. 

3. Promosikan di Media Sosial

bisnis pakaian bekas

Salah satu strategi pemasaran yang paling efektif untuk bisnis pakaian bekas adalah dengan mempromosikannya lewat media sosial. Facebook, Instagram, Twitter, Line, dan Whatsapp akan sangat membantu bisnis Anda berkembang dan barang-barang Anda cepat laku. Promosi dan pemasaran bisa dimulai dengan membuat akun sendiri dan memberi nama toko Anda sendiri. Pastikan nama yang digunakan menarik dan tidak terlalu rumit ya!

Untuk kebutuhan konten feed agar terlihat lebih ciamik, pastikan Anda memotret dengan baik barang-barang yang akan Anda jual. Mulai dari pemilihan angle yang tepat, background yang pas, serta intensitas cahaya yang mantap. Jika ingin mengedit foto-nya, usahakan tetap menunjukan sisi orisinalitas barang tersebut. Selain foto yang bagus, ada baiknya juga untuk menyertakan caption yang menarik dan tagar yang tengah menjadi trending.

Tak hanya itu, hal lain yang penting untuk diperhatikan dalam strategi pemasaran lewat sosial media adalah soal aktivitas dan engagement. Pastikan Anda terus meng-update barang-barang dagangan Anda dan tetap aktif agar bisa membalas pesan yang masuk dari para pelanggan secepat mungkin. Dengan begitu, Anda akan membuat para followers dan pembeli tetap setia dan puas akan pelayanan yang Anda berikan.

4. Jelaskan Alasan Pakaian Tersebut Dijual

bisnis pakaian bekas

Dalam menjual pakaian preloved, ada baiknya untuk menjelaskan alasan mengapa Anda menjual barang tersebut karena pembeli pasti ingin tahu alasannya. Baik itu karena ukurannya kegedean, warna yang tidak cocok dengan penampilan, salah beli, atau bahkan hanya sekadar bosan. Anda bisa menaruh alasan tersebut pada kolom deskripsi atau caption yang ada, sehingga calon pembeli akan lebih paham akan barang yang akan dibelinya. 

5. Berikan Deskripsi yang Jujur dan Rinci

Kejujuran menjadi salah satu kunci keberhasilan dari sebuah bisnis, termasuk bisnis pakaian bekas. Karena Anda merupakan pemiliki barang tersebut, Anda yang paling tahu betul kondisi dari barang yang akan Anda jual – termasuk plus dan minus-nya. Dalam hal ini, Anda dituntut untuk jujur dalam memberikan penjelasan atau rincian dari produk yang Anda jual, mulai dari merek, kualitas, lama penggunaan, material pakaian, hingga ukuran pakaian tersebut.

Penjelasan yang rinci akan membantu para calon pembeli untuk lebih memahami kondisi barang yang Anda jual. Jangan sampai menipu pembeli ya! Apalagi dengan menjual barang KW dari suatu merek dan menyebutkan seolah-olah barang tersebut barang autentik. Ingat, Anda harus jujur!

6. Banderol dengan Harga yang Sesuai

bisnis pakaian bekas

Harga merupakan salah satu faktor penting yang diperhatikan oleh para calon pembeli. Mengingat bahwa pakaian yang Anda jual ini bukan barang baru alias barang bekas, Anda tidak bisa semena-mena mematok harga yang terlalu tinggi. Ingat, alasan para pembeli ingin membeli barang yang bekas adalah karena harganya yang dipatok lebih murah.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya menyesuaikan harga jual dengan kualitas dan kondisi barang yang Anda jual. Tak ada salahnya mematok harga tinggi, asalkan barang yang Anda jual belum dipakai sama sekali atau baru digunakan beberapa kali saja. Tapi jangan berharap untuk menjual layaknya harga awal barang pada saat Anda beli ya! Apabila Anda masih baru dalam bisnis ini, Anda bisa melakukan riset kecil-kecilan terkait penetapan harga barang agar bisa lebih sesuai dengan target pasar.

Baca juga: Ingin Menjual Rumah yang Masih KPR? Ikuti Tipsnya Agar Lancar!

Menjual pakaian preloved sejatinya tak mudah. Perlu strategi khusus agar barang dagangan cepat laku dan banyak diburu. Nah, dengan tips-tips di atas, Anda sudah tak perlu bingung lagi jika Anda punya baju bekas namun masih layak pakai yang ingin Anda jual untuk menambah pemasukan.

 

To Top