Insight

10 Kesalahan Finansial yang Tidak Pernah Dilakukan Orang Kaya

Menjadi orang kaya merupakan sebuah hal berharga yang layak diperjuangkan oleh semua orang. Namun bagaimana proses menuju kaya, itulah yang jauh lebih berharga.

Bagi seorang pekerja keras yang memiliki karir cemerlang dan rajin bekerja, menjadi kaya bukanlah sebuah hal yang mustahil. Namun, tetap saja sesekali ia akan bertanya mengapa belum juga kaya meski telah bekerja keras selama ini? Untuk menemukan jawabannya, coba lihat kembali bagaimana pola pikir dan cara mengelola uang.

Menjadi orang kaya bukan hanya sebatas tentang bagaimana cara mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Lebih dari itu, proses menjadi orang kaya memerlukan perubahan mental dalam sikap dan perilaku. Orang-orang kaya banyak belajar dari kesalahan finansial di masa lalu atau dari para orang kaya terdahulu. Berikut ini 10 kesalahan finansial yang tidak pernah dilakukan oleh orang kaya yang layak disimak:

  1. Tidak Berinvestasi pada Diri Sendiri

investasi diri sendiriMilyarder Amerika pertama, Benjamin Franklin pernah berkata “An investment in yourself pays the best interest.” Anda bisa saja mengalami kerugian bila menginvestasikan uang. Franklin benar, berinvestasi kepada diri sendiri memang tak akan pernah membuat Anda rugi.

Seorang pebisnis seringkali berinvestasi kepada para karyawannya dengan cara menyediakan buku-buku, mengikutsertakan para karyawannya ke seminar, atau menyediakan pelatihan untuk mereka. Dengan ketiga hal tersebut, skill mereka akan lebih terasah dan pengetahuan mereka juga akan semakin bertambah.

Meskipun demikian, jangan hanya berfokus pada investasi di luar diri. Justru, Anda harus memikirkan investasi untuk diri sendiri juga, misalnya dengan mengikuti acara workshop, seminar, pelatihan, atau bahkan menyewa konsultan bisnis pribadi.

Baca juga: 11 Marketing Tools Terbaik yang Layak Coba di Tahun 2016

  1. Sikap Terlalu Konsumtif

konsumtifSetiap pusat perbelanjaan selalu disesaki oleh pengunjung yang didominasi oleh anak muda dan orang dewasa usia 21-35 tahun, terutama saat akhir pekan tiba. Berbagai promo spesial dan diskon menarik yang ditawarkan seringkali membuat para pengunjung tergiur untuk membeli produk-produk yang ditawarkan.

Tak jarang, mereka akhirnya memutuskan untuk membeli barang tersebut meskipun sebenarnya tidak terlalu membutuhkannya. Terlebih lagi dengan adanya tren “kekinian”, produk apapun yang ditawarkan rasanya akan tetap dibeli. Sikap konsumtif seperti ini sebaiknya diwaspadai dan dihindari.

Kebanyakan orang akan menghabiskan 30-50% uangnya untuk hiburan seperti rekreasi atau belanja. Sebaliknya, bagi orang kaya, mereka memilih untuk menggunakan waktu dan uangnya untuk hal-hal lebih penting yang dapat mendukung cita-cita mereka, daripada menghabiskannya untuk sekadar belanja.

  1. Mudah Memutuskan Membeli Barang Secara Kredit

kreditDengan adanya kemajuan teknologi di berbagai bidang, barang-barang yang muncul di pasaran pun semakin canggih dan semakin beragam. Jika tak kuat mental, ingin rasanya memiliki semua barang tersebut. Banyak orang yang mudah tergiur ingin membeli namun sebenarnya tak memiliki cukup uang sehingga terkesan dipaksakan.

Belum lagi jika membeli beberapa barang bersamaan dengan cara kredit, lambat laun hal ini akan menyusahkan diri sendiri saat membayar cicilan di bulan-bulan berikutnya. Jika ingin kaya, hindarilah membeli barang secara kredit. Lebih baik, gunakan kartu kredit untuk mengembangkan dan mempromosikan bisnis, bukan hanya untuk mendanai pengeluaran pribadi.

  1. Menyembunyikan Kondisi Finansial dari Pasangan

menyembunyikan kondisi finansialDi luar sana, ada jutaan pasangan yang menikah tanpa terlebih dahulu membicarakan masalah finansial secara terbuka. Tak dapat dipungkiri, hal itu tentu membuat mereka tidak nyaman dan kadang berujung pada perdebatan panjang.

Percaya atau tidak, Anda tidak akan bisa menjadi kaya sebelum bisa terbuka kepada pasangan tentang kondisi finansial. Saran dan masukan dari pasangan akan berdampak terhadap setiap keputusan finansial yang diambil sehingga mempengaruhi kondisi finansial itu sendiri. Keuangan akan meningkat ketika cinta telah bersatu dan kedua belah pihak telah memahami kondisi keuangan secara jelas.

  1. Menggadaikan Rumah

menggadaikan rumahBeberapa orang “kaya” menggadaikan rumah mereka, namun sebenarnya mereka tidak benar-benar kaya. Menggadaikan rumah hanya akan membawa Anda pada pertarungan finansial, pembayaran tagihan, dan inflasi yang tiada henti.

Ketika menggadaikan sebuah rumah, Anda sebaiknya berpikir dua kali terlebih dahulu. Daripada menggadaikan rumah, mayoritas orang kaya akan lebih memilih untuk menyewa rumah hingga mereka dapat membeli rumah dengan harga cash.

  1. Melawan Konsep “Traditional Retirements”

traditional retirementsSelama ini, sistem pensiun membuat kita menyisihkan uang dalam jumlah tertentu sejak muda untuk digunakan setelah memasuki masa pensiun. Pandangan mengenai hal ini tidaklah salah. Meskipun demikian, menggantungkan hidup pada uang pensiun, reksadana, dan asuransi jiwa bukanlah pilihan yang sepenuhnya tepat. Sebaliknya, ciptakan keberuntungan dan peluang ketika masih muda dan lakukan yang terbaik.

Baca juga: 7 Tren Digital Marketing Tahun 2016 yang Perlu Diketahui

  1. Membeli Barang Bermutu Rendah

kualitas barangDengan iming-iming harga murah, tak sedikit orang yang tergiur untuk membeli barang yang bermutu rendah. Ketika membeli barang yang buruk, Anda akan mendapatkan hasil yang buruk pula. Daripada membeli barang yang murah tapi kualitasnya buruk, lebih baik belilah barang terbaik yang tersedia. Orang yang benar-benar kaya tahu bahwa membeli baju seharga Rp200.000,00 yang dapat dipakai selama empat tahun lebih baik dari pada membeli sebuah baju seharga Rp50.000,00 yang harus diganti setiap tahun.

  1. Kurang Mensyukuri Nikmat

Setelah bekerja selama kurang lebih setahun, orang akan mulai memikirkan liburan. Namun ketika mendapatkan libur selama dua minggu, mereka juga akan memikirkan pekerjaannya.

Fakta yang perlu diketahui tentang menjadi kaya ialah Anda harus menikmati uang yang telah dimiliki, entah itu 1 juta rupiah atau 100 juta rupiah. Seiring dengan usaha dan kerja keras yang dilakukan, uang akan terus berkembang menjadi semakin banyak. Jika Anda bersyukur telah memiliki tabungan sebesar 10 juta rupiah, rasa nikmat dan bahagia pasti dapat dirasakan. Sebaliknya, jika selalu merasa tabungan Anda kecil dan kurang bersyukur atas hal itu, berapapun tabungan Anda pasti tidak akan membuat hidup merasa cukup akan nikmat tersebut.

  1. Tidak Menabung

tidak menabungMayoritas orang menghabiskan uang mereka untuk membeli barang-barang yang bermacam-macam. Saat melihat jumlah tertentu di dalam rekening bank, mereka lantas berpikir secara otomatis bahwa mereka membutuhkan beberapa barang dan ingin sesegera mungkin membelinya.

Meskipun demikian, perilaku impulsif ini harus segera dihilangkan. Orang kaya akan menabung paling tidak 10% dari gaji mereka dan jarang sekali mengambil pinjaman pribadi untuk diri mereka sendiri.

  1. Bekerja demi Uang

bekerja demi uangBanyak orang di dunia ini yang bekerja demi uang, namun orang kaya justru membiarkan uang bekerja untuknya. Mereka paham bahwa uang hanyalah imbalan dari layanan bisnis yang mereka tawarkan di pasaran.

Pergeseran mental ini dapat secara dramatis dapat mengubah hidup jika diterapkan secara benar. Ketika mulai mengubah kebiasaan finansial dan menghindari kesalahan-kesalahan ini, Anda berada di jalur yang benar untuk menjadi kaya. Ingatlah satu hal bahwa menjadi kaya bukanlah tentang hal apa yang dapat membuat kaya, namun bagaimana diri Anda dalam perjalanan menuju kaya tersebut. (erlin)

Baca juga: 4 Rahasia Sukses Bisnis Online

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top