“Kita sudah dapat kepercayaan dari TNI dan dari Kementerian Pertahanan. Di sinilah waktunya kami membuktikan bahwa kami bisa untuk men-support kebutuhan militer Indonesia,” ucap Erman Adharian, Divisi Operasional PT Indo Pacific Communication & Defence.
Dibandingkan dengan industri di bidang teknologi lainnya, industri pesawat tanpa awak memang masih terbilang baru. Para pemain yang berkecimpung di dalam bidang ini pun masih terbatas jumlahnya.
Namun dibalik itu semua, bisnis ini menyimpan potensi besar yang bisa dikembangkan lagi. Apalagi, jika bisnis ini dapat dikelola dengan baik dan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Baca juga: Bisnis Karoseri PT Karya Tugas Anda: Jadi Langganan Pemerintah Hingga Ekspansi ke Asia Tenggara
Salah satu perusahaan pembuat pesawat tanpa awak dalam negeri yang patut dipertimbangkan ialah PT Indo Pacifik Communication & Defense (IPCD). IPCD merupakan sebuah perusahaan swasta dalam negeri yang melayani jasa pembuatan desain , manufaktur, dan pemasaran pesawat kecil tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
Perusahaan yang berkantor pusat di Lebak Bulus, Jakarta Selatan ini didirikan sejak tahun 2011. Hingga kini, IPCD secara berkala memproduksi beberapa model pesawat tanpa awak yang bermutu tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
“Kami core bisnisnya adalah bergerak di pesawat terbang tanpak awak dan sistemnya,” kata Erman saat ditemui indotrading.com, Jumat (18/11/2016).
Sejak didirikan sekitar 5 tahun lalu, perusahaan ini telah berhasil membuat berbagai pesawat tanpa awak berkualitas dengan sistem yang canggih. Tentunya, hal ini tidak terlepas dari peranan para tenaga ahli IPCD yang sudah berpengalaman puluhan tahun dalam mengembangkan pesawat tanpa awak.
“Kita berdiri tahun 2011 tapi orang-orangnya atau engineer-nya sudah berpengalaman puluhan tahun di bidangnya masing-masing,” ujar Erman.
Baca juga: Meski Masih Muda, 4 Pengusaha Sepatu Ini Berhasil Ekspor Sepatu hingga ke Eropa
Mampu Produksi Pesawat Tanpa Awak yang Berkualitas Tinggi
Sudah ada berbagai jenis pesawat tanpa awak yang diproduksi oleh IPCD. Salah satu pesawat yang menjadi produk unggulan IPCD ialah pesawat tactical. Pesawat tactical ini bahkan telah digunakan oleh Kopassus untuk menjalankan misi-misinya.
“Ya memang memiliki macam-macam fungsi. Kalau pesawat yang kecil itu namanya pesawat tactical. Itu jarak 5 km digunakan oleh pasukan taktis seperti Kopassus atau pasukan udara,” kata Erman.
Selain pesawat tactical, pesawat tanpa awak lainnya yang diproduksi oleh IPCD ialah pesawat backpack. Pesawat ini berfungsi untuk melihat situasi dan kondisi di depan dalam jarak 2 kilometer. Pesawat ini juga memiliki berat yang ringan, hanya sekitar 2 kilogram.
“Dinamakan backpack karena pesawat itu bisa dimasukan ke dalam ransel. Bisa dibongkar-pasang pesawatnya. Bisa dimasukan ke ransel dan tidak membutuhkan waktu yang begitu lama. Hanya 15 menit udah bisa terbang,” terang Erman.
Baca juga: Pernah Dijual dari Rumah ke Rumah, Kini Susu UHT PT Ultrajaya Berhasil Diekspor Hingga Amerika
Tak hanya memiliki kualitas yang bagus, pesawat ini juga dilengkapi dengan berbagai alat yang canggih seperti perlengkapan komunikasi video dan data. Hal ini bertujuan untuk mendukung fungsi pesawat itu sendiri sebagai media pengintai, perangkat pemetaan, patroli jalan raya, dan lain sebagainya.
“Di dalam pesawatnya itu sudah lengakap dengan alat komunikasi video, alat komunikasi data, deposisi pesawat,” jelas Erman.
Laris Manis Dibeli Mabes TNI hingga Kemenhan RI
Selama 5 tahun menjalankan bisnisnya, IPCD percaya bahwa kualitas adalah segalanya. Untuk itu, perusahaan ini senantiasa menjaga kualitas produknya agar bisa memberikan kepuasan bagi klien.
Komitmen untuk terus menjaga kualitas ini pun akhirnya membuahkan hasil. Tak heran jika lembaga negara sekelas Mabes TNI percaya menggunakan produk-produk buatan IPCD.
“Saat ini kami sudah memproduksi 3 produk dan alhamdulillah 2 produk kami sudah digunakan oleh Mabes TNI,” kata Erman bangga.
Dipercaya oleh lembaga pemerintah seperti Mabes TNI tentunya menjadi kebanggan tersendiri bagi IPCD. Dari ketiga jenis pesawat tanpa awak, sudah 2 jenis pesawat yang dibeli oleh Mabes TNI. Salah satu jenis pesawat tanpa awak yang dipesan ialah Target Drone.
Baca juga: Mencicipi Lezatnya Peluang Bisnis Bumbu Instan Rempah Nusantara
“Kami menyuplai peralatan militer untuk TNI. Satunya lagi pesawat yang sudah kami produksi namanya adalah Target Drone. Itu adalah sasaran tembak untuk melatih pasukan penembak ground, misi rudal dari darat ke udara,” ujar Erman.
Target Drone ini merupakan salah satu jenis pesawat tanpa awak buatan IPCD. Fungsi pesawat jenis ini ialah untuk melatih kemampuan menembak rudal yang diperuntukkan bagi para prajurit TNI.
“Mereka butuh sasaran dan tidak mungkin pesawat beneran yang menjadi target percobaannya. Nah, makanya menggunakan Target Drone untuk melatih mereka menembak rudal,” terang Erman.
Selain Mabes TNI, IPCD juga telah mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Pertahanan. Tentu saja ini merupakan kesempatan langka yang bisa menjadi pembuktian bahwa produk buatan IPCD memang memiliki mutu yang tinggi.
Baca juga: M. Affandi: Bos Kapal Andalan TNI AL yang Dulunya Teknisi Kapal
“Kita sudah dapat kepercayaan dari TNI dan dari Kementerian Pertahanan. Di sinilah waktunya kami membuktikan bahwa kami bisa untuk men-support kebutuhan militer Indonesia,” terang Erman.
Ditanya tentang harga pesawat buatan perusahaannya, Erman mengatakan bahwa harga pesawat sebenarnya tergantung kepada spesifikasinya. Semakin lengkap dan semakin canggih alat yang diperlukan, harganya pun akan semakin mahal.
“Jadi untuk harga itu sesuai dengan kebutuhan dari user. Nah baru nanti kita hitung biayanya berapa, jadi ngga bisa kita ratakan harganya. Sesuai dengan kebutuhan,” kata Erman.
Baca juga: 8 Pekerjaan yang Menempa Orang Biasa Jadi Kaya Raya
Lakukan Inovasi Melalui Kerja Sama Internasional
Menjadi kepercayaan dua lembaga pemerintah seperti Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan RI tak langsung membuat IPCD berpuas diri. Justru, perusahaan ini terpacu untuk lebih meningkatkan kualitas produk-produknya.
IPCD juga melakukan berbagai inovasi agar produknya semakin berkembang. Salah satunya ialah dengan melakukan kerja sama dengan negara lain seperti Perancis. Bersama Perancis, IPCD mengembangkan pesawat terbang tipe Medium Altitude Long Endurance (MALE UAV) yang memiliki muatan lebih banyak serta jam terbang yang lebih lama.
“Nah, lalu kemudian pesawat yang paling besar adalah pesawat tipe MALE UAV. Ini kami bekerjasama dengan Perancis. Pesawat ini terbang untuk waktu yang cukup lama, yaitu 20 jam untuk membawa muatan yang lebih banyak. Muatan itu artinya bisa kamera, bisa senajata, bisa kamera untuk foto,” ujar Erman.
Berbeda dengan ketiga jenis pesawat sebelumnya, pesawat MALE UAV ini bisa diawaki oleh satu orang pilot. Selain bisa terbang hingga 20 jam, pesawat ini juga mampu mengangkut beban seberat 250 kilogram.
“Sebenarnya pesawat ini tidak untuk orang untuk pesawat yang besar ini bisa mengangkut muatan besar sampai 250 kg dengan satu pilot. Pesawat MALE UAV kita ini versi yang berawak,” kata Erman.
Baca juga: Rompi Anti Peluru Buatan PT Farin Industri Nusantara Laris Manis di Asia Hingga Amerika
Kelebihan lain yang dimiliki oleh pesawat buatan IPCD ini ialah struktur badan pesawatnya yang terbuat dari bahan karbon komposit. Hal ini menjadikan pesawat ini tidak mudah terdeteksi oleh radar. Selain itu, pesawat buatan IPCD juga menjamin sistem keamanan negara karena merupakan produk asli dalam negeri.
“Keunggulannya dari sisi untuk menjaga keamanan dari segi sistem karena ini buatan dalam negeri. Yang namanya UAV, tentu desainernya yang tau dalamnya seperti apa, datanya seperti apa. Karena kita produk dalam negeri, desainer dalam negeri, maka data-data itu secara umum kita gunakan pasti aman karena kita sendiri yang pegang datanya,” pungkas Erman.
Reporter: Kumi Laila Penulis: Erlin Dyah Pratiwi