Anda yang berkecimpung di dunia elektronik audio pasti sudah sangat familiar dengan amplifier, bukan? Namun bagi orang awam pasti hanya mengetahui sebatas nama saja.
Amplifier sendiri adalah sebuah susunan elektronika dan berfungsi menguatkan sinyal audio. Anda yang berniat untuk terjun ke dunia elektronik audio, maka harus tahu rangkaian amplifier dan komponennya.
Amplifier sebenarnya sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari, khususnya yang suka mendengarkan musik menggunakan perangkat audio.
Pasalnya, amplifier memiliki peran penting, yaitu untuk mengubah sinyal input dengan amplitudo rendah, menjadi tinggi. Jadi, pengguna bisa bebas mengatur suara dari pelan hingga kuat menyesuaikan dengan keinginannya.
Beberapa Fungsi Power Amplifier
1. Mengatur Karakteristik Suara
Salah satu fungsi utama dari amplifier adalah mengatur karakteristik suara atau audio yang dikeluarkan, seperti volume, bass, treble, balance, dan middle.
Terutama pada perangkat audio yang mengusung komponen AUX, seperti TOA. Pengguna dapat mengatur karakteristik suara yang keluar seperti keinginan maupun kebutuhannya.
2. Menyesuaikan Suara Keluar (Output)
Amplifier memiliki komponen bernama pre-amp yang berfungsi menyesuaikan suara keluar (output) mirip dengan suara dalam (input).
Biasanya sinyal input yang terdapat pada MP3 Player, DVD, serta perangkat audio lainnya mempunyai karakteristik berbeda. Tapi dengan adanya pre-amp, maka amplifier dalam mengeluarkan suara yang sama.
3. Menguatkan Suara
Fungsi amplifier yang terakhir adalah sebagai penguat suara. Hal tersebut dikarenakan amplifier bisa menguatkan sinyal audio yang kemudian dikeluarkan melalui gelombang suara diloudspeaker.
Tapi tentu saja setelah melewati proses konversi suara input jadi sinyal listrik supaya tegangannya. Setelah itu, barulah suara yang dihasilkan jadi lebih kuat/keras.
Baca juga : 10 Rekomendasi Amplifier Terbaik untuk Hasilkan Stereo Jernih
4 Rangkaian Amplifier dan Komponennya
1. Transformator/Trafo
Trafo merupakan sumber daya utama dalam susunan rangkaian amplifier. Komponen ini juga berperan sebagai penurun tegangan AC sesuai dengan kebutuhan.
Sekarang ini, produk amplifier sudah mengusung power supply/catu daya simetris sebagai sumber daya. Agar amplifier menghasilkan suara keras, maka dibutuhkan pemasok daya berkekuatan tinggi.
2. ELCO/Electrolyte Capacitor
Kapasitor elektrolit atau yang biasa disebut dengan elco berfungsi sebagai penyaring arus listrik sehingga menghasilkan gelombang rata.
Namun bukan hanya itu, elco juga berperan besar mempengaruhi suara tipe bass di amplifier. Semakin besar elco, maka semakin berkualitas pula suara bass yang dihasilkan.
3. Tone Control
Rangkaian amplifier dan komponennya yang harus dikenali selanjutnya adalah Tone Control. Sesuai dengan namanya, tone control berfungsi sebagai pengatur nada/karakteristik frekuensi.
Contohnya nada tinggi dan rendah. Jadi, suara seperti bass, middle, dan treble bisa diatur sesuai kebutuhan pengguna. Selain itu, tone control juga berperan mengatur amplitudo sinyal audio, dengan menggunakan teknik aktif dan pasif.
Tentu saja masih ada beberapa metode lain dengan fungsi berbeda yang bisa Anda pelajari. Namun, fungsi utamanya tetap sama, yakni untuk menyesuaikan dengan output.
4. Sanken
Komponen satu ini juga sering disebut dengan nama jengkol. Dalam susunan amplifier, sanken merupakan transistor yang diaplikasikan pada power amplifier.
Biasanya, terdapat 2 buah sanken dalam sebuah amplifier. Apabila dirasa belum maksimal, maka Anda bisa menambahkan kelipatannya hingga mendapatkan hasil yang sesuai ekspektasi.
Karena sanken termasuk kategori komponen yang kompleks, maka Anda membutuhkan heatsink (pendingin) sehingga tidak panas.
Terlebih lagi mengingat fungsi sanken, yaitu sebagai penghasil kualitas suara yang akan dikeluarkan dalam bentuk output.
Mengenali Jenis-Jenis Amplifier
1. Bridge Transformer Less (BTL)
BTL merupakan penggabungan antara dua amplifier bersistem bridge. Jadi, sinyal amplitudo yang diperoleh juga lebih besar dua kali lipat, dibandingkan dengan produk yang mengusung satu amplifier.
Sayangnya, BTL terkenal cepat panas di masing-masing Integrated Circuit. Oleh karenanya, harus selalu dipasangi heatsink.
2. Output Capacitor Less (OCL)
Jenis ini umumnya diaplikasikan pada penguat daya beramplitudo besar. Karenanya, OCL dipasangi power supply simetris. OCL memiliki ciri khas seperti salah satu ujung beban keluarannya terhubung di CT transformator.
3. Output Transformer Less (OTL)
Pada OTL, transformer tidak dijadikan kopling dalam susunan pengeras suara. Jenis ini punya ciri khas mengusung power supply dan juga mengaplikasikan tegangan non simetris agar berfungsi dengan baik. Di samping itu, OTL juga mempunyai ukuran kapasitor jenis elco cukup besar, yakni lebih dari 1000 uF.
4. Output Transformer (OT)
Jenis amplifier yang terakhir adalah OT atau Output Transformer. Jenis ini memakai trafo atau kopling dalam menyambungkan rangkaian penguat dan beban pengeras suara.
Sedangkan frekuensinya berada di kisaran audio menengah, jadi produksi suara nada bass tidak begitu bagus. Namun OT memiliki daya tahan tinggi terhadap short circuit.
Baca selengkapnya : Jenis – jenis Amplifier yang Harus Diketahui
Temukan Produk Amplifier Terbaik di Indotrading
Sedang mencari amplifier berkualitas dengan harga terjangkau tapi belum menemukan solusinya? Situs Indotrading bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan Anda.
Ada berbagai produk amplifier yang berfungsi sebagai penguat sinyal audio ditawarkan dengan harga sangat variatif di sini. Anda bisa membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran di dompet.
Apabila mengalami kesulitan menemukan produk yang diinginkan, tinggal masukkan kata kunci di mesin pencarian dan filter jenis produk.
Anda akan langsung diarahkan ke halaman di mana produk tersebut berada, lalu lakukan penawaran ke supplier amplifier.
Setelah mengetahui susunan rangkaian amplifier dan komponennya, maka akan lebih mudah bagi Anda dalam mengenali berbagai jenis amplifier yang dijual.
Dengan begitu, barulah dapat mendapatkan produk sesuai yang dibutuhkan. Karena bagaimanapun, setiap jenis power amplifier bisa jadi mengusung komponen berbeda, sehingga otomatis fungsinya berbeda pula.