Membangun bisnis kost-kostan, masih tergolong sebagai salah satu bentuk usaha yang menguntungkan. Terlebih jika dibangun pada kota-kota besar yang menjadi pusatnya para perantau dari berbagai daerah. Utamanya, pengelolaan bisnis kos sangatlah mudah dan masih terbilang prospektif jika ingin berinvestasi di bidang properti. Seperti yang diungkapkan oleh Executive Director Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda, menjalani bisnis kos sebagai investasi properti dinilai dapat memperoleh titik tertinggi pada tahun 2019. Anda bisa memperoleh passive income yang cukup menggiurkan sehingga bisa dikatakan usaha sewa kost merupakan resolusi bisnis yang tepat untuk dilakukan tahun ini.
Akan tetapi, tak jarang pula beberapa para pengusaha kos-kosan yang mengalami kerugian dikarenakan proses berbisnis yang tidak tepat. Yang ada mereka hanya menghabiskan banyak uang untuk membangun gedung tanpa balik modal. Nah, supaya hal demikian tidak terjadi pada Anda, berikut ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum terjun ke bisnis kost-kostan:
1. Rancang Persiapan Modal Sematang Mungkin
Apapun yang berkaitan dengan bisnis, tentunya modal selalu menjadi nilai terpenting. Begitupun untuk memulai usaha kos-kosan, modal yang dibutuhkan pastinya bisa mencapai ratusan juta hingga milyaran Rupiah. Sebagian besar anggaran terbesar dalam memulai bisnis ini adalah pembelian lahan (tanah), bahan bangunan dan kelengkapan fasilitas kos seperti AC, furniture dan desain interior. Sisanya anggaran lain akan disalurkan untuk keperluan penjaga kost dan biaya operasional seperti listrik atau air.
Untuk sumber modal bisnis kos-kosan, Anda bisa menggunakan dari dana pribadi maupun dana pinjaman bank. Jika Anda ingin meminjam dari bank, Anda perlu mengajukan KPR ke pihak bank. Biasanya agunan yang dijaminkan adalah berupa rumah atau bangunan kost itu sendiri. Tetapi jika dana pinjaman masih kurang, Anda bisa mengajukan pinjaman tambahan dengan jaminan aset lainnya seperti rumah Anda atau kendaraan. Solusinya untuk mengurangi dampak resiko tersebut, Anda bisa mengajak beberapa teman atau kerabat untuk bersama-sama membangun bisnis kos ini. Jika ada yang ingin bergabung, pastikan Anda menerapkan kesepakatan ini secara tertulis (hitam diatas putih) agar tidak menimbulkan konflik.
2. Targetkan Pangsa Pasar Bisnis dan Lokasi yang
Strategis
Perlu sekali dalam merancang sebuah bisnis, kita harus tahu siapa target pasar utama kita. Sama seperti membangun bisnis kos-kosan, jika Anda menargetkan anak kuliahan maka sebaiknya carilah lokasi yang dekat dengan kampus. Namun, tidak berarti Anda harus membatasi peluang lokasi lainnya. Anda masih bisa melakukan perluasan target pasar seperti pegawai kantoran, perawat, pasangan suami istri atau turis. Dengan begitu Anda bisa mempertimbangkan lokasi lain yang sekiranya strategis untuk bisnis kost Anda.
Baca juga: Pernah Jualan Baju di Taman Puring, Bong Chandra Kini Sukses Jadi Bos Properti
3. Berikan Fasilitas Terbaik
Setelah menentukan siapa pangsa pasar kost Anda, berikutnya adalah menyediakan fasilitas dan layanan yang sesuai dengan calon penghuni kost. Umumnya fasilitas standar meliputi tempat tidur, lemari pakaian, meja dan kursi. Sisanya Anda bisa menambahkan fasilitas berupa AC, kamar mandi dalam, pemanas air, televisi atau WiFi, tergantung dari siapa target yang dituju. Di samping menawarkan fasilitas yang mumpuni, pastikan pula kost Anda selalu dalam keadaan bersih dan terawat. Sehingga bangunan Anda tetap bisa terjaga kualitasnya tanpa harus melakukan renovasi secara berkala. Bila perlu, Anda juga bisa menyediakan layanan berupa laundry atau katering untuk menambahkan value tersendiri.
4. Menentukan Termin dan Harga Sewa Kost
Poin lain yang perlu dipertimbangkan dengan matang dalam menjalankan usaha kos-kosan adalah termin dan harga sewa. Seringkali termin kost yang ditujukan pada mahasiswa dan karyawan adalah dengan sistem bulanan. Atau bila menurut Anda jangka tersebut terlalu pendek, Anda bisa menawarkan jangka waktu per tiga atau enam bulan. Sedangkan jika target Anda juga melibatkan turis, Anda bisa menawarkan sistem sewa per hari atau per minggu.
Apabila sudah menentukan sistem termin, berikutnya adalah menentukan harga sewa kost. Tetapkan harga yang sekiranya pas dengan fasilitas dan layanan dari kost Anda. Karena bila harga sewa terlalu tinggi, hal ini bisa berisiko dengan kondisi kost Anda yang sepi peminat. Namun jika sebaliknya, hal tersebut juga bisa beresiko pada Anda dalam perolehan untung yang kecil.
5. Laksanakan Strategi Pemasaran Online dan Offline
Langkah terakhir, sekaligus menjadi langkah yang begitu penting adalah merencanakan strategi promosi. Ya, terdapat 2 cara yang bisa Anda terapkan untuk menyebarluaskan informasi terkait bisnis sewa kost Anda, yakni secara online dan offline. Karena bila Anda mempunyai fasilitas sebagus apapun tanpa menerapkan sistem pemasaran yang tepat, maka tetap saja kost Anda akan sepi penyewa. Anda bisa menyebarkan selebaran pamflet atau brosur di lokasi-lokasi tertentu seperti di kampus-kampus, mini market atau dimanapun yang terdapat banyak pengunjung. Namun bila ingin cara yang lebih dinamis, Anda bisa memanfaatkan media online seperti Instagram, Facebook atau mendaftarkan kost Anda ke platform-platform khusus jasa sewa kost yang kini sudah banyak ditemui.
Baca juga: Memaksimalkan Promosi Online dengan Teknik SEM