Insight

Tak Hanya untuk Wadah Makanan, Styrofoam Juga Sangat Bermanfaat Bagi Beberapa Industri Ini!

kegunaan styrofoam untuk industri

Seiring berkembangnya teknologi, banyak perusahaan start up yang bermunculan dan menawarkan kemudahan dalam aktivitas masyarakat. Salah satu yang paling terlihat adalah banyak bermunculan jajanan-jajanan yang mengusung konsep take-away dengan kemasan yang menarik. Dari sekian banyak jenis wadah yang ditawarkan, styrofoam menjadi pilihan yang sangat umum ditemui. Penggunaan styrofoam untuk makanan mengalami  peningkatan secara drastis. Mulai dari makanan berat, hingga jajanan-jajanan pinggir jalan. Namun, penggunaan styrofoam ternyata tidak hanya sebatas untuk wadah makanan saja. Styrofoam juga digunakan pada berbagai industri karena sifat dan kegunaanya. Lantas, apa saja kegunaan styrofoam untuk industri? Bagaimana pula cara memilih styrofoam yang bagus untuk keperluan industri? Simak ulasannya berikut ini!

Kegunaan Styrofoam untuk Industri

Styrofoam merupakan hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi, sehingga bersifat padat pada suhu ruangan. Styrofoam memiliki nama merek dagang Extruded Polystyrene (EPS). Styrofoam termasuk ke dalam kategori jenis plastik yang ringan dan praktis. Pada umumnya, styrofoam berwarna putih, dan mampu mencegah kebocoran bila digunakan sebagai kemasan. Karena berbagai kelebihanya, styrofoam sering digunakan di berbagai industri, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Industri Makanan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penggunaan styrofoam yang paling terkenal adalah sebagai wadah makanan. Sifatnya yang ringan, mampu menahan panas dan benda cair, praktis, serta membuat makanan terlihat lebih mewah, menjadikan styrofoam sebagai pilihan kemasan yang banyak digunakan industri makanan dibanding plastik. Apalagi bagi tempat makan yang mengusung konsep take away atau delivery. Harganya yang murah menjadi salah satu faktor utama yang mendorong banyak industri makanan menjadikan styrofoam sebagai kemasan produk mereka.

Namun belakangan ini, beberapa industri dan lembaga kesehatan dunia mulai mengkampanyekan pembatasan penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan karena berbahaya bagi kesehatan, khususnya bila digunakan sebagai wadah makanan yang panas ataupun berminyak. Sampah styrofoam yang sulit diurai juga mendorong banyak pakar dan aktivis lingkungan hidup yang mendorong pembatasan penggunaan styrofoam.

2. Kemasan elektronik dan barang mewah

Selain menjadi kemasan makanan, styrofoam juga sering digunakan sebagai pelindung untuk pengepakan barang-barang elektronik seperti CD, speaker, televisi, kulkas, dan lain sebagainya. Styrofoam dipilih karena memiliki lapisan-lapisan yang dapat mencegah benturan langsung pada produk-produk yang mudah rusak, ringan, serta mudah dibentuk menjadi berbagai bentuk sesuai dengan barang yang akan dikirim.

3. Isolator kontruksi bangunan

Styrofoam merupakan salah satu jenis bahan dengan sifat isolator yang baik karena memiliki nilai R atau efisiensi termal yang tinggi, jauh lebih tinggi daripada plastik dan busa. Karena sifatnya tersebut, styrofoam sering dibuat menjadi styrofoam panel dalam industri kontruksi. Styrofoam panel ini berfungsi untuk mengisolasi lantai, dinding, atap, hingga pipa pada interior bangunan.

Isolator styrofoam inilah yang berfungsi menjaga suhu dan kelembaban ruangan tetap stabil, meskipun sedang berada pada iklim yang ekstrim baik terlalu dingin ataupun terlalu panas. Styrofoam juga mampu menjadi sekat kedap suara baik dari dalam ataupun luar ruangan meskipun tidak menghalangi suara secara keseluruhan. Penggunaan styrofoam pada atap dan pelat bangunan juga terbukti dapat mencegah kerusakan dari luar.

4. Kerajinan Tangan

Karena sifatnya yang sulit di urai, styrofoam menjadi salah satu produk yang menjadi bahan baku daur ulang. Beberapa industri kerajinan menggunakan sampah styrofoam sebagai bahan dasar produk mereka. Penggunaan  styrofoam sebagai bahan dasar kerajinan oleh industri-industri besar hingga UMKM karena sifatnya yang mudah dibentuk dan didekorasi. Berbagai aplikasi bentuk dan warna seperti cat, kain, dan manik-manik banyak yang berbahan dasar styrofoam. Selain kerajinan, styrofoam juga sering digunakan sebagai bahan dasar beberapa peralatan rumah tangga. Pengrajin bunga sutra juga sering menggunakan styrofoam sebagai bahan dasar untuk melindungi rangkaian bunga.

Cara memilih styrofoam yang bagus untuk industri

Setelah mengetahui kegunaan styrofoam untuk industri, saatnya mengetahui cara memilih styrofoam untuk keperluan industri. Untuk bisa memilih styrofoam yang tepat untuk keperluan industri, sangat tergantung pada penggunaanya. Pada industri kerajinan, hal ini tidak menjadi salah satu perhatian lebih selama styrofoam yang digunakan masih mulus dan memungkinkan dibentuk menjadi kerajinan. Sedangkan untuk penggunaan kontruksi bangunan atau kemasan barang-barang elektronik, faktor ketebalah dan kekuatan styrofoam menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Semakin besar perlindungan yang diinginkan, maka semakin tebal dan kuat styrofoam yang dibutuhkan. Sebagai contoh dalam penggunaanya sebagai bahan bangunan bertingkat, styrofoam single panel bisa digunakan pada lantai 1-4. Sedangkan selanjutnya, dibutuhkan styrofoam double panel.

Pemilihan styrofoam yang paling penting untuk diperhatikan adalah apabila digunakan untuk industri makanan. Karena sifatnya yang berbahaya bagi kesehatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti berikua:

1. Kandungan monomoner stiren

Zat berbahaya yang terkandung dalam styrofoam adalah monomoner stiren (hidrokarbon cair). Sayangnya, beberapa jenis makanan secara alami mengandung moomer stiren meskipun dalam jumlah kecil seperti telur (10 μg/kg) dan stroberi (274 μg/kg).

Berdasarkan WHO, batas konsumsi monomer stiren adalah 0,46-12.0 mg/orang/hari, karenanya memperhatikan spesifikasi dan kandungan monomer stiren serta jenis makanan yang akan dikemas menjadi sangat penting. Disarankan, styrofoam yang digunakan styrofoam mempunyai potensi migrasi stiren dengan batas maksimum 5.000 bagian per juta (bpj).

2. Pilih yang sudah lolos uji BPOM

Bagi orang awam, memilih styrofoam yang sudah lulus uji kesehatan dari BPOM merupakan jalan aman yang bisa dipilih. Perusahaan dengan produk kemasan styrofoam yang sudah lolos uji mengindikasikan bahwa styrofoam aman digunakan sebagai wadah makanan.

3. Kondisi styrofoam

Pilihlah styrofoam yang masih baru, dengan kondisi permukaan yang mulus atau tidak cacat. Jangan pernah menggunakan styrofoam yang sudah rusak atau berubah bentuknya karena sangat berbahaya bagi kesehatan, khususnya untuk wadah makanan panas, berminyak, dan berkuah.

Baca juga: 10 Keunggulan Genteng Metal yang Perlu Anda Ketahui

Terbukti bukan, bahwa kegunaan styrofoam untuk industri tak hanya terbatas untuk industri makanan saja, tetapi juga digunakan untuk industri lain seperti packaging, konstruksi, hingga kerajinan. Nah, bagi Anda yang bergerak di industri tersebut, baik styrofoam box maupun styrofoam lembaran  Anda bisa mendapatkan produk styrofoam dengan harga yang lebih murah langsung dari supplier styrofoam di Indonesia hanya di Indotrading.com!

To Top