Istilah disinfektan kini ramai dibicarakan oleh masyarakat. Pasalnya, cairan ini dianggap ampuh mengusir virus corona yang tengah merebak saat ini. Tak heran jika saat ini produk-produk cairan disinfektan diburu oleh orang-orang. Lantas, apakah cairan ini benar-benar dapat mencegah masuknya Covid-19? Apa itu disinfektan? Apa bedanya disinfektan dengan antiseptik? Apa saja jenis-jenis disinfektan dan bagaimana cara menggunakan disinfektan yang aman? Semuanya akan dikupas tuntas melalui tulisan berikut!
Apa Itu Disinfektan?
Semenjak isu virus corona menyeruak, salah satu benda yang paling diburu oleh masyarakat selain masker dan hand sanitizer adalah disinfektan. Apa sebenarnya disinfektan? Disinfektan merupakan zat kimia yang digunakan untuk membunuh kuman berupa virus, bakteri atau mikroorganisme lainnya yang menempel pada benda mati. Jika tidak sering dibersihkan, permukaan benda-benda mati yang sering kali kita sentuh akan menjadi sumber penyakit. Oleh karena itu, disinfektan digunakan untuk mengurangi risiko penyakit yang berasal dari meja, kursi, pegangan pintu, gagang pintu, saklar, remote, laptop dan sebagainya.
Kandungan Bahan Aktif Disinfektan
Bahan aktif produk disinfektan yang bisa melawan virus secara efektif, terdiri dari;
- Accelerated hydrogen peroxide (0.5%)
- Benzalkonium chloride/quaternary ammonium/alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride) (0.05%)
- Chloroxylenol (0.12%)
- Ethyl alcohol atau ethanol (62-71%)
- Iodine in iodophor (50 ppm)
- Isopropanol atau 2-propanol (50%)
- Pine oil (0.23%)
- Povidone-iodine (1% iodine)
- Sodium hypochlorite (0.05 – 0.5%)
- Sodium chlorite (0.23%)
- Sodium dichloroisocyanurate (0.1-0.5%)
Apa Perbedaan Disinfektan dan Antiseptik?
Istilah disinfektan kerap kali disamakan dengan antiseptik. Kedua benda ini banyak digunakan dalam upaya mencegah penularan virus corona. Ya, memang keduanya memiliki fungsi yang sama yakni untuk membunuh virus, bakteri, dan mikroorganisme lainnya. Namun, banyak orang yang keliru dengan cara pemakaiannya.
Antiseptik merupakan zat yang bisa memperlambat perkembangan mikroorganisme. Terdapat dua jenis antiseptik. Pertama, antiseptik yang biasanya terdapat di rumah sakit. Biasanya, cairan/gel yang terdapat di rumah sakit digosokkan pada tangan dan hingga lengan untuk mengurangi risiko infeksi saat operasi atau prosedur medis lainnya. Kedua, jenis antiseptik non-operasi. Biasanya berbentuk cairan bening atau terkadang biru muda, berupa handrub(cairan/gel untuk digosokkan ke tangan), sabun cuci tangan dan alkohol swabs, serta hand sanitizer. Antiseptik juga ada yang berupa tisu basah, spray dan obat luka yang diaplikasikan pada langsung pada kulit.
Sedangkan, disinfektan digunakan untuk membunuh virus, bakteri, dan mikroorganisme lainnya yang menempel di permukaan benda mati. Misalnya meja, kursi, pegangan pintu, gagang pintu, saklar, remote, laptop dan sebagainya. Kandungan bahan aktif yang ada di dalam disinfektan mengandung bahan kimia keras dan beracun, sehingga dilarang untuk mengaplikasikan disinfektan secara langsung pada kulit/anggota tubuh lainnya.
Di Indonesia sendiri, disinfektan digunakan untuk membantu mensterilkan berbagai fasilitas publik dan tempat-tempat umum seperti busway, commuter line, jembatan, trotoar, perkantoran, dan lain sebagainya untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona.
Jenis-Jenis Disinfektan
Berikut ini bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan disinfektan beserta kegunaannya;
Glutaraldehyde 2%
Bahan ini biasanya digunakan sebagai disinfektan alat-alat operasi yang tidak bisa disterilkan menggunakan suhu panas. Bahan ini juga bisa Anda gunakan sebagai disinfektan untuk membersihkan permukaan benda-benda mati lainnya.
Chlorocylenol 5%
Chloroxylenol bisa digunakan baik sebagai antiseptik maupun disinfektan. Biasanya, cairan ini digunakan aplikasikan untuk membersihkan alat-alat medis dengan cara merendamnya di campuran cairan alkohol 70%.
Chlorine
Mungkin dari dua bahan di atas, Anda paling sering mendengar bahan yang satu ini, bukan? Ya, Chlorine atau yang sering kita sebut sebagai kaporit, bahan ini sering digunakan untuk membersihkan air kolam renang. Nah, selain untuk membersihkan kolam renang, bahan ini rupanya juga bisa digunakan sebagai disinfektan untuk membersihkan permukaan barang-barang yang sering kamu sentuh lho!
Cara Menggunakan Disinfektan yang Aman
1. Jangan Semprotkan Cairan Disinfektan pada Permukaan Kulit
#Indonesia, jgn menyemprot disinfektan langsung ke badan seseorang, karena hal ini bisa membahayakan. Gunakan disinfektan hanya pd permukaan benda-benda. Ayo #LawanCOVID19 dgn tepat! https://t.co/D7CuytPJPz pic.twitter.com/q9NEVGItkn
— WHO Indonesia (@WHOIndonesia) March 29, 2020
Sesuai dengan imbauan World Health Organization (WHO), menyemprotkan disinfektan secara langsung ke permukaan kulit sangat tidak dianjurkan karena bisa membahayakan. Mneyemprot tubuh dengan alkohol atau klorin tidak akan membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh. Justru, dengan enyemprotan secara langsung ke tubuh manusia tidak direkomendasikan karena berbahaya bagi kulit, mulut, dan mata, dapat menimbulkan iritasi dan mengganggu kesehatan, Anda.
2. Semprotkan Disinfektan pada Permukaan Benda-benda Mati
Sesuai peruntukannya, disinfektan diaplikasikan pada benda-benda mati yang seringkali kita sentuh. Misalnya meja, kursi, pegangan pintu, gagang pintu, saklar, remote, laptop dan sebagainya. Gunakan lap basah dan cairan disinfektan untuk mengelap berbagai permukaan benda. Setelah itu, jangan dulu sentuh benda yang telah dibersihkan dengan disinfektan. Pasalnya, disinfektan dapat membunuh bakteri dan virus dalam rentang 10-60 menit setelah penyemprotan dilakukan. Jika Anda menyentuh benda yang sesaat setelah dibersihkan, kemungkinannya bisa jadi dua; Anda menghirup/memakan senyawa disinfektan atau virusnya belum terbasmi. Jadi, berikan rentang waktu antara 10-60 menit untuk memastikan bahwa virus yang terdapat di benda sudah mati, ya!
3. Jangan Simpan Disinfektan Dekat Sumber Api
Alkohol memiliki sifat yang mudah terbakar. Oleh karena itu, jangan simpan disinfektan yang mengandung alkohol di dekat sumber api seperti korek, rokok, atau kompor. Pun saat menggunakan disinfektan, matikan terlebih dahulu semua sumber api di sekitar area yang akan disemprotkan disinfektan agar aman.
4. Bersihkan Benda Secara Rutin
Pembersihan dan penyemprotan ini seharusnya dilakukan serutin mungkin terutama pada benda yang sering disentuh. Minimal satu kali sehari atau apabila ada orang yang keluar atau masuk ke dalam rumah Anda, lakukan penyemprotan untuk mengurangi risiko tertular lewat benda-benda yang disentuhnya. Tidak hanya itu, barang kiriman yang masuk ke rumah juga perlu disemprot terlebih dahulu dengan disinfektan. Pasalnya, menurut penelitian, virus corona dapat bertahan di permukaan suatu benda, salah satunya kotak karton.kardus selama 24 jam. Jadi, tidak ada salahnya untuk mencegah kemungkinan terburuk, bukan?
10 Benda yang Efektif untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona
Itulah informasi mengenai cairan disinfektan yang perlu Anda ketahui. Perlu Anda ingat, cairan disinfektan ini akan sangat berguna untuk meminimalisasi penyebaran virus yang menempel pada benda-benda mati, namun jika dilakukan dengan benar. Ikuti langkah-langkah di atas agar pemakaian cairan disinfektan tetap aman dan tidak membahayakan, ya!