Economy and Business

Inilah 8 Tips Bisnis untuk Pemimpin Muda dari CEO Unilever

oleh Paul Polman, CEO Unilever dan Ketua Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan

 

Apakah benar, bisnis yang dipimpin oleh anak muda tidak akan bertahan lama? Tunggu dulu. Jangan lekas menyimpulkan meskipun seperti pebisnis lainnya, pemimpin muda juga tetap membutuhkan jam terbang yang lumayan. Yuk, simak tips dari Paul Polman, CEO Unilever di bawah ini dengan seksama. 

Menjadi seorang CEO bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Perlu ketekunan dan dedikasi yang sangat tinggi dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Untuk menjadi seorang pemimpin muda dalam sebuah bisnis tentu memerlukan beberapa strategi, terlebih lagi bagi para pemimpin muda yang masih memiliki jam terbang yang terbatas. Menurut Paul Polman, CEO Unilever, anak muda merupakan representasi dari masa depan. Ketika ditanya apa yang menjadi rahasia kepemimpinan dalam karir bisnis bagi anak muda, ia memaparkan 8 tips berikut ini:

Be Aware and Engaged

 

be aware and engage

Seiring dengan perkembangan dunia yang semakin transparan dan saling terhubungnya antara satu orang dengan yang lainnya. Dunia saat ini memerlukan pemimpin yang memiliki rasa kesadaran yang tinggi terhadap tantangan yang ada. Mayoritas dari kita mengetahui adanya permasalahan dunia seperti kekurangan makanan, dampak perubahan iklim, pengangguran, atau ketimpangan sosial. Pemimpin yang baik akan mengambil inisiatif yang tinggi dan tantangan yang lebih besar. Seorang pemimpin yang baik akan bertindak untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Mereka juga dapat mengidentifikasi hal-hal kompleks di luar sana, menemukan akar penyebabnya, dan mendorong sebuah tindakan penyelesaian. Bagi seorang pemimpin, kesadaran diri dan keterlibatan terhadap penyelesaian sebuah hal merupakan hal yang penting.

Be Eager to Learn and Unlearn

learn and unlearn

Dunia ini berubah dengan cepat. Apapun posisi anda dalam setiap perusahaan, penting halnya untuk bekerja keras dan belajar pada hal-hal baru setiap harinya. Bersemangatlah untuk belajar apapun, jangan batasi semangat belajar anda hanya karena jabatan atau posisi anda. Akan tetapi, di saat-saat tertentu, anda juga harus meninggalkan cara bekerja dalam budaya lama. Pahamilah pasar dan industri anda dengan spesifik dan hadapilah itu semua.

Baca juga : 3 Dasar Strategi Manajemen ala CEO GE Indonesia

Have a sense of purpose

 

sense of purpose

Menurut Paul Polman, salah satu pelajaran terbesar dalam hidupnya yakni bahwa dalam mencari model bisnis yang berkelanjutan untuk membangun perusahaan jangka panjang, sebuah bisnis perlu memiliki tujuan dan nilai yang dipegang erat. Hal terpenting lainnya yakni pimpinlah diri sendiri dengan pedoman dari dalam diri, bukan dari tekanan eksternal. Dengan memiliki tujuan, anda juga dapat meningkatkan hal penting bagi orang lain untuk bekerja. Seperti yang kita ketahui, 50% lulusan sekolah atau universitas kita menempatkan hal ini sebagai alasan utama untuk bekerja. Karena hal itu, kami dapat menarik orang-orang terbaik. Begitu banyak orang yang tak memiliki posisi seberuntung kita sebagai pemimpin. Hanya hal-hal yang inklusif dan bermanfaat bagi orang lain yang dapat mendorong orang lain untuk bekerja bersama kita.

Be humble

be humble

Paul Polman mengatakan bahwa jangan sampai melupakan asalmu, sesukses apapun dirimu. Orangtua Paul tumbuh dalam suasana perang yang serba sulit. Meskipun demikian, ia bekerja keras untuk dapat menyekolahkan Paul beserta saudara-saudaranya setinggi-tingginya. Paul belajar dua hal dari orangtuanya, yaitu kerja keras dan investasi dalam mendidik orang lain menjadi lebih baik. Sama halnya dengan seorang pemimpin yang baik, anda akan berusaha membuat tim anda semakin baik dari hari ke hari dengan kerja keras yang anda lakukan.

 Have Long-Term View

long term view

Untuk dapat menjalankan sebuah bisnis yang sukses, anda harus berpikir jangka panjang. Anda mungkin berpikir ingin melayani pelanggan anda dalam beberapa dekade ke depan. Alih-alih berfokus pada bagaimana bisnis bisa melayani kebutuhan jangka panjang, kadang ada terlalu banyak hal yang telah difokuskan untuk melayani kepentingan jangka pendek. Namun selalu ada solusi, untuk dapat bertahan dalam jangka panjang, anda dapat melakukan improvisasi atau variasi dalam bisnis. Seorang pemimpin yang baik pasti memiliki kemampuan untuk melihat hal yang terjadi di masa ini dan di masa mendatang untuk tantangan jangka panjang.

Take Calculated Risks

calculated risk

Pengalaman memang guru yang terbaik karena tidak akan ada yang bisa menggantikannya. Di hari pertamanya menjadi CEO Unilever, Paul bahkan harus rela berhenti dari sebuah bimbingan keuangan agar lebih fokus pada hal-hal jangka panjang. Menurut Paul, berani mengambil risiko berarti anda dapat menegakkan leher dan mampu menangani kritik skeptis dari orang lain atas risiko yang diambil. Oleh karenanya, seorang pemimpin harus berani mengambil risiko.

Baca juga : Ingin Menjadi Pemimpin yang Sukses? Ini 7 Langkah Mudahnya

Do Something That Makes You Happy

something that can make you happy

Sebenenarnya, hal terpenting dari seluruh hal yang anda lakukan adalah melakukan hal yang anda sukai. Meskipun kurang dari 30% orang yang bekerja saat ini adalah orang yang bahagia, namun banyaknya waktu yang dihabiskan di kantor menjadi hal yang mereka takutkan. Menurut Paul, kesempatan terbaik untuk sukses adalah jika nilai-nilai individu selaras dengan nilai-nilai perusahaan dan kemudian orang merasa nyaman. Mereka merasa cocok dan tanpa perlu berpura-pura menjadi orang lain selain diri mereka sendiri. Orang-orang yang memperkuat nilai-nilai perusahaan cenderung akan lebih sukses nanti. Untuk itu, tugas seorang pemimpin yang baik adalah membuat orang-orang bekerja untuk anda dengan rasa bahagia.

Collaborate

collaborate

Poin terakhir adalah jangan pernah merendahkan kekuatan hubungan kemitraan. Hubungan kemitraan merupakan hal penting yang dapat mendukung berjalannya bisnis jangka panjang anda. Ada begitu banyak tantangan dan hal-hal kompleks yang dihadapi oleh sebuah perusahaan saat ini. Tentu hal itu tak dapat diselesaikan sendiri. Hanya dengan jaringan kemitraan anda dapat menyelesaikan permasalahan kompleks. Oleh karenanya, butuh bantuan dari para mitra usaha untuk mengembangkan solusi jangka panjang perusahaan anda. (editor: erlin)

To Top