Hampir sebagian besar bisnis modern saat ini, sangat menyadari pentingnya sosial media sebagai kanal pemasaran produk atau brand. Tak bisa dipungkiri, sosial media adalah inti dari strategi digital banyak brand dan perusahaan ternama. Meskipun sangat populer untuk mengarahkan penjualan dan pemasaran produk, sayangnya ada banyak kesalahan sosial media yang masih dilakukan pemasar.
Bagi Anda yang sudah menggunakan sosial media untuk berbisnis, lanjutkan terus langkah luar biasa ini. Tetapi, fokuslah untuk menyoroti beberapa kesalahan fatal yang bisa menggagalkan strategi pemasaran bisnis Anda agar bisa menghindarinya. Berikut adalah kesalahan strategi pemasaran sosial media yang perlu Anda simak.
1. Anda tidak mendengarkan audiens
Audiens Anda memberikan tanggapan, berkomentar, atau bertanya? Jika iya, jangan pernah mengabaikan audiens tersebut. Begitu ada notifikasi yang muncul di dashboard, segera respon. Karena hal ini akan berdampak pada brand Anda.
Memanfaatkan sosial media untuk mendengarkan audiens akan meningkatkan keterlibatan pengunjung dan kesadaran merek (branding awareness). Tak cuma itu, mereka juga memberikan Anda data tentang target pasar, demografi konsumen, pengukuran minat audiens, dan sebagainya.
2. Anda tidak memiliki tujuan yang jelas
Setiap brand tentunya harus memiliki tujuan yang jelas agar bisa mencapai keuntungan maksimal. Tujuan ini bisa ditargetkan dalam beberapa bulan atau beberapa tahun mendatang. Ini berlaku untuk bisnis secara umum, terlebih untuk strategi pemasaran melalui sosial media. Jangan hanya memposting membabi – buta setiap hari, berharap akan ada banyak followers baru dan penjualan. Tetapi, perluaslah jangkauan organik yang lebih menantang dari sebelumnya. Karena, para pesaing Anda di media sosial lain juga berusaha keras untuk menumbuhkan audiens mereka.
Anda bisa meningkatkan keterlibatan pengunjung, dengan memasang iklan di media sosial. Tetapi, tetapkan dulu tujuan secara jelas. Misalnya, bagaimana Anda menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu kampanye iklan?Berapa banyak yang ingin Anda keluarkan untuk memenangkan pelanggan? Dan ingat, sangat penting untuk menghubungkan output media sosial dengan tujuan Anda sejak awal.
3. Anda tidak mengoptimalkan setiap jejaring sosial
Pada dasarnya, membuat akun resmi brand Anda di setiap jejaring sosial adalah bagus. Bahkan, jika beberapa media sosial ini bisa berhasil semuanya. Namun, kesalahan umum yang dilakukan pemilik bisnis adalah hanya meng-copy atau menyalin konten pembaruan saja dan membagikannya ke platform media sosial berbeda.
Bukan saja ini terlihat “malas” tetapi juga mengbaikan satu poin kunci penting, yaitu Anda sudah mengabaikan kebutuhan audiens di setiap jejaring sosial. Perlu diingat, berbeda jejaring sosial, berbeda pula audiens-nya. Mereka heterogen, unik, dan butuh konten yang berkarakter.
Sebagai contoh, Instagram atau Facebook paling ideal untuk mem-posting foto dan video. Sedangkan, Twitter bisa digunakan untuk mem-posting pembaruan text atau tautan yang relevan dengan berita terbaru atau kampanye iklan terbaru Anda.
4. Anda terlalu aktif
Perangkat lain yang bisa menjebak di media sosial adalah Anda terlalu aktif. Hal ini terkadang membuat jadi kurang fokus pada target audiens di satu media sosial. Sudah seharusnya Anda perlu memperhatikan saluran media sosial mana yang berfungsi dan menginvestasikan waktu serta anggaran. Gunakan analitik untuk mengoptimalkan satu platform media sosial tertentu agar lebih efisien waktu dan biaya.
5. Anda tidak menawarkan nilai nyata
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan dan tetap umum terjadi saat ini adalah Anda terlalu sibuk mendorong brand tanpa memberikan nilai. Meskipun Anda sudah berusaha menggunakan media sosial secara eksklusif untuk membangun kesadaran merek, audiens tertarik pada platform media sosial agar bisa terlibat dan berinteraksi, bukan sekadar hanya membeli produk.
Iklan di media sosial memiliki banyak manfaat, akan tetapi Anda harus benar – benar bisa memadukan dan membagikan konten yang relevan untuk memastikan Anda menawarkan nilai. Buatlah konten berupa infografis, posting blog, video, serta postingan untuk menyampaikan pesan atau menjawab pertanyaan audiens Anda. Konten ini harus mengasyikkan, mencerahkan, dan informatif. Konten yang membangkitkan emosi, reaksi pada tingkat tertentu, cenderung bermain lebih baik daripada pesan penjualan langsung.
Hal ini tidak mengherankan, karena pesan yang menyentuh atau menimbulkan gejolak emosional tertentu, akan mengarahkan audiens di media sosial menuju ke toko online. Misalnya, status atau tweet yang membuat audiens tersenyum, marah, tersentuh, terharu, dan sebagainya.
Ada pepatah mengatakan bahwa “media sosial ibarat pedang bermata dua.” Jadi, tugas Anda adalah mentukan nilai dengan menggunakan mata pedang yang tepat dan ciptakan keterlibatan audiens.
Baca juga: Blogger VS WordPress, Manakah yang Paling Bagus untuk Strategi Marketing Anda?
Dengan menghindari beberapa kesalahan strategi media sosial yang terlalu umum ini, Anda bisa meningkatkan jangkauan sekaligus mempengaruhi ROI (return of invesment). Ketika Anda memperhatikan dan mengindari kesalahan tersebut, Anda secara yakin dapat memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang tidak sadar dilewatkan oleh para pesaing.