“Sebenarnya saya tidak memilki basic musik hanya berangkat dari hobi saja. Dulu saya suka mengoleksi gitar, tapi gitar-gitar luar. Nah dari sana terpikirkan kenapa nggak membuat gitar sendiri saja sesuai dengan kemampuan kita,” tulis pemilik Batik Soul Guitar, Guruh Sapdo Nugroho.
Aksen batik erat kaitannya dengan busana atau fashion. Tetapi apa jadinya bila aksen batik disematkan pada gitar?
Baca juga: Resep Cap Lang Singkirkan Kompetitor Hingga Kuasai Pasar Lokal dan Internasional
Itulah yang dilakukan oleh seorang Guruh Sabdo Nugroho (30). Pria kelahiran Jakarta, 18 Maret 1986 itu sukses membangun usaha Batik Soul Guitar atau kata lainnya gitar yang memiliki aksen batik.
Guruh menceritakan, ia membuat usaha gitar batiknya ini sejak tahun 2009. Hobinya bermain dan mengoleksi gitar membawa Guruh memiliki ide menyatukan batik dan gitar. Usahanya ini akhirnya benar-benar dirintis di kota Solo, Jawa Tengah yang dikenal sebagai Kota Pengrajin Batik.
Dengan kreativitas yang dimilikinya, Guruh mencoba membuat gitar dengan memadukan aksen batik di dalamnya. Hasilnya sungguh mempesona, gitar batik buatan Guruh memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh gitar lainnya.
Tidak hanya itu, prestasi lain terus didapat Guruh setelah memproduksi gitar batik. Ya, berkat gitar batik, nama Guruh semakin dikenal khususnya di kalangan para gitaris dan musisi. Tentu saja hal ini bukan tanpa sebab, karena gitar batik buatan Guruh biasa dipakai oleh kalangan gitaris dan musisi papan atas baik lokal maupun internasional.
Baca juga: Anniesa Hasibuan: Desainer Ternama yang Sempat Jualan Pulsa dan Hamburger
Selain itu, penjualan gitar batik tidak hanya didominasi oleh pembeli dari dalam negeri. Guruh berhasil memasarkan gitar batik hingga ke 5 negara yaitu Amerika Serikat (AS), Kanada, Belanda, Swedia, dan Inggris.
Bagaimana kisah lengkapnya? Berikut ini penuturan Guruh Sapdo Nugroho kepada indotrading.com, Jumat (14/10/2016).
“Ya Batik Soul Guitar ini adalah instrument maker dan fokus pada pembuatan gitar dengan khas autentik yaitu menggunakan batik. Saya mendirikan bisnis ini pada tahun 2009,” ungkap Guruh.
Pada saat memulai usahanya ini, Guruh mengaku mengeluarkan modal kurang lebih sebesar Rp 10 juta. Modal tersebut digunakan terutama untuk riset seperti menentukan jenis aksen batik yang digunakan sekaligus membeli beberapa peralatan pembuatan gitar.
Baca juga: Tips Mimpi Sejuta Dolar Dari Merry Riana: Percaya Diri dan Punya Komitmen!
“Modal awal dulu sekitar Rp 10 jutaan. Itu modal sendiri boleh dibilang uang tabungan. Dulu modal Rp 10 juta itu buat membeli alat manual pembuatan gitarnya sih,” katanya.
Berangkat Dari Hobi Bermain dan Mengoleksi Gitar
Pemilik Batik Soul Guitar, Guruh Sapdo Nugroho mengungkapkan sisi lain alasan mengapa dirinya mau membangun bisnis produksi gitar dilengkapi dengan aksen batik. Hal ini disebabkan karena awalnya Guruh memiliki hobi bermain sekaligus mengoleksi gitar.
“Sebenarnya saya tidak memilki basic musik cuma berangkat dari hobi saja. Dulu saya suka mengoleksi gitar, tapi gitar-gitar luar. Nah dari situ terpikirkan kenapa nggak membuat gitar sendiri saja sesuai dengan kemampuan kita,” ucap Guruh.
Dari menjadi kolektor, Guruh mencoba membangun ide untuk membuat sendiri gitar. Tetapi Guruh menginginkan jenis gitar yang berbeda dan memiliki keunikan dibandingkan dengan jenis gitar lain yang sudah ada di pasaran.
Baca juga: Perjuangan Merry Riana Jadi Miliarder: Pernah Jadi Penyebar Brosur Sampai Pelayan Hotel
“Awal mulanya dulu ya interest saja pengen bikin gitar lokal Indonesia tapi yang punya ciri khas Indonesia namun bisa mendunia. Dulu pas awal-awal juga pernah mengeluarkan budget yang nggak cukup banyak soalnya kan kita riset sesuai dengan moto kita konsennya itu di batik art dan qualitynya kan,” tuturnya.
Dengan dibantu dengan seorang temannya, Guruh kemudian melakukan riset jenis aksen batik apa yang cocok ditempatkan di bagian badan atau body gitar. Kebetulan temannya itu adalah seorang pembatik handal yang mampu membuat berbagai macam aksen batik.
“Saya mendirikan usaha ini juga bersama rekan saya. Dia untuk bagian riset batiknya ini. Jadi batik untuk di body gitarnya,” terangnya.
Nah, bagi Guruh memproduksi gitar dengan aksen batik susah-susah gampang. Untuk membubuhi aksen batik pada body gitar memang tidak terlalu sulit. Yang paling sulit dari proses produksi ini justru saat membuat gitar termasuk saat pemasangan bridge gitar.
Baca juga: Pernah Jualan Baju di Taman Puring, Bong Chandra Kini Sukses Jadi Bos Properti
“Jadi gitarnya dapat, motif batiknya juga dapet. Sedangkan kita awal merintis itu kan batiknya dapet nih cuman di sound dan kualitas gitarnya tuh kurang. Nah pada tahun 2012 atau 2013 itu kita baru menemukan formula yang pas dimana proses batik itu tidak mempengaruhi sound gitar,” jelasnya.
Guruh mengaku butuh waktu sekitar 2 sampai 3 tahun bagi dirinya agar bisa membuat gitar yang berkualitas dengan model yang sempurna dan intonasi suara yang pas. Ia mengaku selama itu juga mengalami kerugian cukup besar. Alasannya karena melakukan riset menghabiskan dana yang cukup besar. Sedangkan pemasukan belum cukup menutupi biaya produksi.
“Kalau duka namanya juga memulai bisnis banyak sekali rintangannya. Kita mengeluarkan budget juga kan karena kita ingin membuat gitar yang mahal jadi otomatis saat riset harus menggunakan material yang mahal juga. Nah selama satu sampai dua tahun itu kita banyak kerugian, jadi setiap penjualan itu tidak menutupi cost produksi. Selama dua tahun itu saya tutup lubang-tutup lubang terus,” keluhnya.
Tetapi keinginan kuat dari seorang Guruh berhasil mengalahkan rasa pesimis yang sering muncul sewaktu-waktu. Hingga pada akhirnya, Guruh mendapatkan sukses dengan membangun bisnis Batik Soul Guitar.
Baca juga: Ini Resep Jadi Pengusaha Sukses Ala Bong Chandra
“Tapi kenapa saya terus bertahan karena saya yakin suatu saat nanti akan menjadi suatu trademark andalan Indonesia juga. Dan dari awal kita memang ingin membuat gitar yang premium,” jelasnya.
Mengandalkan Sentuhan Tangan Pada Proses Produksi
Salah satu kelebihan dari gitar batik yang dibuat oleh Guruh Sapdo Nugroho adalah sepenuhnya proses produksi dibuat dengan menggunakan tangan (handmade). Itulah alasan kenapa Guruh tidak bisa membuat gitar batik dengan jumlah yang cukup banyak.
“Itu juga banyak dukanya, Yang pertama kita kekurangan SDM (Sumber Daya Manusia),” katanya.
Memproduksi gitar batik dengan sepenuhnya menggunakan tangan dianggap Guruh cukup sulit. Apalagi prosedur pembuatan gitar juga cukup rumit misalnya menentukan gaya leher gitar, pemilihan jenis kayu, pembuatan fretboard dan lain-lain. Belum lagi membuat aksen batik di bagian badan gitar.
Baca juga: Kisah Darwin Manurung: Dari Karyawan Pipa Toko Kini Jadi Bos Pipa
“Karena membuat yang seperti ini dengan product, quality control yang bisa di-handle tuh sangat susah,” ujarnya.
Tetapi rasa sulit saat membuat gitar hilang sudah setelah gitar tersebut jadi dan siap jual. Guruh telah berhasil membuat berbagai macam jenis gitar batik mulai dari gitar listrik dan gitar akustik.
“Saya nggak bisa bilang beda karena setiap instrument di Indonesia itu punya karakter sendiri-sendiri. Tapi mungkin perbedaan yang lebih jelas itu karena gitar saya bermotif batik,” tukasnya dengan sumringah.
Memiliki Nilai Jual Cukup Tinggi
Karena sepenuhnya dibuat dengan menggunakan tangan, tidak heran bila harga yang ditawarkan Guruh untuk setiap unit gitar batik yang dijualnya cukup mahal. Harganya berkisar mulai dari Rp 3 juta sampai Rp 30 juta.
“Kita dimulai dari harga Rp 3 juta hingga Rp 30 jutaan,” ucapnya.
Baca juga: Pernah Hidup Susah, Livienne Russellia Bangkit dan Sukses Berbisnis Kosmetik
Selain menjual gitar batik jenis gitar listrik dan akustik, Guruh juga menyediakan Gutalele dan Ukulele. Mahalnya harga yang ditawarkan Guruh karena ia mengklaim setiap produk yang dia hasilkan berkualitas, unik dan premium.
“Sejauh ini sih nggak ada (keluhan), ya buyernya percaya saja gitu. Kita lagi konsen di gitar akustik sih. Yang sudah diproduksi itu model junior gitar, super jumbo,” imbuhnya.
Kemudian penjualan berbagai macam produk gitar buatan Batik Soul Guitar tidak hanya berada di Laweyan, Solo. Guruh juga membuka sebuah gallery/workshop di Mal Lotte Shopping Avenue, Ciputra World.
“Kalau workshop kita di Solo kalau gallery kita ada di Mal Lotte Shopping Avenue, Ciputra World di lantai 11. Tapi yang ditaro di gallery hanya eksklusif gitar aja,” jelasnya.
Dipakai Gitaris Papan Atas Hingga Diekspor ke 5 Negara
Siapapun orang akan kepincut dengan gitar batik yang diproduksi oleh Guruh Sabdo Nugroho. Hal ini karena gitar batik miliknya sangat berkualitas, memiliki kesan unik dan bernilai premium hingga adanya balutan aksen batik pada badan gitar.
Baca juga: Dari Bandung Tegep Boots ‘Terbang’ ke Australia Hingga Jerman
Alhasil, Guruh mengungkapkan kebanyakan yang menggunakan gitar buatannya adalah gitaris dan musisi papan atas baik di dalam maupun luar negeri.
“Kita pembeli selama ini lebih ke B to C dalam arti C nya itu seorang gitaris. Jadi di Belanda itu ada musisi namanya Van Der Wijck. Nah kalau di Indonesia ada Ras Muhammad, ada Adera, Tohpati, Apoy Wali Band. Tapi pembeli gitar saya ini kebanyakan musisi luar sih, ada salah satu band dari Kanada, Savaz Playground. Mereka pake gitar eksklusif saya yang limited edition,” tuturnya.
Selain dipakai oleh musisi dan gitaris papan atas, gitar batik juga telah diekspor ke berbagai negara seperti Kanada, Amerika Serikat, Belanda, Swedia dan Inggris.
“Ada dari Amerika, Belanda, Swedia, Inggris. Cuma kita kan ngirimnya paling satu negara itu dua sampe tiga unit,” ucapnya.
Saat ini menurut catatan Guruh, pasar penjualan terbesar gitar batik buatannya adalah di luar negeri. Guruh mengatakan masyarakat luar negeri selama ini tidak mempermasalahkan tingginya harga gitar batik. Bagi mereka yang paling penting adalah tingginya harga gitar batik sebanding dengan kualitas yang diberikan.
“Lebih banyak di luar negeri sih. Karena cost kita kan sudah tinggi untuk pembuatannya jadi kalau dijual di Indonesia itu nggak nyampe target. Tapi kadang kita juga membuatkan barang yang sesuai segment mereka makanya kita bikin kualitasnya yang layak ekspor,” paparnya.
Lalu dalam memilih strategi penjualan, Guruh biasanya menggandeng para gitaris ternama Tanah Air dan luar negeri sebagai endorse. Cara ini diklaim bisa menaikan kualitas nilai produk. Hasilnya calon pembeli yang datang juga kebanyakan dari para gitaris dan musisi ternama.
Baca juga: Decopatch: Bisnis Piring dan Gelas Bekas Ala Diah yang Bernilai Jutaan Rupiah
“Pertama kita sering melakukan endorsement para musisi sih kebanyakan. Tapi kita kebanyakan melakukan endorse kepada musisi luar negeri. Karena pengaruh penjualannya lebih bagus,” tutupnya.
Reporter: Kumi Laila Penulis: Wiji Nurhayat