Perangkat elektronik adalah benda yang sangat rentan mengalami kerusakan ketika arus listrik yang mengalir tidak stabil. Kerusakan semacam ini tentunya sangat menjengkelkan, terutama ketika wilayah Anda merupakan wilayah yang kerap terkena pemadaman bergilir.
Untuk mengatasi hal tersebut banyak orang menggunakan UPS. Cara kerja UPS sebenarnya cukup sederhana, tetapi memiliki manfaat yang besar.
UPS sering digunakan untuk keperluan pribadi maupun industri. terutama bagi mereka yang menggunakan perangkat yang berhubungan dengan data.
Sebab, kehilangan data yang belum disimpan ketika listrik padam tentu akan menimbulkan kekacauan. Untuk itulah diperlukan UPS guna menghindari terjadinya hal serupa.
Baca juga : Apa Itu UPS? Ini Manfaat dan Jenis-jenisnya
Penjelasan Cara Kerja UPS
UPS beroperasi dengan berlandaskan sensitivitasnya terhadap tegangan. Ketidaksesuaian lajur voltage atau disebut juga dengan line voltage bisa terjadi karena banyak hal.
Salah satunya adalah pasokan arus utama yang tidak stabil hingga penggunaan perangkat pembangkit listrik yang tidak berkualitas.
Ketika terjadi masalah pada pasokan arus utama, maka secara otomatis UPS akan bekerja menggantikan pasokan arus atau menstabilkan arus yang masuk dengan mengandalkan pengoperasian baterai yang memang berfungsi sebagai pasokan listrik cadangan.
Jadi, ketika listrik berjalan dengan normal, maka UPS bekerja sebagai stabilizer dan juga sekaligus memproduksi pasokan listrik cadangan.
Kemudian, ketika arus utama listrik padam, maka UPS bekerja sebagai pemasok listrik pengganti sehingga perangkat bisa disimpan datanya terlebih dahulu sebelum dimatikan dengan cara yang benar.
Manfaat Umum Cara Kerja UPS
UPS merupakan singkatan dari Uninterruptible Power Supply. Jika dilihat dari artinya, maka perangkat ini berfungsi sebagai pasokan listrik sementara ketika terjadi pasokan listrik utama yang korup.
UPS adalah sebuah perangkat elektronik yang berguna untuk melindungi perangkat elektronik lainnya dari kerusakan. Benda ini pasti sering kita lihat di sekeliling, tapi tidak banyak yang menyadari keberadaannya.
Manfaat utama dari UPS adalah menjadi penyedia pasokan listrik sementara, terutama ketika terjadi pemadaman listrik yang berlangsung dengan tiba-tiba.
Dengan menggunakan UPS, maka pemilik barang elektronik, terutama komputer dapat mematikan perangkatnya dengan normal terlebih dahulu sehingga tidak ada data yang hilang atau kerusakan lainnya.
Manfaat lain dari UPS adalah sebagai penstabil arus listrik yang masuk ke dalam alat elektronik yang dihubungkan dengannya.
Seperti yang kita tahu, pasokan listrik terkadang mengalami penurunan voltase yang terjadi secara tiba-tiba, hal ini menyebabkan arus masuk listrik menjadi tidak stabil. Jika hal ini terjadi dengan frekuensi yang sering, maka perangkat elektronik bisa cepat rusak.
Rangkaian Elemen yang Ada Pada UPS
Baterai
UPS dapat menyediakan pasokan listrik sementara yang berasal dari baterai ups. Tipe yang sering digunakan di dalamnya adalah lead-acid atau baterai kering dan jenis nikel-kadmium atau baterai basah.
Namun yang kerap digunakan biasanya adalah jenis baterai kering dengan kapasitas sebesar 12VDC 7AH. Dengan mengandalkan baterai ini, maka perangkat elektronik yang terhubung bisa mendapatkan cadangan listrik kurang lebih selama 15 menit.
Rectifier
Nama lain dari elemen ini adalah penyearah atau pengubah arus. Hal ini disebabkan rectifier bekerja dengan cara mengubah arus AC hingga semuanya searah menjadi DC. Proses penyearahan ini berlangsung di dalam baterai ketika dilakukan pengisian.
Jadi arus listrik yang masuk ke baterai akan diubah dari AC menjadi DC dan disimpan sebagai cadangan. Jadi bisa juga diartikan bahwa rectifier ini merupakan charger untuk baterai.
Inverter
Sedangkan fungsi dari inverter adalah menjadikan arus baterai dari DC menjadi arus AC, sehingga bisa sesuai dengan kebutuhan listrik perangkat elektronik yang dihubungkan.
Jadi, inverter bekerja secara kebalikan dari rectifier. Konversi sinyal arus yang dihasilkan oleh inverter ada dua tipe yaitu PWM dan Sinus.
UPS yang berharga mahal biasanya menghasilkan sinyal sinus. Hal ini dikarenakan sinyal ini lebih fleksibel digunakan untuk perangkat elektronik apapun karena lebih mirip dengan arus listrik PLN.
Baca juga : Inilah 10 Rekomendasi Produk UPS Terbaik di Pasaran
Gangguan Pada Perangkat Elektronik
Noise
Gangguan umum yang sering dialami perangkat elektronik adalah ketidakstabilan voltase atau tegangan listrik yang disebut dengan noise.
Biasanya memang kejadian ini tidak terjadi setiap hari, namun kadang tegangan bisa turun maupun naik secara tiba-tiba.
Misalnya sebuah perangkat elektronik seharusnya mendapatkan suplai listrik sebanyak 220 volt, tetapi terkadang pasokan listrik bisa menurun menjadi 210 volt atau malah naik menjadi 230 volt tapi cuma sebentar saja.
Blackout
Istilah umum yang sering diucapkan adalah mati lampu alih-alih blackout. Hal ini terjadi ketika pasokan listrik utama dari Perusahaan Listrik Negara mengalami pemutusan arus.
Brownout
Kondisi ini hampir sama dengan noise, yaitu terjadi secara tiba-tiba. Namun biasanya juga berlangsung dengan singkat.
Ketika brownout maka pasokan arus mengalami peningkatan yang disebabkan karena adanya penggunaan beberapa perangkat dengan arus yang besar secara bersama-sama.
Ciri dari keadaan ini adalah sinar lampu yang tiba-tiba menyala lebih terang dalam sepersekian detik.
Spike
Gangguan ini merupakan naiknya tegangan listrik yang besar secara cepat dan tiba-tiba. Berbeda dengan brownout yang kenaikan daya listriknya tidak seberapa.
Spike bisa mengakibatkan lonjakan arus yang besar. Hal ini biasanya terjadi karena adanya jaringan listrik yang tersengat petir atau adanya pemutusan beban dengan daya yang besar secara tiba-tiba.
Untuk mendapatkan Cara kerja UPS yang bagus, tentu harus menggunakan UPS yang berkualitas. Jika Anda ingin mencari UPS dengan mutu terjamin.
Anda bisa langsung beli ups di Indotrading yang menyediakan segala jenis UPS yang bisa Anda pilih. Jadi tunggu apalagi? Segera kunjungi Indotrading dan temukan semua barang kebutuhan Anda dengan mudah.