Economy and Business

Usaha Cuci Mobil Tanpa Air, Solusi Berbisnis yang Hemat Modal

usaha cuci mobil tanpa air

Padatnya aktivitas seseorang seringkali membuat mereka sulit untuk meluangkan waktu dalam merawat kendaraan pribadi. Padahal merawat kendaraan sangatlah perlu, minimal dengan mencucinya agar tetap bersih dan terlihat oke. Alih-alih menghabiskan banyak waktu untuk mencuci sendiri, terutama mobil yang memang membutuhkan banyak waktu, membawanya ke tempat pencucian mobil merupakan solusi terbaik untuk Anda yang ingin praktis. Tak heran jika saat ini jasa bisnis cuci mobil semakin menjamur di berbagai tempat. 

Sayangnya, usaha pencucian mobil tergolong sebagai bisnis yang tidak ramah lingkungan. Lantaran penggunaan kapasitas air yang begitu besar, dimana setidaknya untuk bisa mencuci 1 buah mobil saja diperlukan minimal 100 liter air. Sungguh boros, bukan? Namun adanya fakta ini ternyata membawa kepada sebuah inovasi yang mengagumkan, yaitu mencuci mobil tanpa air. Bagaimana, bisa? Elihu Nugroho, adalah inovator pertama di Indonesia yang menerapkan proses pencucian mobil tanpa menggunakan air. Ia berhasil menciptakan sebuah cairan khusus untuk menggantikan peran air saat mencuci mobil. Hanya dengan menyemprotkan cairan ke bagian eksterior dan interior mobil, maka mobil Anda akan terlihat kembali kinclong dalam sekejap. 

cairan cuci mobil tanpa air

Usaha cuci mobil tanpa air sebenarnya sudah cukup marak di berbagai negara maju. Hanya saja di Indonesia masih banyak masyarakat yang tidak menyadari akan bahayanya krisis air yang semakin meningkat. Elihu Nugroho sendiri mulanya membangun usaha salon mobil konvensional dan kemudian berhasil menciptakan produk untuk menggantikan air. Ia telah menghabiskan waktu hampir 2 tahun untuk bisa menemukan formula yang pas. Bahkan dulu cairan yang dibuatnya sempat menimbulkan flek putih pada permukaan mobil dan baru berhasil ditemukan formula yang tepat di tahun 2014 dengan nama Valo. 

Baca juga: Jenis Aki Basah VS Aki Kering, Mana yang Lebih Unggul?

Setelah berhasil menciptakan Valo, Elihu masih belum merasa percaya diri untuk menjadikannya sebagai peluang bisnis. Hingga kemudian beberapa temannya pun ikut mencoba cairan buatannya dan menyatakan sangat puas dengan kebersihan yang diperoleh. Tak lama, Elihu memutuskan untuk membuka outlet pencucian mobil tanpa air di Jakarta pada bulan September 2014, tepatnya berlokasi di sekitar kawasan perkantoran dan apartemen yang diberi nama Valo Car Care. 

Ia sengaja menargetkan lokasi tersebut dikarenakan banyak pengelola kantor atau apartemen yang tidak mengijinkan mobil pengunjung untuk dicuci karena akan mengeluarkan biaya lebih. Inilah yang menjadi celah untuk Elihu mempromosikan usaha cuci mobil tanpa air. Untuk menggunakan jasa Valo Car Care, konsumen perlu membayar biaya sekitar 50 ribu hingga 200 ribu Rupiah. Jumlah tersebut disesuaikan dengan paket pencucian yang dipilih, seperti mencuci eksterior, interior, penghilang jamur dan cuci mesin mobil. 

Gerakan Ramah Lingkungan

Hadirnya inovasi pencucian mobil tanpa air ini memang belum banyak diketahui. Padahal banyak sekali kelebihan yang diperoleh, terutama dalam menanggapi krisis air yang saat ini sudah melanda di berbagai wilayah Indonesia. Bahkan, Elihu juga menyatakan jika saat ini telah banyak usaha cuci mobil konvensional yang tutup dikarenakan tak bisa memperoleh air bersih. “Tidak banyak orang yang sadar akan situasi ini. Apalagi sudah banyak pula salon mobil yang tutup karena kesulitan untuk mendapatkan air bersih”, ungkapnya.

valoman, jasa cuci mobil tanpa air

Dok: Sindonews.com

Selain itu, dalam perintisan usaha cuci mobil tanpa air ini pun sangatlah sederhana. Yang dibutuhkan hanyalah menyewa tempat untuk usaha dan produk cairan pembersih. Jika ingin lebih hemat, usaha ini juga bisa dilakukan di rumah. “Pemilik mobil tak harus datang ke outlet Valo, nanti biar Valo man yang mendatangi mobil konsumen untuk dicuci. Kami hanya perlu lokasi dan plat mobil”, ujarnya. Ia menjelaskan jika waktu yang diperlukan untuk eksekusi berkisar 15 menit hingga 1 jam, tergantung dari paket jasa yang dipilih. 

Terlebih lagi modal utama yang dibutuhkan untuk merintis usaha ini jelas jauh berbeda dengan usaha cuci mobil konvensional. Ditambah potensi perputaran modalnya pun bisa lebih cepat. Elihu mengungkapkan untuk membuka 1 outlet Valo Car Care, modal pokok yang dibutuhkan minimal 30 juta Rupiah yang sudah termasuk biaya sewa tempat, produk cairan dan merekrut tenaga kerja. 

Peluang Franchise Usaha Cuci Mobil Tanpa Air

Untuk mengembangkan inovasinya, Elihu menawarkan sistem waralaba kepada siapapun yang ingin membangun bisnis jasa cuci mobil tanpa air bersama PT Valo Indonesia Prima. Terdapat 3 paket kemitraan yang ditawarkan dengan nilai investasi masing-masing sebesar 30 juta, 50 juta dan 100 juta Rupiah. Pembelian bahan baku rata-rata menghabiskan biaya sebesar 30% dari omzet, diantaranya seperti produk kimia, semir ban, pembersih jamur, body waterless dan engine cleaner. 

Elihu menetapkan target untuk setiap mitra dapat mencuci minimal 110 hingga 300 mobil per bulan. Setelah dikurangi dengan biaya operasional, para mitra diprediksi akan memperoleh keuntungan balik modal setelah 1 hingga 2 tahun. Ditambah, ketersediaan produk cairan pembersih tanpa air di pasaran memang masih sedikit. Sehingga untuk memudahkan, para pemain bisa mengambil paket kemitraan seperti yang tersedia pada PT Valo Indonesia Prima. Apabila Anda bisa menciptakan produk sendiri, jelas hal tersebut bisa membawa keuntungan lebih besar melihat kondisi persaingan pasar yang masih kecil. 

valo, cairan produk cuci mobil tanpa air

Dok: valocarcare.com

Walau begitu, Elihu mengingatkan jika proses pengenalan produk cairan pembersih tanpa air masih terbilang sulit. Hal ini disebabkan oleh kecilnya kesadaran masyarakat untuk menjaga ketersediaan air bersih. Banyak masyarakat yang menganggap ini bukan solusi yang mujarab, bahkan mereka khawatir bila menyemprotkan cairan tersebut akan menimbulkan baret pada permukaan kendaraan. Untuk itu, Elihu menyarankan pentingnya melakukan edukasi secara rutin seperti dengan mengadakan demo cuci mobil tanpa air. Selain dapat membuka wawasan kepada masyarakat terkait pentingnya menghemat air, upaya ini juga diharapkan bisa menambah kemitraan yang saat ini sudah tersebar hingga 14 cabang yang berada di Jakarta, Tangerang, Bandung, Surabaya, Lampung, Palu, Manado dan Palembang. 

Apalagi produk cairan Valo memang tidak dijual secara bebas dengan beberapa pertimbangan, seperti pengaplikasian yang tidak bisa sembarangan. “Untuk membersihkan kendaraan dengan produk kami, harus menggunakan kain microfiber dengan teknik tertentu agar tidak merusak lapisan cat mobil”,  jelasnya. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menyemprotkan cairan ke permukaan mobil yang kotor. Setelah itu, tunggu cairan tersebut benar-benar menempel dalam beberapa detik. Bila sudah menempel, mulailah untuk mengelap permukaan dengan kain microfiber secara perlahan. Hindari pula pemakaian kain lap biasa karena berpotensi merusak permukaan mobil. Pertimbangan lain yang mendasari cairan Valo tidak dijual di pasar bebas adalah kekhawatiran produknya yang tidak terpakai karena padatnya aktivitas konsumen untuk mencuci kendaraan sendiri. “Kalau dijual di toko, mungkin banyak yang beli, tapi belum tentu mereka mengaplikasikannya dengan benar. Lebih parah lagi, belum tentu produk saya ini benar-benar digunakan,” ujarnya.         

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dipahami Sebelum Berbisnis di Bidang Jasa

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top