Economy and Business

Revolusi Industri Kopi & Tips Membuka Warung Kopi untuk Pemula

Bisnis warung kopi

Masyarakat di Indonesia saat ini memang tengah dimabukkan oleh minuman pembangkit semangat yaitu kopi. Rasanya, hampir di setiap sudut kota setidaknya terdapat satu gerai warung kopi yang dibuka. Ya, bisnis coffee shop memang sedang menjamur pesat di beberapa tahun ini. Arus third wave coffee telah mendongkrak warung kopi lebih dari sekedar tempat bersantai para orang tua, tapi juga kaum muda yang menjadikan kopi sebagai gaya hidup mereka.

Tergolong sebagai kelompok usia dengan tingkat konsumtif tinggi, anak muda mulai menyadari jika tren minum kopi bisa menjadi peluang besar bagi mereka untuk membangun bisnis. Jadi, tidaklah kaget bila semakin banyaknya anak muda yang ikut kecanduan minum kopi, semakin banyak pula gerai kedai kopi yang dibuka. Lantas, bagaimana tren ini bisa terjadi?

Layaknya manusia, industri kopi pun mengalami revolusi dimana saat ini kita berada pada gelombang ketiga alias third wave coffee. Mulanya first wave coffee terjadi pada era tahun 1800-an, yang dimana produksi kopi dijual dengan harga terjangkau melalui penyajian yang mudah. Ragam produsen berlomba menciptakan kopi di dalam kemasan-kemasan menarik untuk menyita perhatian pasar, sekaligus menciptakan proses penyajian instan. Saat itulah, lahirnya kopi instan hingga sekarang. Namun, situasi tersebut menuai banyak protes karena kualitasnya yang tidak orisinil.

Sejak saat itu, lahirlah second wave coffee di era pertama dimana para penikmat kopi menginginkan kualitas kopi yang lebih dengan ringkasan asal-usulnya. Mereka mulai mencari tahu bagaimana proses roasting hingga muncul istilah specialty coffee beans. Tidak lepas dari kritik, di masa second wave coffee mengalami perubahan yang menjadikan kopi sebagai sebuah gaya hidup dan erat dengan kehidupan bersosial. Sehingga cita rasa yang ditawarkan menjadi alasan kesekian bagi para konsumen. 

Di masa sekarang yaitu third wave coffee, sedikit terdengar mirip dengan era second wave coffee terutama bagaimana masyarakat menilai kopi adalah bagian dari lifestyle. Hanya bedanya kopi yang ada saat ini tak sekedar menjadi media untuk bersosialisasi, menghilangkan haus dan membangkitkan semangat, tapi bagian dari sebuah seni. Banyak orang yang belajar mengerti dari mana asal-usul kopi itu dibuat, bagaimana prosesnya, sehingga bila menghasilkan rasa yang kurang pas, akan dikaitkan dengan proses pengolahan yang salah. Bahkan para petani kopi pun dianggap sebagai aset penting bagi para pebisnis kopi. 

Baca Juga: Menikmati Sedapnya Berbisnis Kopi di Jerman

Nah, bila Anda sudah mengenal bagaimana tahapan-tahapan kopi itu berevolusi hingga sekarang, selanjutnya adalah Anda perlu mempersiapkan apa saja langkah-langkah dalam membuka warung kopi. Yuk, simak langsung ulasannya!

       1. Rancang Bisnis yang Solid

Tentukan strategi bisnis sematang mungkin

Saat ingin membangun sebuah usaha, apapun bentuknya, ada beberapa pertanyaan yang perlu Anda ajukan terhadap rencana bisnis Anda yakni:

  • Apa konsep yang akan Anda tawarkan?
  • Strategi apa yang Anda punya untuk meraih untung?
  • Siapakah target utama pasar bisnis Anda?
  • Sudahkah Anda menelisik siapa pesaing Anda?
  • Bagaimana langkah untuk mempromosikan bisnis Anda?

Dari sekian pertanyaan yang ada, satu-satunya yang menjadi fondasi dalam membangun bisnis adalah bagaimana cara Anda menciptakan konsep bisnis yang berbeda dari bisnis lainnya. Ini penting, karena akan sangat sulit bila Anda sekedar membuka coffee shop tanpa bisa menjual sesuatu yang baru (unik).

       2. Pilih Lokasi yang Tepat.

Lokasi bisnis kopi

Melakukan riset untuk lokasi akan menjadi tugas yang paling rumit. Ya, tapi inilah cara yang perlu dilakukan oleh para pelaku bisnis. Menemukan lokasi yang cocok, harus dilakukan secara teratur dan ulet. Misalnya jika Anda menargetkan mahasiswa sebagai pasar utama, maka Anda harus menelusuri lokasi-lokasi yang dekat dengan kampus, atau kawasan kos yang banyak dicari mahasiswa. Jangan lupa untuk melihat siapa saja pesaing yang bermain di tempat tersebut dan bagaimana perkembangan bisnisnya.

       3. Rekrut Tenaga Ahli Professional

Cari ahli profesional

Jika Anda merasa belum memiliki cukup ilmu untuk memulai suatu usaha sendiri, jangan ragu untuk merekrut tenaga ahli profesional dalam mewujudkan rencana-rencana bisnis Anda. Seperti seorang desainer interior, jasa akuntan untuk mengatur budget hingga konsultan yang sudah ahli di bidang kopi. 

       4. Riset Semaksimal Mungkin

lakukan riset pasar

Selain mencari supplier untuk furniture interior dan mesin pembuatan kopi, Anda juga harus melakukan riset maksimal dalam mencari supplier biji kopi terbaik. Masalah kualitas jelas menjadi acuan, namun tetap pertimbangkan yang pas dengan budget. Bila perlu, bergabunglah dengan komunitas-komunitas pecinta kopi yang ada di kota Anda, untuk mencari tahu bagaimana menemukan coffee bean terbaik. Untuk soal supplier yang menjual furnitur atau perlengkapan bangunan, Anda bisa mencarinya di Indotrading.com yang sudah terdiri dari ratusan seller terpercaya. 

       5. Perluas Networking

networking

Berbisnis tidak melulu soal berkompetisi. Jangan batasi diri Anda untuk mengenal pebisnis kopi lain yang ada di sekitar Anda. Kalau perlu, kunjungilah warung-warung kopi yang memiliki konsep sama dengan warung yang akan Anda bangun. Cara ini bisa menjadi peluang besar untuk Anda mendapat relasi sebanyak-banyaknya, yang tentu bisa membantu nama bisnis Anda semakin dikenal. 

       6. Tentukan Strategi Pemasaran dengan Matang

strategy of marketing

Jika Anda masih menanam mindset bila strategi pemasaran baru dijalankan setelah bisnis Anda buka, maka ini adalah cara yang salah. Seharusnya Anda sudah menyiapkan strategi promosi sematang mungkin, jauh sebelum hari bisnis Anda dibuka. Beberapa penerapan yang bisa Anda lakukan adalah membagikan kopi gratis sembari menyebarkan flyer, membangun sosial media yang kuat dengan perencanaan iklan Instagram atau Facebook, menghadiri pameran kuliner, hingga mengenalkan kepada rekan-rekan terdekat Anda.

       7. Pekerjakan Karyawan Sesuai Kebutuhan

barista

Menjalankan bisnis, tentu perlu sebuah proses untuk bisa menindak jauh bagaimana cara mengambil langkah berikutnya. Ini artinya Anda tidak harus buru-buru mencari pekerja terlalu banyak. Pada bulan pertama, Anda bisa meminta teman atau keluarga Anda untuk bergabung sebagai tim. Jika dalam waktu ke depan bisnis Anda mulai meningkat, maka Anda bisa mencari tenaga tambahan untuk kerja bersama Anda. Namun ingat, mendapatkan pegawai yang kompeten sangatlah sulit. Cobalah untuk memberikan training secara profesional kemudian berilah penghargaan kepada karyawan Anda ketika mencapai prestasi.

Baca juga: Berbisnis Warteg dengan Sistem Franchise, Tertarik Mencoba?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top