Boleh dibilang PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah salah satu perusahaan BUMN yang paling aktif dalam melakukan berbagai inovasi. Karena berbagai inovasi yang diciptakannya, PT Telkom dinobatkan sebagai Indonesia Most Innovative Business Award 2017 untuk kategori Telekomunikasi, yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi di Jakarta.
Penghargaan ini diberikan oleh Tim Riset Warta Ekonomi yang menilai Telkom telah menghasilkan berbagai inovasi, diantaranya seperti produk IndiHome maupun T-Cash serta Jaringan 4G pada anak perusahannya, Telkomsel. Selain itu, Telkom dinilai berhasil mempertahankan pertumbuhan double digit, mendorong bisnis digital dan memperluas bisnis hingga mancanegara.
Ditemui oleh news.indotrading.com di sebuah pameran di Jakarta Convention Center, Naufal selaku perwakilan dari PT Telkom Indonesia pun menjelaskan terkait proyek besar yang tengah dilakukan oleh Telkom yaitu peluncuran Smart City Nusantara.
Kenalkan Smart City Nusantara
Sudah kita ketahui tekhnologi merupakan suatu perkembangan zaman yang sangat mempengaruhi segala aspek yang ada di dunia. Baik terhadap kebutuhan sehari-hari maupun bagi perkembangan ekonomi dan bisnis.
Kemajuan ekonomi di suatu negara sudah tentu didorong dari pemerintahan dimulai dari daerah, kota dan provinsi. Untuk mencapai ekonomi yang maju terutama diera digital ini harus sejalan dengan perkembangan tekhnologi yang sudah ada. Oleh sebab itu setiap negara di dunia berlomba-lomba menerapkan sistem smart city.
Smart city adalah konsep yang mengetengahkan sebuah tatanan kota cerdas yang berperan dalam memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat. Selain itu, konsep kota pintar ini juga memang dihadirkan sebagai jawaban untuk pengelolaan sumber daya secara efisien. Smart city yang sukses diterapkan oleh sebuah negara sebut saja Korea Selatan, Jepang dan Belanda.
Baca juga: KADIN DKI: Bina UMKM melalui Pendampingan Edukasi dan Sosialisasi
Membangun kota cerdas tentu membutuhkan perasarana penunjang seperti perangkat tekhnologi dan sistem informasi tekhnologi. Melihat hal itu dalam rangka meimplementasikan digitalisasi proses yang ada di goverment, PT Telkom yang dikenal masyarakat dengan telkomunikasi dan tekhnologinya pun menciptakan sebuah solusi smart city dalam bentuk Smart City Government atau Smart City Nusantara.
“Trend PT Telkom kan lebih ke tekhnologinya. Terkait hal itu kita punya solusi khusus yang namnaya Smart City Nusantara, dimana targetnya adalah government atau pemerintahan provinsi, kabupaten dan kota,” ujar Naufal memperkenalkan inovasi terbaru dari PT Telkom.
Secara ekosistem Telkom melalui Smart City Nusantara membaginya menjadi tiga. Pertam adalah ekosistem government yaitu tata kelola pemerintahan yang terkait langsung dengan government-nya.
“Yang kedua kepada dunia usaha dan industri, jadi ekosistemnya bagaimana hubungan antara government dengan dunia usaha melalui digital. Dan yang ketiga government terhadap masyarakat. Nah semua ini harus terjadi secara relevan,” ungkap Naufal yang didapuk sebagai Expert Smart City Nusantara ini.
Alasan Telkom menjadikan pemerintahan sebagai target yang dibidik oleh Samrt City Nusantara ini karena pemerintah memiliki tugas pokok melayani masyarakat. Pelayanan dapat terjadi dengan bagus apabila terkelola dengan tekhnologi yang mumpuni.
“Inilah alsasan kenapa telkom memberikan solusi yang bernama Smrat City Nusantra. Dibutuhkan improvisasi khususnya peningkatan pelayanan di pemerintahan,” Imbuhnya.
Smart City Nusantara adalah upaya Telkom agar pemerintah daerah dapat mengembangkan dan mengimplementasikan konsep smart city secara baik dan benar namun tidak meninggalkan ciri khas daerah atau kearifan lokal dan budaya setempat. Ini membantu masyarakat umum dan para pelaku bisnis atau usaha terhadap pelayanan pemerintah akan lebih cepat, transparan, sehingga menjadi lebih mudah.
Smart City Nusantara diciptakan terdiri dari Digital Broadband Infrastruktur sebagai platform dasar dan 7 Vertical Solution yang terdiri dari : Smart Government, Smart Education, Smart healthcare, Smart Security, Smart Transportation, Smart Environment dan Smart Citizen.
Baca juga: Indotrading: Re-edukasi Customer biar Lebih Melek Digital
Dalam Smart City Nusantara yang diluncurkan oleh Telkom ini terdapat juga tiga frame work smart city diantaranya conectifity, aplikasi dan solution. Dari ketiga frame work ini ada tingkatan level diantaranya level basic, medium dan high.
“Ketiga level tersebut dilihat dari ukuran kapasitas penyimpanan data. Dari ketiga frame work tersebut yang dapat menampung ke-7 pilar yang tersedia dalam Smart City Nusantara adalah solution. Yang solution ini menggunakan level high karena menampung keseluruhan 7 pilar tadi,” tuturnya menjelaskan.
Kelebihan lain dari konsep Smart City Nusantara adalah mengadopsi platform dan berbagai aplikasi Smart City dari pengembang aplikasi lokal yang paham dan spesifik dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia.
Sediakan Living Lab
Hadirnya Smart City Nusantara yang dibesut oleh PT.Telkom ini selain membantu Indonesia untuk lebih go digital juga memberikan informasi dan edukasi kepada pemerinta daerah mengenai pentingnya digitalisaasi dalam sitim kepemrintahan. Sehingga implementasi IT dalam tata kelola pemerintah semakin terarah dan transparan.
“Saya yakin setiap daerah berkeinginan merubah sistimnya menjadi digital sehingga tata kelolanya menjadi sangat bagus. Layanan masyarakat menjadi cepat, pelaksanaan menjadi akurat, sitemnya accountable,” ucap Naufal optimis dengan hadirnya Smart City Nusantara ini.
Meski tercipta dalam bentuk aplikasi, Smart City Nusantara ini juga dikelola dalam sebuah lab yang terpusat di Jakarta. Lab tersebut diberinama Living Lab Smart City Nusantara. Fasilitas yang dihadirkan dalam lab tersebut bertujuan memberikan edukasi kepada pucuk pimpinan di daerah untuk mengetahui implementasi solusi kota cerdas.
salah satu kelebihan dari adanya Living Lab Smart City Nusantara adalah Kepala Daerah bisa melihat simulasi dari solusi yang dipilihnya untuk masyarakat sehingga tingkat kesalahan bisa diminimalisasi.
“Di Living Lab Smart City Nusantara ini 7 pilar Smart City Nusantara bisa didemonstrasikan. Pihak Pemda bisa langsung melihat sendiri, mencoba sendiri, sehingga mereka mengerti saat mengimplementasikannya nanti,” ulasnya.
Baca juga: Memaksimalkan Promosi Online dengan Teknik SEM
Lab tersebut resmi didirikan pada tahun 2006 tepatnya bulan Juni beriringan dengan peluncuran Smart City Nusantara. Yang sudah hadir dan berdiskusi di Living Lab Nusantara sampai saat ini tercatat sebanyak 268 pemerintah daerah dari seluruh Indonesia. Sementara yang sudah mengunakan Smart City Nusantara ini sekitar 73% hingga 75% pemerintah daerah di seluruh Indonesia sudah menggunakan internet level basic, 40% untuk penggunaan level medum.
“Sementara untuk level high sekitar 10%, dan yang menggunakan level ini masih kota-kota besar seperti Surabaya, Bandung, Jakarta dan Semarang,” tuturnya.
Lab ini didirikan tidak hanya memberikan solusi untuk menuju smart city saja, yang membanggakan Smart City Nusantara dengan Living Lab ini program komprehensip yang lengkap dan terkondisikan secara serius yang ada di Indonesia dan satu-satunya dari Telkom.
“Living Lab ini belum ada yang punya. Kami yang pertama secara serius memberikan edukasi agar smart city itu tak disalahartikan membangun command center atau banyak titik WiFi,” pungkas Naufal.
Penulis: Kumi Lailla
Editor: Kumi Lailla