Ada banyak jenis mesin las dan proses pengelasan. Dua jenis mesin las yang paling banyak digunakan adalah IGBT dan MMA. Kira-kira, apa saja sih perbedaan mesin las IGBT dan MMA? Serta dimanakah tempat rekomended untuk membelinya?
Penjelasan Mengenai Mesin Las IGBT dan MMA
Sebelum membahas mengenai perbedaan mesin las IGBT dan MMA, ada baiknya jika Anda mengetahui lebih dulu tentang masing-masing dari mesin ini.
1. Mesin Las IGBT
IGBT adalah singkatan dari Insulated Gate Bipolar Transistor (perangkat semikonduktor), yang merupakan mesin las dengan desain terbaru di lapangan, meskipun sudah ada sejak tahun 1990-an. IGBT merupakan mesin yang sangat efisien dan dikenal cepat untuk proses pengelasan.
Meskipun desain luar mesin IGBT cukup sederhana, tapi bagian dalamnya termasuk sangat rumit. Hal ini karena mesin menggunakan teknologi inverter. Secara sederhana, inverter adalah sistem elektronik yang dapat mengatur tegangan.
Karenanya, mesin ini banyak digunakan untuk membuat berbagai peralatan rumah tangga seperti lemari es, stereo berteknologi tinggi, hingga mobil listrik dan mobil hemat energi lainnya.
Cara kerja mesin ini adalah mengubah daya listrik menjadi tegangan tinggi, menyimpannya di bank kapasitor, kemudian diubah menjadi transformator kedua oleh pengontrol mikroprosesor sesuai kebutuhan untuk menghasilkan arus pengelasan yang diperlukan.
Mesin las IGBT adalah favorit baru di antara para teknisi las dan pedagang tukang las bukan karena tanpa alasan. Sejumlah kelebihan yang dimiliki oleh mesin ini adalah:
- Mesin dilengkapi tampilan digital yang sangat ramah pengguna.
- Dapat menangani pengelasan busur beban tinggi, atau yang biasa disebut pengelasan inverter.
- Memiliki perangkat lunak pengendali yang dapat melakukan pekerjaan berdenyut.
- Mesin menggunakan serangkaian komponen elektronik yang bisa mengubah catu daya AC menjadi tegangan keluaran yang dapat digunakan lebih rendah. Misalnya, dari pasokan AC 240V ke keluaran DC 20V.
- Bisa digunakan untuk mengelas berbagai bahan, seperti baja tahan karat, baja karbon, dan tembaga.
- Tersedia model portabel yang nyaman untuk dibawa dan dipindahkan.
- Termasuk tahan lama sehingga dapat menghemat banyak uang.
- Mesin dapat dioperasikan pada genset portabel yang lebih kecil, yang seringkali tidak mungkin dilakukan jika Anda menggunakan mesin las tradisional.
Baca juga : Cara Mudah Menggunakan Mesin Las CO2
2. Mesin Las MMA
Manual Metal Arc atau yang biasa disingkat MMA adalah mesin las paling fleksibel dan paling banyak beredar di pasaran, tentunya selain IGBT. Mesin ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1888 di Rusia.
Mesin MMA dapat digunakan untuk menggabungkan sebagian besar baja, baja tahan karat, baja karbon ringan, besi tuang, dan bahan non-besi lainnya.
Elektroda MMA dirancang untuk dioperasikan dengan sumber daya arus bolak-balik (AC) dan arus searah (DC). Meskipun elektroda AC dapat digunakan pada DC, tapi tidak semua elektroda DC dapat digunakan dengan sumber daya AC. Inilah beberapa kelebihan mesin MMA:
- Meskipun membutuhkan arus tinggi, yaitu sekitar 50-300A, namun tegangan mesin MMA relatif rendah, sekitar 10-50V.
- MMA dapat menyolder material yang lebih kuat dengan tingkat kinerja ampere yang sama.
- Desain mesin MMA yang mungil dan ringkas mampu mengelas elektroda hingga 4 mm, yang membuatnya ideal untuk berbagai ketebalan material dan aplikasi tanpa kerumitan gas pelindung atau pengumpanan kawat.
- Harga mesin MMA relatif murah, dan biaya perawatannya jauh lebih rendah dari jenis mesin las lainnya.
- Mesin MMA cenderung tidak terpengaruh oleh cuaca, menjadikannya sebagai mesin las paling efisien untuk di luar ruangan.
- Dapat digunakan pada logam kotor.
- Memiliki beberapa ukuran ampere, tergantung tipe.
- Daya listrik yang dibutuhkan tidak terlalu besar (tapi tetap lebih besar dari IGBT).
- Desain mesin ringkas dan ringan, sehingga mudah dibawa dan cocok digunakan di mana saja.
Ada tujuh parameter dan faktor berbeda yang menjadi dasar keberhasilan pengelasan MMA, yaitu:
- Mempersiapkan benda kerja yang akan dilas dengan benar.
- Penempatan elektroda harus tepat.
- Kecepatan yang tepat.
- Ukuran elektroda yang tepat.
- Sudut yang tepat dari elektroda.
- Panjang busur.
- Arus pengelasan.
Jika Anda ingin melihat spesifikasi mesin las IGBT lebih lengkap dan ingin membeli produk ini, Anda juga bisa mengunjungi https://www.indotrading.com/jual-mesin-las-mma/
Perbedaan Mesin Las IGBT dan MMA
Berdasarkan seluruh informasi di atas, bisa disimpulkan bahwa perbedaan dari kedua mesin ini adalah:
- Mesin las IGBT tidak terlalu rentan terhadap fluktuasi listrik dan generator, sehingga membuatnya jauh lebih andal dan tidak terlalu rentan terhadap kerusakan atau kegagalan pengelasan. Sedangkan MMA sebaliknya.
- Mesin las MMA lebih murah dan lebih hemat daya, sedangkan IGBT lebih mahal dan boros listrik.
- Mesin MMA lebih fleksibel, serbaguna, dan mobile (mudah dibawa dan dipindahkan). Sedangkan mesin IGBT hanya memiliki beberapa model yang didesain portable.
- IGBT dapat mengubah catu daya sehingga lebih hemat listrik, sedangkan MMA tidak.
- Mesin IGBT lebih berkualitas dan memiliki tingkat efisiensi sekitar 80-90%. Sedangkan mesin las MMA memiliki efisiensi lebih rendah sekitar 50%.
- Komponen yang lebih kecil pada mesin IGBT akan lebih cepat panas, namun dapat didinginkan dengan lebih mudah dan cepat. Sedangkan komponen pada mesin MMA jauh lebih besar, dan karena itu cenderung menyimpan panas serta membutuhkan waktu lebih lama untuk mendingin.
- Kebanyakan mesin MMA hanya memiliki keluaran AC, yang berarti mesin terbatas pada jenis elektroda yang dapat di las. Namun mesin berbasis inverter seperti IGBT memiliki arus yang bisa diubah menjadi DC, membuat mesin dapat mengelas berbagai macam elektroda berbeda.
Baca juga : Cara Setting Mesin Las MIG
Bagi Anda yang ingin mendapat mesin las terbaik namun dengan harga termurah, bisa langsung belanja di https://www.indotrading.com/. Baik IGBT maupun MMA, Anda bisa memilih salah satu yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget. Keduanya akan sangat berguna dalam semua jenis proses pengelasan.