Advert

Pahami Dulu 4 Risiko Ini Sebelum Berinvestasi Saham

Pernahkah rekan Indopreneurs mendengar nasib para investor saham yang bernasib tragis? Cerita tersebut bukanlah sekadar cerita yang mengada-ada. Rekan Indopreneurs bisa mendatangi berbagai macam forum di dunia maya dimana investor banyak yang mengeluhkan sistem yang tidak jelas dalam bisnis saham. Mulai dari masalah penipuan dan pencurian dana yang dilakukan oleh pialang, masalah sistem bisnis yang tidak jelas, hingga masalah iming-iming yang terlalu dibuat-buat. Tak terhitung jumlah komplain yang dilayangkan masyarakat terhadap bisnis ini, baik secara tertulis di media massa atau dari mulut ke mulut.

        Investasi saham mengusung konsep high risk high return, artinya memiliki memiliki risiko yang tinggi namun menjanjikan untung yang tinggi pula. Namun, sebelum berinvestasi di bidang saham, ada baiknya jika memahami risiko-risiko yang ada di dalamnya. Berikut ini 5 risiko yang harus dipahami sebelum anda berinvestasi di bidang saham:

  1.      Ketidakpastian Pasar

Gambar 450

Bisnis saham memang selalu dipenuhi dengan ketidakpastian. Hal ini diakibatkan karena sistem pasar modal merupakan sebuah sistem paling kompleks di dunia, dimana para trader dari seluruh dunia melakukan opsi penjualan atau pembelian bergantian setiap jam bahkan detik sehingga membuat pasar selalu berfluktuasi dengan tajam. Sistem pasar modal pada dasarnya menggunakan prinsip ketidakpastian dan probabalistik sehingga perbedaan antara kesuksesan yang berasal dari kerja keras dan keberuntungan dalam bisnis sulit sekali dibedakan.

  1.      Pasar Modal Tidaklah Sama dengan Meja Kasino

Gambar 451

Banyak para trader awam yang mengatakan bahwa pada dasarnya sistem pasar modal seperti saham, forex, dan reksadana sama seperti meja judi kasino. Variabel-variabel dalam meja judi kasino memiliki sifat yang terprediksi karena variabelnya bisa dikonversikan ke dalam angka secara mutlak. Sementara itu, variabel-variabel yang ada di pasar modal tidak bisa dikonversikan ke dalam angka secara mutlak sehingga hal itu yang membuat seorang trader atau investor akan kesulitan memprediksi keuntungan di masa depan. Mengapa demikian? Variabel dalam pasar modal bersifat sosial bukan fisik. Kuantifikasi statistik yang bersifat mutlak hanya digunakan pada obyek yang tangible (dapat disentuh) sedangkan untuk obyek yang intangible (tidak dapat disentuh) hanya bisa dibuat perkiraan skalanya.

Baca juga : Ingin Investasi Logam Mulia? 4 Langkah Praktis Ini Wajib Dicoba

  1.      Banyaknya Trader yang Menggunakan Teknik Ponzi Scheme

Gambar 452

Trader yang menggunakan teknik ponzi scheme berbuat curang karena mereka tidak bisa mengembalikan modal awal yang diberikan oleh seorang investor. Teknik ponzi scheme secara sederhana adalah upaya gali lubang-tutup lubang-gali lubang lebih dalam lagi. Sebagai contoh, seorang trader yang mendapatkan uang sebanyak 1 juta USD dari investor pertama memperdagangkan uang tersebut di lantai bursa. Kemudian dalam jangka waktu tertentu, trader tersebut mendapatkan investor kedua yang mau menginvetasikan uangnya sebanyak 2 juta USD. Trader tersebut membayarkan keuntungan investor pertama menggunakan uang investor kedua. Lalu, bagaimana dengan keuntungan investor kedua? Trader akan membayarkannya menggunakan uang investor ketiga, begitu seterusnya. Dalam Undang-Undang Penanaman Modal, hal ini dikategorikan sebagai salah satu bentuk fraud atau penipuan. Salah satu teknik ini pernah digunakan oleh seorang trader terkenal di Amerika Serikat bernama Bernard Madoff yang mengakibatkan dirinya dipenjara selama 150 tahun.

Baca juga : 5 Investasi Ini Cocok untuk Orang Bergaji di Bawah 5 juta

  1.      Pasar Selalu Digerakkan oleh Invisible Hand

Gambar 453

Bagi rekan-rekan Indopreneurs yang pernah mendengar nama Bapak Ilmu Ekonomi yaitu Adam Smith pasti sudah pernah mendengar istilah Invisible Hand. Smith menyatakan bahwa pasar selalu akan selalu dirasionalisasi oleh invisible hand. Menurutnya tangan-tangan tak terlihat itulah yang menyebabkan pasar kembali ke jalur normalnya dan termasuk karenanya jugalah pasar bisa mengalami kolaps. Pernah mendengar bagaimana George Soros berhasil membuat kejadian menghebohkan di bursa saham London di tahun 1992? Ia berhasil melakukan “pounds short selling” yang mengakibatkan nilai mata uang poundsterling naik secara tajam dalam waktu singkat. Pemerintah Inggris bahkan sampai harus mencabut mata uang poundsterling dari peredaran pasar selama 2 hari akibat kejadian itu. Akibat dari kejadian tersebut, banyak sekali investor yang mengalami kerugian karena tidak mampu mengantisipasi kejadian besar itu. (leo/editor: erlin)

To Top