Mukernas GAPENSI (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia) resmi dibuka dalam perhelatan Pameran Indobuildtech (Indonesia Building Technology Expo) 2016 di ICE BSD City, Tangerang pada Rabu, (25/5). Pameran yang sudah diselenggarakan untuk keempat belas kalinya ini dibuka selama 4 hari yaitu 25-29 Mei 2016.
Ada beberapa isu penting yang menjadi bahan pembahasan dalam Mukernas GAPENSI kali ini. Salah satunya adalah isu mengenai perubahan UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi yang sedang digodok oleh Komisi V DPR RI. Wacana yang sedang dikaji ini dikhawatirkan akan melemahkan posisi dan daya tawar asosiasi GAPENSI serta perusahaan kontraktor lokal yang berada di bawah naungannya jika benar disetujui. Isu mengenai usaha dominasi perusahaan kontraktor asing untuk mempercepat pembangunan nasional ini pun semakin kencang bergulir.
Topik lainnya yang menjadi bahasan utama dalam proses perbincangan Mukernas kali ini ialah evaluasi program kerja yang sudah dilakukan oleh GAPENSI selama beberapa tahun terakhir. “Pembahasan Mukernas berkisar tentang usulan peningkatan APBN untuk bahan konstruksi, kerjasama GAPENSI dengan beberapa kementerian terkait, serta peningkatan dan daya saing perusahaan konstruksi nasional terhadap perusahaan kontraktor asing,” ujar Iskandar Zen Hartami selaku Ketua Umum Badan Pimpinan Pusat GAPENSI.
Baca juga: GAPENSI akan Bahas Isu Penting di Mukernas Indobuildtech 2016 Mei Nanti
Iskandar Zen Hartami juga mengatakan bahwa dengan jumlah perusahaan kontraktor lokal yang mencapai 170.000, baik perusahaan skala kecil maupun skala besar, seharusnya Indonesia bisa menjadi negara yang berdikari dalam pembangunan nasional. Namun, nyatanya pemerintah masih mengandalkan perusahaan konstruksi asing dalam proses pembangunan infrakstruktur.
Hal ini kemudian dikonfirmasi dan ditegaskan kembali oleh Erwin Aksa selaku Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Konstruksi. “Pemberian peluang kerja kepada perusahaan kontraktor berskala UKM adalah salah satu poin penting yang harus diperhatikan oleh GAPENSI dalam Mukernasnya kali ini,” ujar Erwin.
Secara umum, perusahaan kontraktor lokal di Indonesia terbagi menjadi dua jenis yaitu perusahaan kontraktor swasta dan perusahaan kontraktor BUMN. Sampai saat ini, perusahaan kontraktor BUMN merupakan andalan pemerintah sebagai solusi pembangunan nasional. Sementara itu bagi perusahaan kontraktor swasta, mereka jarang sekali mendapatkan proyek-proyek nasional yang bisa mengembangkan usaha mereka lebih lanjut. Diharapkan dengan Mukernas GAPENSI kali ini, solusi terhadap masalah perusahaan kontraktor swasta juga bisa diselesaikan sesegera mungkin. (leo/editor: erlin)
Baca juga: Diam-Diam Ekspor Sepatu Indonesia Menyumbang Devisa 4 Miliar USD