Inilah 6 Langkah Menulis Copywriting untuk Media Digital
Apakah Rekan Indopreneurs sudah pernah mencoba menulis konten untuk media digital? Contoh sederhananya misalnya ketika Rekan Indopreneurs menulis sebuah konten untuk blog atau wordpress, entah sekadar hobi atau dengan tujuan mencari keuntungan. Terlepas dari perbedaan tujuan tersebut, penulis yang ingin menekuni dunia tulis-menulis untuk media digital memerlukan kemampuan khusus agar dapat menarik minat pembaca.
Rekan Indopreneurs tentu sudah merasakan bahwa saat ini sistem komunikasi telah beralih dari verbal menjadi digital. Kondisi ini tentunya memberikan angin segar bagi para pelaku bisnis dalam dunia digital. Agar dapat membuahkan hasil yang maksimal, teknik copywriting yang baik menjadi salah satu hal yang memberikan pengaruh cukup signifikan dalam hal penulisan konten untuk media digital. Kalau begitu, langkah-langkah apa saja yang diperlukan agar mampu memiliki teknik menulis copywriting yang baik? Simak ulasan yang telah dihimpun oleh redaksi Indotrading berikut ini:
- Kuasai Bidang yang Ingin Ditulis
Agar dapat membuat konten yang baik, seorang penulis harus menguasai bidang yang ingin ditulisnya. Kemampuan seorang penulis akan terasah seiring dengan tingginya jam terbang. Semakin sering berlatih menulis, kemampuan menulis akan semakin berkembang. Di samping itu, teknik data mining yang dalam dan menyeluruh juga dapat memberikan andil besar dalam pembuatan konten yang bagus. Meskipun demikian, seorang penulis akan dapat membuat konten yang baik jika ia memiliki pengalaman langsung terhadap konten yang ia tulis atau memiliki minat yang besar terhadap konten yang dituis.
- Buatlah Konten Berdasarkan Video atau Gambar
Dalam teknik copywriting, masalah riset data atau teknik data mining menjadi pilihan kedua apabila Rekan Indopreneurs sudah memahami minat dan pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing. Riset data yang baik bisa kita lakukan dengan beberapa teknik, misalnya dengan membuat sebuah konten berdasarkan video atau gambar. Namun, pastikan data yang ada di video dan gambar tersebut sudah terbukti akurat.
Sebenarnya, konten juga bisa dibuat berdasarkan pengamatan pada konten website milik orang lain. Namun pilihan tersebut tetap memiliki kekurangan, meskipun tidak meng-copy paste tulisan tersebut, konten milik Anda akan tetap mendapatkan peringkat yang tidak begitu bagus di Google. Oleh karenanya, melihat video atau gambar dapat menjadi pilihan yang baik untuk menulis konten.
Baca juga: Masih Beriklan Konvensional? Ini 4 Alasan untuk Beriklan di Internet Sekarang
- Buatlah Judul yang Cukup Panjang
Ternyata, menuliskan judul artikel yang pendek bukan menjadi pilihan yang tepat. Jika diperhatikan, judul-judul artikel yang mendapatkan ranking teratas di SERP Google rata-rata memiliki judul yang cukup panjang. Dengan menuliskan judul artikel yang panjang berarti semakin banyak kata yang digunakan. Oleh karenanya, akan lebih banyak orang yang terhubung dengan artikel kita saat ada orang yang mencari keyword tertantu yang berhubungan dengan judul artikel kita.
- Mainkan Emosi Pembaca
Sebenarnya untuk memainkan sisi psikologis pembaca dengan menggunakan konten tidaklah mudah. Seorang copywriter kadang perlu menuliskan hal-hal yang menyangkut pengalaman hidup pembacanya. Ia juga perlu menuliskan sesuatu yang dapat menyentuh perasaan. Perhatikan saja di sekeliling Anda, tentu ada banyak hal yang menyangkut rasa belas kasihan, penyesalan, atau keharuan menjadi sesuatu yang viral.
- Lampirkan Gambar yang Unik dan Memiliki Kualitas Warna yang Tajam
Usahakan saat menuliskan sebuah konten, pilihlah gambar-gambar yang memiliki kontras warna yang baik. Selain itu, pilihlah gambar yang jarang dipakai atau bahkan belum dipakai blogger lain. Rekan Indopreneurs bisa mengunduh gambar-gambar yang bagus dari situs-situs tertentu yang menyediakan gambar dengan kualitas yang bagus
- No Plagiarism
“Hal yang tak kusuka di zaman modern ialah ketika etika sudah diganti dengan legalitas. –Nassim Nicholas Taleb-.”
Di Indonesia, pernah ada seorang blogger bernama Iman Brotoseno yang menjadi korban plagiarisme ketika salah satu konten blognya masuk di dalam sebuah buku yang ditulis oleh orang lain. Nassim Nicholas Taleb yang saya kutip perkataannya pun menjadi korban plagiarisme dari penulis Jerman. Masalah plagiarisme bukan hanya berpengaruh kepada peringkat di Google, namun juga terhadap etika yang tak terpuji yang seharusnya tidak dilakukan. (leo/editor: erlin)
Baca juga: Digital Agency yang Kompeten Pasti Memiliki 3 Hal Ini