Dubai kini dilirik banyak negara sebagai negara tujuan utama ekspor. Alasannya, Dubai kini sedang membangun menjadi sebuah negara paling modern di dunia.
Selain itu, pendapatan per kapita masyarakat Dubai sebesar US$ 21.000 menjadi magnet besar bagi para pengusaha. Ditambah lagi dengan kunjungan wisatawan ke Dubai yang mencapai hampir 6 juta jiwa setiap tahun yang membuat pasar Dubai semakin seksi.
Baca juga: Dubai Butuh Banyak Produk Ini, Peluang Bagi Pengusaha RI
Bagi pengusaha asal Indonesia, berita ini tentu menjadi kabar baik. Apalagi bagi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dapat mencoba Dubai sebagai pasar baru yang menggiurkan dan meraup dolar sebanyak-banyaknya.
Namun sebelum mencoba ‘mencicipi’ pasar Dubai, ada beberapa tips yang harus Anda perhatikan. Berikut ini ulasannya, Jumat (17/6/2016).
1. Perusahaan Indonesia Harus Rajin
Pertama, rajin, termasuk rajin memasarkan, memperkenalkan dan berkunjung. Pesaing kita banyak kalau kita tidak rajin, Dubai akan melihat pesaing kita yang relatif menawarkan lebih banyak keunggulan. Setelah itu bangun trust atau kepercayaan. Hal ini terkait dengan disiplin waktu dan janji.
2. Perhatikan Jenis dan Kemasan Produk
Pengusaha Indonesia perlu memperhatikan jenis dan kemasan produk. Saat ini, Dubai sangat memerlukan banyak produk perlengkapan bangunan seperti mebel, marmer, westafel, ubin, mebel, tekstil, dekorasi ruangan juga produk kerajinan tangan seperti perlengkapan dekorasi, lampu hias, hingga karya seni.
Dubai juga butuh makanan olahan impor bersertifikat halal. Setelah jenis produk, Anda juga diminta memperhatikan bentuk kemasan. Kemasan harus dibuat yang menarik untuk menunjukan kualitas produk. Kemasan harus ditulis lengkap termasuk komposisi produk dengan minimal dua bahasa (Arab dan Inggris) serta expiry date nya sangat ketat.
Baca juga: Gurihnya Bisnis Kacang Mete di Kanada, Peluang Bagi UKM RI
3. Prosedur Pengenaan Tarif Pajak
Pemerintah Dubai menerapkan sistim pasar bebas guna menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi kegiatan perdagangan. Akses ke pasar Dubai terbuka luas, tidak ada hambatan tarif dan non-tarif. Tarif impor semua barang yang masuk ke Dubai hanya sebesar 5%, kecuali untuk tembakau dan minuman keras.
4. Ikuti Pameran
Agar produk Anda diketauhi buyer (pembeli), Anda diminta mengikuti sejumlah pameran yang diadakan pemerintah Dubai. Seperti pameran makanan Gulf Food sangat baik untuk mempromosikan produk makanan khususnya halal food buatan Indonesia. Pameran lain yang perlu dilirik oleh pengusaha Indonesia adalah pameran perhiasan mengingat potensi Indonesia di sektor ini cukup besar.
Penulis : Wiji Nurhayat
Editor : Wiji Nurhayat