Pada Rabu, 13 Januari 2016 bertempat di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, PT Global Expo Management (GEM) Indonesia menyelenggarakan konferensi pers tentang acara INAPA (Indonesian International Auto Parts, Accessories, and Equip Exhibition) & IIBT (Indonesia International Bus, Truck, and Component Exhibiton) 2016 yang rencananya akan digelar pada 29 Maret-1 April 2016 di Jakarta.
Pameran INAPA dan IIBT 2016 mendapatkan dukungan yang cukup besar dari dunia internasional. Setidaknya ada 20 asosiasi karoseri dan otomotif, baik skala lokal maupun internasional yang akan turut memeriahkan acara ini. Selaku penyelenggara, President Director PT GEM Indonesia Baki Lee juga mengatakan bahwa ada lebih dari 4 negara besar di kawasan Asia yang akan ikut serta dalam pameran tersebut, seperti Cina, Taiwan, Singapura dan Thailand.
Sayangnya, partisipasi yang besar dari dunia internasional terhadap pameran ini berbanding terbalik dengan realitas yang ada di dalam negeri. Sebagai tuan rumah, partisipasi aktif dari perusahaan dalam negeri diharapkan dapat naik secara signifikan. Namun menurut pengakuan Ketua Asosiasi Karoseri Indonesia (ASKARINDO) Sony Lumajang, hanya ada 4 perusahaan lokal yang turut serta dalam pergelaran INAPA 2016 dan IIBT 2016. “Mereka tidak percaya diri. Mereka juga belum terlalu berani untuk masuk ke dalam pasar after market,” ujar Sony.
Baca juga: Sukses Workshop bersama Google dan Indotrading
Masih sedikitnya jumlah perusahaan lokal yang terlibat dalam acara ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa industri lokal masih perlu banyak berbenah dan berperan lebih aktif lagi. Ada kecenderungan bahwa perusahaan lokal di bidang karoseri belum berani mengeluarkan biaya tinggi untuk acara pameran internasional di luar negeri. “Saya pernah ikut pameran di Beijing dan kawasan Asia lainnya terkait dengan industri karoseri. Saya tidak pernah melihat perusahaan-perusahaan lokal yang turut berpartisipasi dalam pergelaran di luar negeri,” ujar Sony.
Masih banyak perusahaan lokal di bidang karoseri yang belum bisa menyadari manfaat perhelatan acara pameran tersebut, padahal hal itu memungkinkan perusahaan local untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan karoseri berskala internasional. “Joint-venture antara perusahaan lokal dan asing bisa menjadi jalan tengah dalam situasi pasar MEA yang sangat ketat,” ujar Sony Lumajang.
Baca juga: 5 Strategi Digital Marketing untuk Para Digital Marketer
Sony Lumajang juga mengatakan bahwa dari sekitar 500 perusahaan yang terdaftar dalam ASKARINDO, hanya ada sekitar 200 yang aktif. Banyak perusahaan-perusahaan lokal di bidang karoseri yang tutup pada tahun 2015 karena kondisi moneter Indonesia sempat tidak stabil. Ia berharap para awak media turut membantu memberikan edukasi melalui media massa kepada para pelaku usaha lokal di bidang karoseri.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo bahwa tahun 2016 ini merupakan tahun pembangunan infrastruktur. Di awal tahun Kementerian Pekerjaan Umum RI sudah mulai melelang proyek-proyek kerja dalam bentuk tender. “Kalau perusahaan-perusahaan lokal cerdik melihat kesempatan ini. Ini bisa menjadi kesempatan besar bagi perusahaan di bidang karoseri untuk kembali bangkit,” pungkas Sony Lumajang. (leo/editor: erlin)
Baca juga: 8 Kesalahan Membangun Networking Ini Bisa Merusak Reputasi