Pemerintah Surabaya terus berupaya meningkatkan usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggratiskan proses perizinan bisnis UMKM.
“Kami bisa menjual produk-produk di hotel bintang 4 dan 5 di Surabaya karena produk kami sehat dan selalu kami kontrol. Semua perizinan di Surabaya untuk UMKM ini kita berikan gratis,” ujar Wali Kota Surabaya Tri Risma pada acara OJK-OECD High-Level Regional Seminar on Empowering MSMEs Through Financial Literacy and Inclusion di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta seperti dikutip detik.com, Kamis (2/6/2016).
Para pelaku UMKM juga dibebaskan dari biaya merek hingga hak paten. Bahkan Pemerintah Kota Surabaya turun tangan langsung dalam mengurus paten dan merek produk UMKM. Sedikitnya, Pemkot Surabaya membantu 1.000 UMKM untuk memperoleh hak paten dan merek secara gratis setiap tahunnya.
“Mereka tidak perlu mengurus, karena kami yang mengurus sampai pada urusan merek dan paten kita uruskan. Jadi Setiap tahun 1.000 UMKM kita berikan paten, merek dan izin yang lain, karena 92% usaha di Surabaya itu adalah kecil menengah,” kata Risma.
Hasilnya perekonomian di Surabaya saat ini tidak terlalu bergantung dengan daerah lain. Hal karena hampir seluruhnya bertumpu pada UMKM. Sehingga Kota Pahlawan ini tidak terlalu merasakan efek dari pelemahan ekonomi global.
Kemudian Risma juga membuat pusat belajar berbasis komputer bagi para pelajar di Surabaya yang tersebar di 41 titik. Hasilnya dengan perkembangan teknologi, para ibu di Surabaya juga mulai memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memasarkan produk unggulan UMKM mereka.
“Kami membangun computer learning center di mana ada beberapa tempat diberikan komputer yang sebetulnya anak-anak yang tidak mampu untuk dapat menggunakan secara gratis dari sekitar 41 tempat. Namun ternyata yang banyak menggunakan adalah ibu-ibu UMKM sekarang mereka mengerti tentang berjualan secara online,” jelas Risma.
Risma juga mengadakan pelatihan bisnis kepada 1.200 anak muda Surabaya, bahkan beberapa di antaranya ingin mengembangkan usahanya lebih besar lagi dengan meminjam kredit dari bank. Para pelajar di Kota Surabaya juga sudah diajarkan berbisnis sejak dini untuk mengembangkan UMKM sebagai sektor pendongkrak ekonomi daerah.
“Ada sekitar 1.200 anak-anak muda yang kita training bagaimana mereka bisa berwirausaha secara mandiri. Sebetulnya sudah mulai satu bulan yang lalu dan anak-anak ini sekarang sudah meminta ke saya agar bisa diakses oleh perbankan karena usaha mereka sudah bergerak dengan bagus. Kami juga Melatih anak SD, SMP, dan SMA untuk mulai belajar berbisnis,” tutup Risma. (wiji/ editor: erlin)