Memasang penangkal petir atau sistem proteksi petir yang baik dan aman adalah langkah penting untuk melindungi bangunan dan penghuninya dari risiko sambaran petir, yang dapat menyebabkan kebakaran, kerusakan peralatan elektronik, bahkan bahaya fisik pada penghuni.
Baca Juga: 10 Penangkal Petir Terbaik, Buat Hunian Anda Lebih Aman!
Apa itu penangkal petir?
Penangkal petir adalah sistem perlindungan yang dirancang untuk mengalihkan sambaran petir dengan aman ke tanah, sehingga melindungi bangunan dan penghuninya dari bahaya yang disebabkan oleh petir. Sistem ini umumnya digunakan pada bangunan, infrastruktur, dan instalasi yang berpotensi terkena sambaran petir, seperti gedung tinggi, rumah, tower, dan lainnya.
Penangkal petir bekerja dengan cara menarik petir yang menyambar dan mengarahkannya melalui konduktor (kawat penghantar) ke grounding system, yang akan mengalirkan arus listrik ke dalam tanah dengan aman, mencegah kerusakan pada struktur bangunan atau peralatan yang ada di dalamnya.
Jenis-jenis penangkal petir
Terdapat beberapa jenis penangkal petir yang dapat anda pasang di bangunan anda, berikut adalah daftarnya:
1. Penangkal petir konvensional
Penangkal petir jenis ini merupakan batang logam yang dipasang pada bagian puncak bangunan. Fungsi utama penangkal petir konvensional adalah untuk menarik sambaran petir dan mengarahkannya ke sistem grounding (penyaluran ke tanah) untuk menghindari kerusakan pada struktur bangunan. Biasanya, penangkal petir ini terbuat dari bahan yang konduktif seperti tembaga atau aluminium.
2. Early Streamer Emission (ESE)
Penangkal petir jenis ini menggunakan teknologi untuk mempercepat proses penarikan petir. ESE bekerja dengan cara menghasilkan pemancar elektrostatik yang lebih cepat mendeteksi dan menarik sambaran petir, sehingga memungkinkan untuk menangkap petir sebelum petir mencapai struktur bangunan. Penangkal petir ESE dianggap lebih efektif di daerah-daerah dengan frekuensi sambaran petir tinggi.
3. Sistem penangkal petir terintegrasi
Merupakan sistem perlindungan petir yang lebih canggih dan terintegrasi, mencakup penggunaan penangkal petir, sistem konduktor, dan grounding yang dirancang secara komprehensif. Sistem ini sering digunakan untuk melindungi bangunan industri, gedung tinggi, dan infrastruktur besar lainnya.
Cara pasang penangkal petir
Berikut adalah cara pasang penangkal petir yang baik dan aman supaya rumah anda terlindungi dari bahaya sambaran petir.
1. Pilih Komponen Penangkal Petir yang Tepat
- Penangkal Petir (Arrester): Pilih penangkal petir yang sesuai dengan ukuran dan jenis bangunan. Penangkal petir bisa berupa pancaran (air terminal) atau belalai. Penangkal petir model pancaran lebih cocok untuk bangunan yang lebih tinggi, sedangkan penangkal model belalai lebi cocok digunakan untuk bangunan kecil yang lebih rendah.
- Konduktor Petir: Gunakan kabel tembaga atau aluminium berkualitas tinggi dengan diameter yang cukup besar agar dapat mengalirkan arus petir tanpa terputus. Pastikan konduktor petir dapat menahan beban arus listrik besar dalam waktu singkat.
- Pembumian (Grounding): Gunakan batang tanah yang terbuat dari tembaga atau baja yang dilapisi tembaga untuk memastikan arus petir dapat mengalir ke tanah dengan baik. Pembumian yang baik akan membantu mengalirkan arus dengan aman dan mencegah kerusakan pada bangunan.
2. Tentukan Lokasi Pemasangan Penangkal Petir
- Pemasangan di Titik Tertinggi: Penangkal petir harus dipasang di bagian paling tinggi bangunan, seperti atap atau puncak menara agar dapat dengan mudah menarik sambaran petir. Jika bangunan lebih besar atau lebih tinggi, pastikan sistem penangkal petir mencakup seluruh bagian bangunan.
- Jarak Aman dari Komponen Lain: Pastikan penangkal petir dipasang pada jarak yang cukup jauh dari saluran listrik, antena, atau pipa logam yang ada. Hal ini dilakukan demi menghindari risiko sambaran petir yang langsung mengalir ke instalasi lainnya.
3. Pemasangan Konduktor Petir
- Penyambungan Kabel: Kabel konduktor petir harus disambungkan dengan benar dan rapat pada penangkal petir. Gunakan pengikat atau klip tembaga untuk memastikan sambungan yang kuat dan aman.
- Penyambungan ke Grounding: Setelah kabel konduktor terhubung dengan penangkal petir, sambungkan ujung kabel ke sistem pembumian (grounding). Sistem grounding harus terhubung dengan batang tanah yang terbenam cukup dalam ke dalam tanah untuk memastikan konduktivitas yang baik.
- Penempatan Kabel: Pasang kabel konduktor petir sepanjang sisi bangunan, tetapi hindari meletakkannya dekat dengan kabel listrik atau saluran gas. Jika memungkinkan, jalankan kabel melalui pipa atau saluran yang aman untuk melindungi kabel dari kerusakan.
4. Pemasangan Sistem Pembumian (Grounding)
- Batang Grounding: Pasang batang grounding yang cukup panjang, minimal 2,5 meter (idealnya lebih dalam lagi tergantung kondisi tanah), ke dalam tanah yang lembab atau basah untuk memperbaiki konduktivitas. Gunakan beberapa batang grounding jika tanah di sekitar bangunan keras atau tidak cukup konduktif.
- Penyambungan Grounding: Pastikan sambungan antara konduktor petir dan batang grounding dilakukan dengan baik. Gunakan pengikat tembaga atau kuningan berkualitas tinggi agar sambungan ini dapat mengalirkan arus petir tanpa hambatan.
- Uji Sistem Grounding: Setelah pemasangan, lakukan pengujian sistem grounding untuk memastikan resistansi pembumian berada pada tingkat yang aman, biasanya tidak lebih dari 10 ohm.
5. Uji dan Verifikasi
- Uji Sistem Penangkal Petir: Setelah pemasangan selesai, lakukan uji coba dengan menggunakan alat pengukur untuk memverifikasi apakah sistem pembumian berfungsi dengan baik dan mampu mengalirkan arus petir dengan aman.
- Verifikasi Proteksi Petir: Verifikasi apakah penangkal petir sudah terpasang dengan benar dan sesuai dengan prinsip proteksi petir yang efektif.
Itulah penjelasan mengenai cara pasang penangkal petir yang baik dan aman. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, bangunan anda akan selalu terlindungi dari petir yang beresiko merusak bangunan. Dengan mematuhi prosedur-prosedur yang ada, anda akan menghindari resiko kecelakaan selama memasang penangkal petir.