Insight

Budaya Perusahaan: Masih Relevankah?

Menurut Rekan Indopreneurs, apakah budaya perusahaan masih relevan hingga saat ini? Bagi para karyawan yang tidak berada di level manajerial, mungkin budaya perusahaan bukanlah hal yang penting untuk dibicarakan. Meskipun demikian, ada juga yang menjadikan budaya perusahaan sebagai bahan pertimbangan ketika akan bergabung dengan sebuah perusahaan. 

Hanya segelintir orang saja yang biasanya berusaha untuk tetap merawat akar-akar budaya perusahaan yang sudah tertanam sejak dahulu, padahal jika dicermati lebih lanjut, sebuah perusahaan yang tidak memiliki kultur organisasi kuat akan menimbulkan banyak konsekuensi negatif. Hal inilah yang terkadang membuat sebuah perusahaan sering mengalami masalah internal yang tidak terkendali. Mulai dari konflik antara manajemen dengan karyawan atau karyawan dengan karyawan lainnya, sistem kerja yang tidak efisien, sampai pada masalah terlalu banyaknya jumlah karyawan yang keluar-masuk karena merasa tidak betah.

        Dalam artikel ini, saya akan menunjukkan bahwa budaya perusahaan memiliki relevansi hingga saat ini. Tidak ada perusahaan atau organisasi apapun di dunia ini yang bergerak melampaui budaya dimana perusahaan atau organisasi itu tinggal. Konsultan-konsultan bisnis yang banyak kita temui saat ini biasanya hanya memberikan pandangan bagaimana nilai-nilai perusahaan bisa dijaga, padahal ada pakem-pakem lain yang membentuk budaya perusahaan. Apa saja hal tersebut?

  1. Sistem

Gambar 422

Hal apa yang paling merepresentasikan budaya perusahaan jika dibandingkan dengan aspek-aspek lainnnya? Jawabannya adalah sistem. Sistemlah yang membuat sebuah perusahaan memiliki ciri khasnya dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Sistemlah yang membuat sebuah perusahaan bisa berjalan dengan teratur dan stabil. Sistemlah yang mempersatukan para karyawan terhadap tujuan perusahaan. Maka dari itu tidaklah mengherankan jika sebuah perusahaan melakukan pergantian sistem kerjanya akan ada sedikit guncangan untuk para karyawan yang sudah merasa nyaman dengan sistem yang lama. Biasanya mereka akan mengeluh dengan pergantian sistem yang ada tersebut.

  1. Skill

Gambar 421

Sebuah perusahaan dikatakan memiliki budaya yang relevan jika mereka memiliki karyawan dengan kompetensi yang memadai di masing-masing bidangnya. Skill ini sendiri dibagi menjadi dua bentuk utama yaitu hard skill dan soft skill. Hard skill melibatkan kemampuan teknis dari seorang karyawan misalnya mampu menjalankan sebuah mesin cetak, mampu membuat jurnal pembukuan bulanan atau mampu melakukan proses administrasi dengan baik. Sedangkan soft skill lebih mengarah kepada aspek psikologis seseorang misalnya tanggung jawab, disiplin, ketekunan dan lain-lain.

  1. Nilai-nilai yang dibagikan (Shared Value)

Gambar 420

Di dalam sebuah perusahaan sadar atau tidak sadar ada banyak nilai-nilai yang akan saling dibagikan antar sesama karyawan atau antara atasan dengan bawahan. Pernahkah rekan Indopreneurs menyadari bahwa pada saat rapat terjadi disitulah kontak yang sangat beragam dari berbagai nilai-nilai yang berbeda saling dibagikan? Mungkin ada yang sudah menyadarinya namun ada juga yang baru menyadarinya. Mengapa pada saat rapat? Karena hanya pada situasi inilah sebuah perusahaan memiliki kesempatan untuk mengumpulkan berbagai macam karyawan yang memiliki pengalaman dan skill di bidangnya masing-masing untuk memberikan masukan terhadap kemajuan perusahaan. Selain dalam situasi rapat nilai-nilai juga biasanya dibagikan saat proses pekerjaan itu berlangsung. Misalnya, ketika dua orang resepsionis yang sedang berbagi pengalaman kerjanya saat menangani tamu di perusahaan tempat mereka bekerja sekarang. Atau ketika seorang manajer keuangan memberikan masukan kepada staff keuangannya untuk memperbaiki jurnal pembukuan yang telah dibuatnya.

              4. Peraturan

Gambar 492

Sebuah perusahaan dapat dianalogikan sebagaimana sebuah negara, dimana mereka memiliki aturan yang sudah ditetapkan dan hanya akan diubah sesuai dengan kondisi zaman. Saya akan menyinggung hal ini dari sisi sosiologis perusahaan. Ketika perusahaan pertama kali didirikan, visi dan misi perusahaan yang sifatnya abstrak harus dijabarkan melalui aturan-aturan yang jelas. Hal ini pada dasarnya untuk memberikan karyawan rasa aman. Rasa aman yang membuat para karyawan merasa bahwa tidak ada ketimpangan dalam pekerjaan yang mereka jalani. Peraturan dibuat agar para karyawan bisa memahami deskripsi pekerjaan mereka masing-masing sehingga tidak akan ada tumpang tindih pekerjaan yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Di samping itu, peraturan juga dapat membentuk kedisiplinan para karyawan karena berfungsi sebagai patokan dalam bertindak tentang apa yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Peraturan yang diterapkan dengan baik dapat membuat karyawan saling terikat dan bisa bekerja sama satu sama lain.

Baca juga : Ingin Menjadi Pemimpin yang Sukses? Ini 7 Langkah Mudahnya

              5. Simbol

Gambar 494

Simbol perusahaan sangat mudah dilihat dari beberapa hal, seperti produk, pakaian kerja, slogan, logo, rancangan gedung, cerita mengenai berdirinya perusahaan, dan lain sebagainya. Kesemuanya itu menyatu sebagai satu kesatuan yaitu sebuah simbol. Terkadang hal yang terkesan remeh-temeh seperti ini hanya terkesan menjadi pelengkap dalam sebuah organisasi, padahal ada urgensi terkait dengan simbol perusahaan. Sebuah perusahaan yang memiliki budaya kuat pasti memiliki produk unik yang berbeda dengan perusahaan lain. Perbedaan dari setiap produk perusahaan melambangkan perbedaan cara pandang antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

             6. Terobosan Kinerja

Gambar 495

Sebuah terobosan kinerja perusahaan merupakan bagian dari budaya perusahaan. Terobosan kinerja sangat berkaitan dengan nilai-nilai visi dan misi perusahaan, misalnya sebuah perusahaan otomotif yang memiliki visi misi untuk menjadi perusahaan otomotif penghasil mobil sport bertenaga listrik. Dengan adanya visi misi tersebut, para karyawan akan berusaha mewujudkan nilai-nilai apa yang sudah ditanam dalam perusahaan tersebut. Pada dasarnya, terobosan kinerja menandakan bahwa sebuah perusahaan memiliki budaya yang dinamis sehingga terus bergerak aktif dalam perkembangan zaman karena lingkungan eksternal di luar perusahaan turut berperan dalam membentuk budaya perusahaan. (leo/editor: erlin).

 

To Top