Menurut data dari Bank Dunia (World Bank), Indonesia adalah salah satu negara di Asia dengan tingkat pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 4,1 persen per tahunnya. Tak heran jika banyak pembangunan yang terjadi di seluruh penjuru Indonesia.
Seiring dengan tingginya pembangunan di Indonesia diikuti dengan bisnis properti yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Seperti yang kita tahu bisnis properti tidak akan pernah ada matinya, karena properti merupakan kebutuhan manusia. Bahkan bisnis properti membawa berkah dan mendatangkan peluang bisnis baru bagi banyak orang yaitu jasa desain interior ruangan.
Salah satu pengusaha yang memilih unuk menjalani bisnis desain interior adalah Anton Rasito Adi. Jeli melihat pertumbuhan bisnis properti di Indonesia, pria yang biasa disapa Rasito ini pun akhirnya menekuni usaha jasa desain interior khususnya wallpaper dinding, karpet, dan parket.
Lalu seperti apa sih awal kisah Rasito hingga menuai sukses sebagai pengusaha wallpaper?
Membangun Usaha Dari Nol
Kesibukan dirasakan oleh Rasito dimulai ia bangun tidur hingga menjelang tidur lagi. Telepon genggamnya pun tak henti-henti berdering, entah itu dari client yang akan membeli produk usahanya atau dari mitra kerjanya. Belum lagi kesibukan untuk mengontrol pekerjaan karyawannya dan mengecek keluar dan masuk barang-barang yang akan dijual. Ya, itulah kesibukan Rasito setelah sukses menjadi pengusaha desain interior khususnya penyedia barang dan jasa pemasangan wallpaper dinding, karpet dan parket.
Sebelum sukses seperti sekarang, Rasito lantas tidak langsung terjun sebagai pengusaha desain interior, terlebih dulu ia sempat mencicipi berbagai macam usaha. Rasito sempat menjadi penjual telur di pasar, pernah juga menjual hasil bumi yang ia suplai untuk ke pasar-pasar tradisional. Namun ternyata ia tak kunjung menuai keberhasilan.
Baca juga: Worcas Kopi: Tawarkan Kopi Nusantara Berkelas Duni
“Sebelum terjun ke usaha interior saya sempat buka usaha trading, apa saja saya lakukan, seperti pengiriman barang buat ke pasar-pasar, pernah juga menjual hasil bumi, saya juga pernah jual telur, nah akhirnya baru deh mulai menginjak ke trading untuk interior,” cerita Rasito pada Indotrading.com (7/03/17)
Setelah mencoba berbagai macam usaha, jatuh bangun dalam melakukan bisnis. Akhirnya pada tahun 2000 Rasito berhasil mendirikian DGA Interior, usaha yang bergerak untuk kebutuhan desain interior rumah, kantor, hotel, residance, dan vila, hasil dari tabungan dari bisnis sebelumnya.
“Jujur saja, saya merintis bisnis ini dari nol. bahkan benar-benar tidak tahu mengenai usaha ini. Tapi karena saya suka hal yang baru, saya tetap melanjutkan usaha ini, dan ketemulah jalannya,” cerita Rasito.
Saat mengawali usahanya, tidak serta merta mulus begitu saja, suka duka dan jatuh bangun dalam merintis usaha pun sempat Rasito rasakan. Dimulai menawarkan produk dari pintu ke pintu, tidak jarang juga banyak ditolak oleh customer, belum lagi pada masa itu wallpaper dan bahan untuk interior masih jarang peminatnya. Pengalaman tak menyenangkanpun sempat ia rasakan, salah satunya saat ia sering dicomplain oleh customer.
“Awal-awal kita sering banget dicomplain. Semua itu pernah kita rasakan. Kalau sukanya ketika melihat customer suka dengan hasil kerja kita dan suka juga dengan desain yang kita pilihin, jadi kita bisa menyesuaikan keinginana dari vendor,” tuturnya mengenang.
Bisnis Wallpaper Peluang Usaha yang Menjanjikan
Pada tahun 2000-an bisnis wallpaper masih sangat langka, tidak hanya penjualannya saja melainkan pembelinya. Bahkan para pelaku bisnis wallpapaer di Indonesia masih bisa dihitung dengan jari. Pada waktu itu pengguna wallpapper dan desain interior sangat terbatas, hanya datang dari kalangan tertentu saja yang mampu menggunakan jasa desain interior.
Berbeda dengan Rasito, ia yang merasa bosan dengan usaha dagang hasil bumi yang dijalaninya, akhirnya mencoba peruntungan untuk menjual Wallpaper dinding dan segala kebutuhan interior lainnya. Karena banyak hal baru, dan prospect yang menjanjikan, akhirnya Rasito pun merasa tertantang lalu kemudian menekuni bisnis tersebut.
Baca juga: Wow, Ini dia 10 Fakta Unik Kopi
“Karena tantangannya banyak. Itu sih yang membuat saya bertahan di bisnis ini. Kenapa? Karena kan kita kerja di lapangan, bisa keliling, ketemu orang banyak, dari mulai ketemu orang yang bermacam-macam karakter dan bermacam-macam profesi. Jadi networking itu lebih banyak,” ungkap Rasito.
Berjalannya waktu, dengan moderenisasi yang semakin tumbuh, saat ini peluang usaha wallpaper dinding pun sangatlah luas seiring dengan pertumbuhan pembangunan properti. Keunggulan dari berbagai macam warna, motif dan texture yang tidak dapat ditemukan pada cat dinding membuat wallpaper lebih banyak diminati oleh para pembeli.
“Untuk bisnis wallpaper sekarang sudah cukup ramai ya, ga seperti dulu kan kalau dulu wallpaper itu kebanyakan dari Itali, Korea, Jerman dan Belanda. Sekarang negara lain pun sudah banyak, seperti China, Vietnam dan Indonesia. Jadi harganya sekarang tuh bervariasi dan sangat murah ya,” tutur Rasito menjelaskan.
Perusahaan milik Rasito, tidak hanya menyediakan wallpaper saja, namun berbagai macam bahan untuk desain interior tersedia di sana. Dimulai dari karpet, rumput sintetis, vinyl, parket, lantai kayu, lantai bambu, roller plan dan partikal plan.
“Tapi trademark usaha kami ini adalah wallpaper, parket, vinyl dan karpet. Itu produk unggulan kami,”
Untuk urussan harga, yang ditawarkan oleh DGA Interior cukup relatif dan terjangkau. Dimulai dari harga Rp70.000 per satu roll dengan ukuran lima meter hingga dengan 1 juta rupiah.
“Kalau harga sih macam-macam kalau dari sell itu dimulai dari Rp70.000 per roll itu 5 meter persegi lebarnya, ada juga yang harganya 1 juta rupiah. Harga segitu hanya untuk bahan, kalau untuk jasa pemasangan itu nanti ditambahkan 40 sampai 50 ribu per roll,” ungkap Rasito.
Manfaatkan Era Digital
Zaman memang sudah semakin modern dan kita sebagai manusia secara tidak sadar juga otomatis perlahan mengikuti perkembangan tersebut. Salah satu bukti perkembangan zaman yang sudah semakin terasa dan nyaris mengambil alih semua hal dalam kehidupan manusia adalah, perkembangan dalam dunia digital, dimana gadget dan internet sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dengan internet, setiap orang bisa mencari informasi apa saja. Kehadiran gadget pun mempermudah berbagai aktivitas kita seperti berinteraksi dengan orang lain, belanja online, maupun memesan kendaraan secara online.
Untuk tetap mempertahankan dan mengeksistensikan usahanya agar dapat terus berkembang di era moderenisasi. Rasito pun menggunakan Indotrading.com situs direktori bisnis online yang terbesar dan terlengkap di Indonesia. Sebelumnya Rasito tidak pernah menggunakan digital marketing. Namun atas rekomendasi temannya untuk menggunakan digital marketing, Rasito kemudian melabuhkan pilihannya pada Indotrading.com yang dikenal sebagai direktori bisnis dan perdagangan no.1 di Indonesia.
Baca juga: Maksimalkan Promosi Online dengan Teknik SEM
“Saya belum pernah menggunakan digital marketing sebelumnya. Lalu kemudian saya direkomendasikan sama teman untuk menggunakan jasa Indotrading. Karena sekarang kan sudah era digital ya jadi saya harus mengikuti perkembangan zaman jika usaha saya tidak ingin mati,” ujar Rasito antusias.
Indotrading sebagai market place untuk pelaku usaha business to business, tidak hanya membantu menaikan omzet namun juga aktif membantu mitra bisnis untuk perkembangan usahanya.
“Yang saya suka dari Indotrading adalah aktif membantu saya dalam hal memberikan saran dan masukan, juga sangat membantu sekali untuk perkembangan usaha saya,” ungkap Rasito
Hingga saat ini DGA Interior terhitung sudah satu setengah tahun menggunakan jasa Indotrading. Semenjak bergabung dengan Indotrading menurut Rasito banyak sekali perubahan yang ia rasakan.
“Sangat membantu mempromosikan usaha saya, kalau dulu kan kita harus mendatangi pembeli, kalau sekarang pembeli yang mencari kita. Selain itu kalau dulu kita mendatangi calon pembeli cuma ke beberapa tempat, kalau sekarang hampir seluruh indonesia tahu kita,” tutup Rasito pada Indotrading.
Kini DGA Interior tidak hanya dikenal di wilayah Jakarta saja bahkan sudah menyasar pasar seluruh Indonesia.
Penulis: Kumi Laila