Eddy Ong merupakan salah satu orang yang berani mengambil bisnis yang memiliki risiko tinggi. Diantaranya bisnis menjual produk electrik dan lampu. Sebelum mengambil langkah ini, Eddy sempat menekuni bidang electrik selama 18 tahun di Singapura. Sudah kenyang melahap pengalaman dibidang ini ia kemudian kembali ke tanah air dan mendirikan PT. Oscar Tunas Tama, bisnis yang sama dengan bidang pekerjaan terdahulnya.
Menurt Eddy bukan tanpa alasan kenapa ia mengambil keputusan tersebut. Juga bukan tanpa pertimbangan matang. Apalagi bisnis electrik ini memiliki risiko yang sangat tinggi yakni rentan terhadap kerugian. Namun karena ia sudah memiliki ilmu dan pengalaman dalam bidang tersebut, alasan itulah yang menguatkan tekadnya.
“Saya kan sudah 18 tahun bekerja sebagai sales marketing di bidang electrikal, jadi menurut saya sayang ilmu yang sudah saya dapatkan tidak saya gunakan. Makanya saya putuskan untuk kembali ke Indonesia dan membangun bisnis ini,” ungkap Eddy pada news.indotrading.com saat ditemui pada satu kesempatan.
Tidak mudah membangun bisnis yang bergerak dalam bidang electrikal terutama lampu, di Indonesia. Apalagi pada waktu tu ia mendirikan usahanya di Kota Medan, Sumatra Utara.
“Butuh perjuangan extra untuk memasarkan produk yang ditawarkan. Tapi saya terus jalanin, hingga akhirnya pada tahun 2012 perusahaan saya bernama PT. Oscar Tunas Tama pun bediri,” Ujar Eddy.
Usaha electrikal milik Eddy ini menyediakan berbagai macam produk listrik, dimulai dari aksesoris hingga kabel. Namun Eddy menuturkan produk unggulan yang dijual oleh PT. Oscar adalah lampu dengan berbagai jenis dan merek baik yang assamble maupun ia datangkan dari luar negeri.
“Lampu itu menjadi produk utama kita, seperti Phillips, Osram, tapi kita juga jual electrik custom, dan eksklusif. Jual aksesoris untuk lampu, ada kabel-kabel juga,” Imbuhnya menyebutkan.
Sementara untuk harga yang ditawarkan Eddy menyebutkan sangat relatif, karena bisnisnya ini memilik model bisnis project dan tander. Eddy sering sekali mendapatkan proyek tander dari kelas menengah ke atas, namun tidak jarang juga ia mendapatkan orderan dari kalangan menengah ke bawah.
“Kalau harga tergantung dari kebutuhan klien. Klien menengah ke atas dan menengah ke bawah kita bedakan harganya. Kita beradaptasi sesuai dengan kebutuhan,” ujar Eddy seraya tersenyum tipis.
Raup Ratusan Juta Berkat Indotrading.com
Usai meninggalkan karirnya sebagai sales marketing di Singapura dan membuka bisnis sendiri di Indonesia pada tahun 2012, lantas tidak membuat Eddy Ong menutup mata akan perkembangan bisnis. Pada saat itu pergerakan marketing digital tengah menggeliat seiring dengan pertumbuhan internet di dunia termasuk Indonesia.
Sadar akan hal itu, Eddy kemudian menggunakan digital marketing untuk bisnisnya, dan bergabung bersama Indotrading.com pada tahun 2013.
“Saya pertama kali dikenalkan digital marketing melalui Indotrading. Pihak Indotrading mampu membuka mata saya kalau bisnis melalui digital itu sangat berbeda dengan konvensional. Dan setelah bergabung saya benar-benar merasakan perubahannya,” ungkap Eddy senang.
Bahakn Eddy menambahkan ia sampai meraih omzet ratusan juta rupiah hanya dari digital marketing yang ia gunakan untuk memasarkan bisnisnya. Sampai-sampai Eddy pun mengexpansi bisnisnya yang semula hanya berpusat di wilayah Medan dan sekitarnya kini semakin menjangkau wilayah lainnya di Indonesia.
“Sebeumnya itu kita pasarkan hanya wilayah Medan, terus selanjutnya ke Pekan Baru, sekarang saya luaskan lagi ke Jakarta dan Bandung,” tuturnya menyebutkan.
Terhitung sudah 5 tahun Eddy bergabung dengan Indotrading dan banyak keuntungan yang ia dapatkan. Selain dapat meraup omzet ratusan juta karena bisnisnya dapat dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia, Indotrading pun selalau membantu Eddy dalam mengelola website yang ia miliki. Eddy merasa puas dengan pelayanan dari Indotrading.com dan berharap para pelaku bisnis yang lain pun dapat mengikuti kesuksesnnya dalam bisnis online.
“Saya ingin menyampaikan kepda para pelaku bisnis, ayo bergabung bersama Indotrading. Hanya dengan membayar biaya member sebesar 3 jutaan saya rasa itu sangat-sangat tidak sebanding. Karena modal kecil menghasilkan omzet yang besar. Jadi boleh dibilang join dengan Indotrading itu nggak ada ruginya,” pungkas Eddy mengakhiri wawancara.