TNI Angkatan Udara, National Air and Space Power Center of Indonesia (NASPCI) dan PT Napindo telah melaksanakan Seminar Keantariksaan yang mengangkat topik “Pemanfaatan Ruang Angkasa Dalam Rangka Keamanan Nasional” pada Rabu, 31 Agustus 2022, yang merupakan satu rangkaian perjalanan menuju Space Summit yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 November 2022 bersamaan dengan pelaksanaan IndoAerospace 2022. Ruang angkasa telah banyak dimanfaatkan oleh beberapa negara dalam rangka kepentingan nasional, namun saat ini baru satu negara yang memiliki Space Force yang independen, yaitu Amerika Serikat. Indonesia, dalam hal ini TNI AU akan lebih dahulu memfokuskan bagaimana membangun kesadaran bersama tentang ruang angkasa, untuk selanjutnya menjadi suatu kontribusi konsep yang berkesinambungan dalam menguasai pengetahuan strategis tentang upaya pemanfaatan dan pengamanannya bagi keamanan nasional.
Seperti diketahui bersama, bahwa saat ini ruang angkasa semakin padat. Hal ini dapat digambarkan dengan jumlah saat ini diperkirakan sudah mencapai lebih dari 4.500 buah dan terus akan meningkat kedepannya seiring dengan transformasi digital. Sementara Indonesia baru mengoperasikan beberapa satelit yaitu satelit merah putih, satelit Telkom-3S, satelit Nusantara-1, dan satelit Satria-1.
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa tengah terjadi perlombaan global untuk pemanfaatan ruang angkasa, namun ternyata ruang angkasa diatas wilayah strategis NKRI kurang terpantau oleh bangsa Indonesia sendiri, dikarenakan minimnya kewaspadaan terhadap wilayah tersebut. Namun selain masalah keamanan, pemanfaatan ruang angkasa juga menjadi peluang ekonomi yang besar, seperti penggunaan berbagai satelit yang bisa mendapatkan data-data bernilai strategis dan ekonomi baik untuk kebutuhan pemerintah, militer, maupun sipil.
Belum lagi dengan adanya pengembangan infrastruktur seperti Space Port yang direncanakan di salah satu wilayah di Indonesia juga memberikan peluang ekonomis, dan banyak lagi nilai-nilai yang didapat secara ekonomis dan harus di gali dengan pemanfaatan ruang angkasa. Karena nilai ekonomis tersebut, sehingga keamanan di ruang angkasa khususnya yang berkaitan dengan kepentingan nasional perlu dijaga dan diamankan melalu regulasi, kebijakan, strategi, teknologi yang dikuasai, bahkan dengan penempatan aset seperti satelit.
Seminar Keantariksaan ini akan dibagi dalam 3 sesi, yaitu Sesi Pertama: “THE USE OF SPACE – AN OVERVIEW”. Pada sesi ini akan mengupas tentang bagaimana membangun pemahaman serta wawasan secara global tentang pemanfaatan ruang angkasa yang dilakukan sejauh ini dan peran apa saja yang dapat dilakukan khususnya untuk keamanan nasional. Pada sesi ini juga akan mengupas tentang geopolitik ruang angkasa yang sedang berlangsung, serta teknologi yang berkembang di ruang angkasa.
Sesi Dua : “THREATS AND OPPORTUNITIES IN THE USE OF SPACE”. Di sesi ini, membahas tentang ancaman dan peluang dari ruang angkasa akan dilihat dari berbagai aspek. Dimana ancaman dari luar angkasa, perlu dilihat dari berbagai pemanfaatannya sebagai sebuah respon sehingga dapat mengatasi berbagai posibilitas ancaman tersebut. Sedangkan salah satu peluang dari pemanfaatan ruang angkasa yaitu seberapa besar nilai ekonomi yang dapat diraih sehingga dapat memacu investasi baik dari teknologi, jasa ataupun aspek-aspek lainnya.
Sesi Ketiga: “THE IMPLEMENTATION OF THE USE OF SPACE IN INDONESIA”. Yaitu membahas tentang implementasi pemanfaatan ruang angkasa yang dapat dilakukan di Indonesia, yang dimulai dari sisi regulasi, gagasan pengembangan serta pemanfaatan teknologi. Pembicara dalam seminar keantariksaan ini antara lain dari pakar keantariksaan/akademisi, TNI AU, BRIN, dan pelaku keantariksaan yaitu US Space Command, yang diharapkan dapat memberikan wawasan, pandangan, dan pengalaman terkait dengan pentingnya pemanfaatan keantariksaan dan awareness terhadap keamanan nasional.
Adapun peserta yang menghadiri rangkaian seminar keantariksaan ini meliputi: Kementrian dan Lembaga Negara Republik Indonesia, TNI AU, Kedutaan Luar Negeri di Indonesia, Asosiasi dan Industri terkait ruang angkasa di Indonesia, Para Peneliti, Media dan Universitas.