NXT Indonesia 2018, pameran teknologi digital pertama di Indonesia, dibuka hari ini di JIExpo Kemayoran Jakarta, bersamaan dengan Communic Indonesia dan Broadcast Indonesia. Menghadirkan lebih dari 100 eksibitor dari 18 negara, serta lebih dari 5,000 pengunjung, pameran ini berlangsung hingga 26 Oktober 2018, yang dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara. Selama pameran, peserta juga akan dimanjakan dengan berbagai pembicara di Indonesia Digital Economy Summit 2018, yang menghadirkan para profesional dari sektor Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK).
Nama-nama besar seperti Alita Praya Mitra, Telkom, dan XL Axiata hadir sebagai eksibitor, menampilkan berbagai ide baru dan tren terkini dalam industri penyiaran, hiburan, media, dan TIK. Eksibitor yang tampil juga akan menghadirkan teknologi terkait jaringan dan operator internet, aplikasi seluler dan penyedia konten, cloud dan big data, keamanan cyber, serta integrator satelit dan sistem.
Indonesia Digital Economy Summit 2018 menghadirkan berbagai tokoh penting dalam industri teknologi. Mereka berbagi keahilan bagaimana membangun ekosistem digital yang berkelanjutan untuk inovasi bisnis.
Pembicara dan panelis terdiri dari direktur eksekutif dari berbagai perusahaan start-up dan teknologi terkemuka, seperti Alibaba Cloud, Facebook, HOOQ, Intel Corporation, McAfee, PundiX, Qvest Media, Telkomtelstra, Tokopedia, dan lainnya. Para pembicara terkemuka ini berbagi pengetahuan tentang transformasi digital dan kiat menghadapi kompleksitas dalam IoT, yang membawa bisnis Anda semakin terdepan di tengah era digital yang kian kompetitif. Pembicara utama dari Havas Group Indonesia dan Samsung Electronics Indonesia juga akan memaparkan bagaimana memonetisasi platform digital untuk dapat bersaing di era industri 4.0, sehingga setiap peserta dapat memperkaya dirinya dengan keterampilan digital baru, untuk mendorong inovasi di dalam bisnis.
Sebuah riset dari IDC memprediksi, setidaknya 40% dari PDB Indonesia akan didigitalkan pada tahun 2021, dengan pertumbuhan di setiap industri yang digerakkan oleh platform yang didigitalisasi. Oleh karena itu, semua pemimpin bisnis diharapkan untuk membuat keputusan strategis untuk terus maju dalam ekosistem digital yang selalu berubah ini. Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam membangun ekosistem digital, khususnya setelah pemerintah meluncurkan Gerakan Nasional 1,000 Startup untuk mengembangkan 1,000 start-up
teknologi lokal di Indonesia, yang diprediksi bernilai total US$ 10 miliar di tahun 2020.
“Untuk membangun ekosistem start-up yang kuat, Anda perlu membangun hubungan yang solid dengan berbagai mitradari seluruh dunia. Manfaatnya bisa dirasakan langsung, yakni semakin banyaknya mitra dan investasi yang diterima oleh perusahaan Anda,” ujar Ben Wong, Managing Director Pamerindo Indonesia, selaku penyelenggara pameran.
Dibutuhkan pondasi TIK yang kuat untuk menjalin hubungan bisnis yang berkelanjutan seperti ini. “Karenanya, kami ciptakan sebuah komunitas untuk menjawab kebutuhan tersebut. Di era digital yang terus berkembang ini, Anda perlu menuangkan pikiran dan platform yang inovatif, sehingga straregi bisnis Anda pun bisa berjalan dengan sukses,” ungkap Kristiono, Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL). Selain MASTEL, pameran yang berlangsung selama tiga hari ini juga didukung oleh Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (AVTSI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.nxtindonesia.com, www.communicindonesia.com, and www.broadcast-indonesia.com/.