Jika Anda seringkali berkunjung ke pabrik-pabrik, Anda pasti sering menemukan ‘rel’ berjalan yang biasa digunakan untuk memindahkan barang/produk pabrik dari satu titik ke titik lainnya bukan? Nah, ‘rel’ berjalan tersebut disebut dengan sistem konveyor (conveyor system). Jika Anda masih belum terbayang seperti apa bentuknya, Anda bisa menemukan benda ini di meja kasir supermarket, lho! Ya, tepat sebelum barang di hitung menggunakan sensor, barang yang Anda biasanya diletakkan di semacam ‘rel berjalan’ yang terdiri dari gabungan beberapa silinder, bukan? Nah, untuk mengetahui lebih detail informasi tentang conveyor system, artikel ini akan membahasnya secara lengkap!
Apa itu Conveyor System
Sistem konveyor adalah peralatan mekanis yang dapat digunakan untuk memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Konveyor sangat berguna sebagai transportasi yang cepat dan efisien untuk berbagai industri. Dalam industri food and beverafes (F&B), konveyor berfungsi untuk memudahkan proses logistik dan pengemasan, sedangkan di bandara, benda ini digunakan sebagai transportasi muatan yang akan diperiksa.
Sistem konveyor sendiri menggunakan mekanisme penarik sehingga menghasilkan gerakan memutar secara terus menerus. Gerakan tersebut membuat beban yang ada di atasnya mudah berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Dalam pengaplikasiannya, sistem konveyor bisa disatukan dengan komponen lain seperti kait, robot, perakit, mesin panas, dan komponen lain sesuai dengan industrinya.
Komponen yang ada dalam Conveyor System
1. Belt
Belt merupakan alas conveyor menyerupai sabuk yang lebar, biasanya terbuat dari bahan elastis. Nah, barang atau muatan yang akan dipindahkan oleh konveyor biasanya diletakkan di lapisan ini.
2. Idler
Idler adalah sebuah kerangka yang berguna untuk menyangga belt. Berdasarkan letak dan fungsinya, idler dibedakan menjadi idler atas, tengah, dan bawah. Bagian atas digunakan untuk menahan belt yang bermuatan, bagian tengah dipakai untuk menjajaki agar belt tidak bergeser dari jalur yang telah disediakan, sementara idler bawah berguna untuk menahan belt kosong.
3. Centering Device
Centering device merupakan benda kecil yang melekat pada sebuah konveyor yang berfungsi untuk menjaga belt agar tetap di jalurnya dan meleset dari rollernya.
4. Drive Units
Drive unit merupakan unit penggerak sebuah bonveyor. Belt konveyor digerakan melalui gesekan antara belt dan drive pulley. Belt yang melekat di sekitar pulley diputar menggunakan motor penggerak sehingga bisa bergerak.
5. Trippers
Bagian konveyor yang satu ini memiliki fungsi untuk menumpahkan muatan ditempat yang sudah ditentukan. Komponen ini dapat dioperasikan secara otomatis sesuai pengaturan yang telah dibuat untuk memudahkan pekerjaan para karyawan.
6. Belt Cleaner
Belt cleaner adalah pembersih belt yang biasanya dipasang di ujung bawah belt. Berkat komponen ini, material yang berada di atas belt tidak melekat pada belt dan langsung ditumpahkan di tempat yang sudah ditentukan.
7. Skirt
Skirt berbentuk menyerupai sebuah sekat yang dipasang disisi kanan dan kiri belt di tempat pemuatan. Skirt biasanya dibuat dari bahan logam atau bisa juga terbuat dari bahan kayu. Biasanya komponen skirt ini dipasang tegak atau miring, yang terpenting material tidak tercecer.
8. Holdback
Holdback memiliki peran yang sangat penting untuk mencegah belt conveyor yang mengangkat muatan ke atas tidak berputar kembali ke bawah.
9. Frame
Frame atau kerangka biasanya terbuat dari konstruksi baja yang berfungsi untuk menyangga semua susunan belt conveyor. Frame ditempatkan sedemikian rupa untuk memastikan belt bisa berjalan tanpa gangguan saat digunakan.
10. Motor Penggerak
Untuk menggerakan sebuah conveyor, dibutuhkan motor penggerak berupa moor listrik untuk menggerakan drive pulley. Pergerakan motor ini bisa diatur sesuai dengan keinginan, misalnya dengan menggerakkan belt kosong dan mengatasi gesekan antara idler, menggerakan muatan mendatar, mengangkut muatan dalam gerakan vertikal, menggerakan tripper, atau memberi percepatan pada belt yang biasanya digunakan oleh industri otomotif.
11. Bending the Belt
Bagian ini memiliki peran penting untuk melengkungkan belt. Terdiri dari pulley terakhir, susunan roller, dan beban dengan sifat kelenturan belt. Bagian ini dibutuhkan karena belt yang terus bergerak harus berputar agar bisa terus menggerakkan material.
12. Feeder
Feeder atau pengumpan dalam konveyor berfungsi untuk pemuatan material ke atas belt.
Istilah-Istilah Penting dalam Conveyor System
Sebelum membahas jenis-jenis konveyor, berikut merupakan istilah-istilah yang biasanya diasosiasikan dengan sistem konveyor, antara lain:
Kapasitas Muat per Satuan Panjang
Untuk membangun konveyor, biasanya pengguna akan dianjurkan untuk menentukan margin besar muatan sehingga jenis konveyor yang akan dibangun pun sesuai.
Kapasitas Beban Maksimal
Istilah ini disebut juga sebagai besarnya laju aliran, dimana sistem konveyor yang akan dibangun ditentukan berdasarkan kapasitas muatan per panjang unit.
Kecepatan Sabuk/ Nilai Kecepatan
Kecepatan sabuk juga mempengaruhi jenis konveyor yang dibangun. Biasanya, konveyor sabuk dinilai berdasarkan kecepatan belt dalam kaki per menit atau meter. Sedangkan, untuk konveyor jenis rol bergerak dalam kecepatan linier atau ekuivalen dengan jumlah muatan.
Throughput
Throughput mengukur kapasitas konveyor yang menangani baban baku bubuk. Biasanya, sering diukur dengan volume per satuan waktu misalnya kaki kubik per menit.
Konfigurasi Frame
Konfigurasi frame mengacu pada bentuk frame conveyor system yang bisa berbentuk lurus, melengkung, z-frame, maupun bentuk lainnya.
Jenis-jenis Conveyor System dan Fungsinya
1. Sabuk (Belt Conveyor)
Jenis konveyor yang pertama adalah konveyor sabuk. Jensi konveyor ini menggunakan sabuk kontinyu untuk memindahkan muatan. Sabuk ini dipasang membentang dalam satu lingkaran tanpa ujung antara dua ujung katrol. Belt biasanya terbuat dari bahan karet, plastik, kulit, kain, atau bahkan logam. Semakin besar beban muatan yang harus dipindahkan oleh belt conveyor, maka semakin tebal juga sabuknya. Untuk menggerakannya, conveyor belting didukung oleh panel penggeser logam dan motor penggerak.
2. Rol (Roller Conveyor)
Disebut roller conveyor sebab konveyor jenis ini menggunakan roller paralel yang dipasang dalam kerangka untuk mengantarkan muatan menggunakan gaya gravitasi atau secara manual.
3. Roller Bertenaga (Powered Roller Conveyor)
Berbeda dengan konveyor roller biasa, roller bertenaga menggunakan diberi tenaga penggerak berupa motor sehingga lebih efektif jika menggunakan alat ini untuk industri pabrik makanan, pembuatan baja, dan pengemasan.
4. Slat/Apron
Apron/slat conveyor menggunakan bilah atau plat yang terbuat dari baja, kayu aataupun bahan lainnya yang biasa dipasang pada rol untuk mengantarkan muatan. Jenis conveyor ini digunakan untuk menangani pemindahan material berat dan besar seperti peti, drum, atau palet dalam industri.
5. Transfer Bola (Ball Transferred Conveyor)
Jenis konveyor yang satu ini menggunakan serangkaian ball cast mounted untuk memungkinkan pengangkutan multi-arah. Biasanya, jenis konveyor ini digunakan dalam aplikasi penanganan material seperti jalur perakitan dan jalur pengemasan.
6. Magnetik (Magnetic Conveyor)
Konveyor magnetik menggunakan magnet bergerak yang dipasang di bawah plat stasioner, meja, atau jenis lainnya. Karena bekerja secara magnetik, konveyor jenis ini biasanya digunakan sebagai koveyor chip untuk menghilangkan chip besi dari pusat permesinan.
7. Bucket Conveyor
Koveyor bucket atau elevator bucket menggunakan wadah multi sisi yang terpasang pada kabel, belt, atau rantai untuk membawa muatan. Konveyor jenis ini digunakan dalam aplikasi pemrosesan dan penanganan makanan. Bahan yang dihantarkan pun dapat berupa bahan cair atau kering.
8. Parasute (Chute Conveyor)
Konveyor yang satu ini menggunakan gravitasi untuk menghantarkan muatan. Konveyor ini digunakan untuk penanganan skrap, pengemasan, paket layanan pos, atau penanganan surat.
9. Drag/Chain/Tow Conveyor
Jenis konveyor ini menggunakan mekanis yang terpasang pada anggota yang bergerak, biasanya rantai atau kabel untuk menari muatan. Konveyor ini berbentuk tabung menggunakan sistem rantai yang tertutup sepenuhnya untuk menghantarkan muatan.
10. Overhead Conveyor
Overhead conveyor biasanya dipasang dari langit-langit troli atau media pembawa yang digerakkan oleh rantai, kabel, atau koneksi sejenisnya. Biasanya, konveyor jenis ini digunakan dalam aplikasi penanganan material seperti garis garmen dry-cleaning, garis cat, sistem pendinginan dan pengeringan, dan sebagainya.
11. Pneumatik/Vakum Conveyor
Jenis konveyor yang satu ini menggunakan tekanan udara atau vakum untuk mengangkut beban melalui tabung atau saluran tertutup. Biasanya, konveyor pneumatik digunakan dalam aplikasi pengumpulan debu, penanganan kertas, pengiriman paket, dan lain sebagainya.
12. Screw/Auger Conveyor
Konveyor screw, atau juga disebut sebagai konveyor spiral/worm/auger merupakan jenis konveyor yang menggunakan elemen heliks untuk memindahkan beban. Konveyor ini terdiri dari elemen sekrup heliks atau auger baja yang berputar di sekitar poros pusat dan bekerja sesuai dengan desain sekrup dan arah rotasi. Jenis industri yang biasanya menggunakan konveyor jenis ini adalah industri pertanian.
13. Vertical Conveyor
Konveyor vertikal memungkinkan pemindahan beban/produk secara vertikal di antara level jalur pengangkutan. Spesifikasi khusus berupa kecepatan angkat dan tinggi beban maksimum sangatlah mempengaruhi kinerja konveyor yang satu ini.
14. Konveyor Bergetar
Konveyor bergetar biasanya menggunakan getaran putar atau linier untuk memindahkan material di sepanjang alas sistemnya. Pada umumnya, konveyor ini digunakan untuk memindahkan barang kering, seperti agregat, kerikil, batu bara, dan lain-lain.
15. Wakling Beam Conveyor
Walking beam conveyor menggunakan kombinasi dukungan statis dan bergerak untuk mengindeks benda kerja melalui sel manufaktur.
16. Konveyor Roda Sabuk
Sesuai dengan namanya, konveyor ini menggunakan roda untuk menggerakan benda dengan gravitasi atau daya manual. Perhitungan konveyor ini biasanya tergantung pada jumlah dan jarak roda, yang disesuaikan dengan kebutuhan muatan dan aplikasinya.
Cara Memilih Conveyor System yang Tepat
Memilih conveyor, pastinya harus yang tepat agar dapat dioperasikan secara optimal. Diperlukan beberapa pertimbangan untuk memilih konveyor yang tepat, di antaranya:
1. Pahami Atribut Konveyor
Anda perlu mengetahui seperti apa karakteristik konveyor yang hendak digunakan. Pahami setiap komponen dan cara kerjanya. Lalu, beberapa hal penting juga jangan sampai luput dari perhatian Anda, seperti tarif dan kapasitas pengangkutan yang diinginkan, tata letak saat konveyor tersebut diaplikasikan.
2. Perkiraan Usia Kerja
Dalam menggunakan konveyor, Anda perlu mengetahui perkiraan usia kerja sebuah konveyor. Pasalnya, ada beberapa konveyor yang diperuntukkan bagi tugas yang lebih ringan dan hanya cocok untuk digunakan dalam jangka pendek dan ada jenis lain yang dirancang untuk mengerjakan tugas berat dan dalam operasi jangka panjang.
3. Energi
Memilih konveyor yang tepat juga harus menyertakan pertimbangan seberapa besar energi konveyor. Pasalnya, biaya operasional bisnis Anda juga sangatlah bergantung pada faktor ini. Semakin besar energi yang dikeluarkan oleh konveyor, maka biaya operasional bisnis Anda juga akan semakin besar, pun sebaliknya, jika energi yang dikeluarkan oleh konveyor kecil, maka biaya operasional bisnis yang harus Anda keluarkan juga lebih sedikit.
4. Jenis Konveyor
Tips terakhir untuk memilih konveyor yang tepat adalah menyesuaikan jenis konvveyor dengan industri yang Anda tekuni. Sesuai dengan ulasan di atas, sistem konveyor sangat beragam jenisnya. Masing-masing jenis konveyor memiliki fungsi dan aplikasinya tersendiri. Jadi, pastikan Anda memilih jenis konveyor yang sesuai dengan jenis industri Anda sendiri, ya!
Baca juga: Bye-bye Lembab! Hunian jadi Lebih Nyaman Berkat Dehumidifier
Demikian uraian mengenai serba-serbi sistem konveyor yang sangat bermanfaat bagi kegiatan industri. Tertarik untuk menggunakan sistem konveyor untuk menunjang kegiatan operasional industri Anda? Yuk, cek beragam pilihannya di website Indotrading!