Hampir dua dekade yang lalu seorang pakar manajemen akuntansi telah mendeklarasikan bahwa pada masa yang akan datang manajemen akuntansi memerlukan predikat baru dalam memahami proses bisnis, dibandingkan hanya sekedar pelaporan kegiatan yang hanya berdasarkan oleh asumsi yang keliru. Perdebatan yang terjadi mendorong para akuntan untuk semakin meningkatkan pemahaman mereka tentang proses pembuatan dan pelayanan pengiriman barang-barang.
Perusahaan dewasa ini menjadi semakin peduli dengan generasi dan pengolahan informasi digital yang berkaitan dengan produksi, pengiriman barang, dan layanan secara fisik dan digital. Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh perusahaan akan berkisar mengenai pemantauan, pengukuran, dan penilaian (Bhimani, 2003: 3). Ketiga aspek tersebut adalah mata rantai yang saling terhubung satu sama lain dan akan menjadi penggerak dari sebuah sistem manajemen perusahaan.
Konsen utama dalam akuntansi baru berada di sekitar kepercayaan terhadap angka-angka laporan yang sekali lagi muncul dan sistem kontrol kontemporer tidak akan diragukan lagi secara kontinyu akan menghadapi tantangan perubahan (Kaplan dalam Bhimani, 2003: 3). Era digital secara spesifik menjanjikan pengukuran yang lebih tinggi dibandingkan di era sebelumnya. Apakah hal ini bisa diverifikasi? Pertama, lihatlah sekeliling bahwa saat ini perusahaan berskala besar sudah menggunakan aplikasi supply chain management system dimana semua departemen yang ada di perusahaan akan saling terintegrasi satu sama lain di dalam sebuah sistem yang holistik.
Hal ini akan memudahkan para akuntan dalam melakukan proses check and balance terhadap departemen yang terkait. Kedua, supply chain management system juga memberikan akuntabilitas dan transparansi kepada pihak yang terkait dalam bisnis. Sebagai contoh sebuah perusahaan e-commerce di bidang wholesaler yang sudah menggunakan supply chain management system akan mampu memberikan pelayanan yang terintegrasi dengan pembeli.
Pembeli bahkan bisa langsung berhubungan dengan para distributor dan supplier di sebuah perusahaan e-commerce saat pembeli melakukan transaksi, sistem akan melakukan pencatatan secara otomatis terhadap unit barang apa saja yang dibeli oleh seorang konsumen. Secara singkat bisa dikatakan bahwa akuntan di masa modern akan lebih mudah dalam mengakses data-data transaksional sehingga memudahkan mereka dalam melakukan analisa dan pelaporan.
Baca juga : Ini 5 Alasan Mengapa Perusahaan Membutuhkan Data Mart
Berpikir Kembali tentang Manajemen Akuntansi
Munculnya sistem organisasi dalam bidang informasi keuangan dipandang sebagai kelonggaran struktural dan mengijinkan konsepsi alternatif untuk arus dan transaksi sumber daya yang perlu dilaporkan. Pelaporan konteks secara digital dan laporan akuntansi berbasis hypertext dapat meningkatkan tren dengan hubungan dan koneksi yang berkaitan dengan segmen yang berbeda dari organisasi dan konstruksi jaringan terpadu.
Pendelegasian Baru
Para analis pernah mengatakan bahwa perubahan ekonomi dalam jangka panjang bisa terlihat dari pergeseran paradigma industri yang tadinya bersifat hierarki birokratis menjadi networks. Terlebih lagi, organisasi berinvestasi dalam pengembangan produk digital, produksi, pengiriman barang, alokasi sumber daya, koordinasi, dan pemantauan sehingga organisasi bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih intensif.
Kemungkinan Virtual
Dalam penyelenggaraan World Economic Forum 2012, Bill Gates menyatakan bahwa sepuluh tahun pertama di awal abad ke 21 akan menjadi “dekade digital” (Bhimani, 2006: 6). Prediksi tersebut ternyata tepat, begitu pula dengan proses dalam dunia akuntansi yang juga terpengaruh dengan adanya perubahan tersebut. Buktinya ialah dengan munculnya aplikasi-aplikasi supply chain management system, aplikasi perpajakan online, dan lain sebagainya.
Dengan adanya aplikasi tersebut saat ini seorang akuntan bisa lebih nyaman dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Aplikasi seperti supply chain management system yang dijual oleh para pengembang memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Perubahan dalam sistem kerja akuntansi merupakan konsekuensi dari bidang ilmu sosial itu sendiri yang bergerak dengan dinamis sesuai dengan tuntutan zaman. (leo)
Sumber : Bhimani, Alnoor. 2003. Management Accounting In The Digital Economy. Oxford: Oxford University Press