“Kami dianggap sebagai kompetitor oleh para tengkulak atau pedagang karena kami menerapkan sistem dagang yang berbeda yaitu dengan membeli salak petani di atas harga pasar dengan kesepakatan harga di awal dan spesifikasi kualitas produk sesuai standar yang diminta buyer. Hal ini sempat memunculkan pergolakan di tingkat bawah karena petani lebih memilih mensupply ke kami daripada ke pedagang/tengkulak yang membeli salak dengan harga yang serendah-rendahnya dan terkadang petani dalam posisi tawar yang lemah, terutama di musim panen raya,” paparnya.
Untuk masalah ini, Surya punya solusi tepat yaitu menawarkan kerjasama kemitraan baik dengan petani maupun pedagang secara proporsional dengan pola segmentasi pasar. Sehingga siklus perdagangan berjalan harmonis. Alhasil kini Surya memiliki 40 mitra kelompok tani dengan jumlah secara keseluruhan mencapai 1.600 orang.
Hambatan lainnya dalam menjalankan bisnis ini adalah kesulitan mendapat sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, promosi yang terbatas hingga masalah klasik yaitu minimnya bantuan permodalan.
“Pemerintah lebih mendukung dan memberikan kemudahan terutama dalam regulasi perdagangan luar negri untuk produk lokal dan membatasi masuknya produk luar yang kadang merusak produk lokal kita,” sarannya.
Baca juga: Strategi Jitu Jualan Salak Pondoh Ala Surya Agung Saputra
Meski terbilang sebagai salah satu pengusaha yang sukses di bidang agrobisnis dengan omzet rata-rata Rp 250 juta/bulan, Surya tidak besar kepala. Ia membagikan tips sederhana bagaimana menjadi seorang pengusaha yang sukses. Lalu apa kata Surya?
“Asal kita mencintai apa yang kita lakukan, kita usahakan yang terbaik. Insya Allah itu akan memberikan hasil yang terbaik. Bersyukur dengan apa yang telah kita capai dan berusaha untuk apa yang akan kita raih,” tutupnya.
Penulis : Wiji Nurhayat
Editor : Wiji Nurhayat
