Jakarta, Panorama Media kembali menyelenggarakan dua pameran besar dalam segmen bisnis FRANCHISE and LICENSE EXPO INDONESIA (FLEI) dan RETAIL and SOLUTION EXPO INDONESIA (RSEI). Kedua pameran tersebut akan diselenggarakan secara serentak di Assembly Hall Jakarta Convention Center, Indonesia pada 18 – 20 November 2022.
Ternyata sikap optimis bahwa tahun 2022 merupakan tahun pemulihan terbukti benar. Keberhasilan Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) edisi ke-18 di bulan Juni 2022, membuktikan bisnis ini tetap mencari incaran pelaku usaha. Tidak berenti sampai disitu FLEI terus berupaya membuat event semakin berkembang dengan berekspansi menggaet peserta waralaba mancanegara. Sehingga franchise lokal bisa melebarkan bisnisnya.
Selama pandemi, pebisnis mendapat banyak permintaan dari konsumen karena dorongan ‘pent-up demand’. Pada saat pandemi, banyak konsumen yang menunda melakukan pembelian sehingga ketika pandemi mulai melandai, permintaan tersebut melonjak tajam. Fenomena ini membuat para investor tak tinggal diam sehingga membuat bisnis waralaba, lisensi, kemitraan dan peluang usaha meningkat.
“Dengan dorongan kuat keberhasilan debut FLEI edisi ke-18 Juni 2022 sebagai event perdana yang hanya berselang sesaat setelah gelombang ketiga Omicron berakhir, mengawali kebangkitan industri Franchise & License Indonesia, FLEI telah menunjukkan keberanian dalam mempelopori segmen pameran waralaba & peluang bisnis setelah vakum selama dua tahun terakhir. Sukses penyelenggaran pameran tersebut menjadi bukti nyata bahwa optimisme semua stakeholder di tahun 2022 adalah: A Year To Comeback Stronger. Inilah yang menjadi motivasi utama untuk menyelenggarakan FLEI edisi ke 19 (FLEI Expo XIX) di bulan November 2022 dalam skala yang lebih besar dengan keikut-sertaan peserta Internasional yang sudah dikonfirmasi oleh beberapa negara, diantaranya: Hongkong, Malaysia, Singapura dan sejumlah negara lainnya yang segera menyusul”. tutup Royanto Handaya, Project Director PT Panorama Media.
FLEI EXPO Edisi ke-19 “2022, a year to Rebound Higher”
Acara ini digelar berdasarkan kerja sama Panorama Media bersama dengan Kamar Dagang & Industri Indonesia (KADIN) dan Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI). Tak hanya itu, tiga kementerian sekaligus juga turut mendukung FLEI 2022 edisi ke XIX, yakni Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dengan mengusung tema: “Limitless Opportunities”, FLEI Edisi ke XIX menyatakan optimisme yang semakin mengkristal kuat, bahwa: “2022, a year to Rebound Higher”.
Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Tri Raharjo membenarkan bahwa: “Dari setiap kesulitan senantiasa diikuti dengan datangnya kesempatan. Terbukti secara historis memang Waralaba selalu pulih dengan baik dari setiap terjadinya penurunan ekonomi.
Permintaan terpendam mendorong pertumbuhan yang kuat di sektor F&B dan Jasa di seluruh dunia sampai dua atau tiga tahun mendatang. Secara umum, Waralaba mampu melewati pandemi lebih baik dibandingkan dengan sejumlah usaha bisnis independen karena berbagai faktor termasuk kualitas dan pengalaman kepemimpinan, akses ke modal, skala ekonomi, kesadaran merek/loyalitas dengan ide dan inovasi.
Waralaba Modern, efisien di era Digital
Pada umumnya perusahaan yang berskala menengah dan besar terimbas Pandemi lebih berat dibanding sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Terbukti sektor UKM lebih lincah dalam menemukan inovasi dan mencoba ide baru. Inilah yang membuat UKM lebih tangguh dalam upaya mereka untuk bertahan hidup selama krisis tersebut, UKM juga lebih siap untuk melambung tinggi pasca pandemi.
Hal ini didukung dengan semakin beragam kemudahan bertransaksi, mulai dari dompet digital hingga delivery service yang berkolaborasi dengan beberapa marketplace dan Super Apps. Pelaku usaha kini kian dimanjakan dengan peran digital yang dapat diakses dimana saja. Peran ini akan menjaring konsumen lebih banyak dalam meraup keuntungan.
Kebanyakan UKM sekarang ini lebih menyukai mengambil jalur perdagangan modern, yakni memilih bentuk waralaba. Alasannya karena tampil lebih modern, yaitu dengan menggunakan merek dagang, produk atau layanan dan metode operasi standar sehingga lebih di sukai oleh konsumen karena memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka.
Levita G. Supit, Ketua Komite Tetap Kadin Indonesia bidang Franchise, Lisensi & Networking Marketing mengaku bangga dengan kenyataan bahwa: “Waralaba bereaksi cepat untuk mengatasi dampak buruk pandemi dengan ide dan inovasi baru, seperti misalnya waralaba kebugaran menawarkan kelas online atau waralaba pendidikan menawarkan kelas online. Paling banyak yang bermunculan adalah waralaba ritel yang mengembangkan platform online yang cukup berhasil membuat mereka bukan hanya mampu bertahan hidup dalam krisis di masa pandemi, tetapi juga membuat usaha menjadi berkembang. Mampu memanfaatkan sosial media untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, menjadi content provider bagi Marketplace untuk memanfaatkan aplikasi dan layanan antar yang terintegrasi dengan promosi semakin memastikan jangkauan perluasan pasar yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya”.