Produk kerupuk buatan Indonesia mulai menjadi bidikan para pembeli dari negara lain. Bahkan dalam laporan Kementerian Perdagangan (Kemendag) baru-baru ini, kerupuk buatan Indonesia senilai US$ 950 ribu atau sekitar Rp 12,6 miliar habis terjual dalam acara pameran makanan dan minuman (mamin) Asia THAIFEX 2016 yang digelar akhir Mei 2016 lalu di Kota Bangkok, Thailand.
Kerupuk memang merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang biasanya dikonsumsi untuk pendamping lauk makan. Rupanya, kelezatan rasa kerupuk tak hanya dirasakan oleh lidah orang Indonesia tetapi juga masyarakat mancanegara seperti China dan Korea.
China diketauhi memesan kerupuk udang dari PT Indonesia Selamat Sejahtera sebanyak 15 kontainer. Sementara Korea memesan kerupuk ikan sebanyak 20 kontainer. Transaksi tersebut diperkirakan bernilai sekitar $ 950 ribu atau sebanyak Rp 12,6 miliar. Hal ini tentu saja membawa angin segar bagi industri UKM yang berkecimpung dalam bidang makanan dan minuman khususnya produsen kerupuk.
Baca juga: 4 Kiat Sukses Pengusaha UKM Masuk Pasar Peru
Setelah kesuksesan besar yang diraih kerupuk produksi Indonesia, Atase Perdagangan (Atdag) Bangkok bakal memaksimalkan pameran seperti THAIFEX sebagai pintu ekspor produk makanan dan minuman ke negara lain. Peluang ini tidak boleh disia-siakan, terutama bagi pengusaha UKM produk makanan dan minuman di Indonesia. Terlebih lagi, produk-produk UKM di Indonesia jumlahnya sangat banyak dengan jenis produk yang cukup variatif.
Asia THAIFEX merupakan acara pameran makanan dan minuman (mamin) yang terbesar di Asia yang rutin digelar setiap tahun di Bangkok, Thailand. Ada lebih dari 37 negara dan 955 perusahaan yang hadir dalam acara ini, misalnya negera-negara Asean, India, China, Korea, Jepang, Australia, Spanyol, Denmark, Polandia, Prancis, dan lain sebagainya. Selain kerupuk, produk lain yang dipamerkan dalam acara ini misalnya abon, seafood, bumbu masak instan, sambal, kopi, obat herbal, biskuit, makanan ringan, wafer, teh hijau, dan kacang mede.
Baca juga: Produk Ekspor Potensial Ini Banyak Dicari di AS
Penulis : Erlin Dyah Pratiwi
Editor : Wiji Nurhayat