Ingin Bisnis Anda Sehat? Simak 8 Building Blocks Berikut Ini
Sudah banyak sekali perusahaan start-up yang memberikan tips-tips mengenai strategi dalam memulai bisnis. Namun terkadang apa yang dituliskan secara teoritis kurang sejalan dengan kenyataan. Mungkin anda juga pernah melihat tips yang bahkan tidak realistis jika diaplikasikan dalam bisnis. Oleh karena itu, dalam memberikan tips kepada para pembaca, kita tetap harus melihat relevansinya dengan dunia nyata. Di bawah ini merupakan 8 building blocks yang sudah menjadi terapan baku bagi para praktisi bisnis. Simak ulasannya berikut ini:
1. Value provided
Menyelesaikan permasalahan yang dimiliki konsumen atau memuaskan kebutuhan konsumen melalui produk yang diciptakan oleh perusahaan adalah pijakan utama dalam bisnis apapun. Inilah yang dimaksud dengan value provided. Setiap perusahaan memiliki caranya masing-masing dalam mendukung sebuah nilai kepada konsumennya.
Bisa dikatakan bahwa poin pertama ini menjadi fondasi paling dasar dalam sebuah bisnis. Seorang pengusaha sepatu kelas menengah ke atas, bro.do, pernah bercerita bahwa memuaskan dan menyelesaikan masalah konsumen mempunyai nilai paling besar ketimbang anda mendengar strategi marketing dari berbagai pakar bisnis. Ia mengutamakan cerita pembuatan produknya dan ide dibalik pembuatan produknya kepada konsumen. Dengan demikian, jalinan komunikasi antara penjual dan pembeli tidak hanya sekadar berdasarkan uang semata.
2. Channels
Sebuah organisasi atau perusahaan mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai-nilai organisasinya secara berbeda. Agar sebuah perusahaan mampu bertahan dari persaingan yang ketat, ia harus memiliki sebuah keunikan nilai dalam dibandingkan dengan perusahaan yang lain. Keunikan nilai itu sendiri sebenarnya bisa digali dari produk yang dijual. Hampir setiap sore seorang pedagang donut keliling selalu berkeliling di kompleks rumah saya. Dia menjual dengan cara yang unik: “donat-donatnya datang lagi, angkat jemuran awas kehujanan, aciiiiipuuuuu”. Begitu ucapannya saat menawarkan donatnya kepada para konsumen. Apa hal menarik yang bisa kita ambil dari cara berkomunikasi penjual donat tersebut?
Tak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut adalah sebuah nilai yang dikomunikasikan secara verbal untuk memberikan kesan yang tidak biasa. Dari cara yang tak biasa tersebutlah akhirnya satu per satu konsumen berdatangan menjemput nilai yang dibangun oleh sebuah brand.
3. Customer Relationship
Mempertahankan hubungan dengan konsumen itu jauh lebih sulit dibandingkan dengan membangun hubungan awal dengan konsumen. Mengapa hal tersebut sulit dilakukan? Pertama, ada kesan bahwa seorang marketing perusahaan lebih mengutamakan hasil closing daripada proses mempertahankan hubungan dengan klien. Kedua, hal ini terkendala dengan waktu. Seorang marketing perusahaan biasanya memiliki jadwal yang padat karena mereka selalu ditekan untuk mencapai target sedangkan jam kerja mereka terbatas dan hal inilah proses mempertahankan hubungan dengan konsumen lama agak sulit dilakukan. Sebuah perusahaan perlu untuk membentuk sebuah divisi khusus yang memiliki fungsi maintaining relationship terhadap konsumen.
4. Revenue
Perlu diingat oleh seorang pengusaha bahwa seorang konsumen hanya akan rela membayarkan sejumlah uang apabila mereka telah menerima value provided dari perusahaan. Banyak pengusaha awal yang gagal dalam menjalankan bisnisnya karena mereka terlalu memikirkan revenue di 5 bulan pertama bisnisnya. Masa-masa awal dalam sebuah bisnis yang terpenting adalah citra perusahaan. Perhatikanlah usaha yang sedang naik daun seperti Go-Jek, walaupun sudah berdiri sejak tahun 2010 namun baru pada tahun 2015 ini mereka mendapatkan respon pasar yang sangat besar.
5. Key Resources
Sumber daya yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan selalu terdiri dari 5 macam sumber daya yang masing-masing memiliki sumbangan yang besar terhadap kesuksesan sebuah organisasi. Diantaranya yakni man (manusia), money (uang), material (bahan baku), machine (mesin), dan method (metode kerja).
6. Key Activities
Semua perusahaan yang sehat memiliki pekerjaan-pekerjaan aktual yang berkaitan dengan poin yang telah dijabarkan sebelumnya. Mulai dari memproduksi barang atau jasa yang terstandarisasi, memberikan pemecahan masalah terhadap konsumen, memahami keluhan pelanggan, administrasi keuangan, administrasi dokumen, dan lain sebagainya.
Baca juga : 3 Dasar Strategi Manajemen ala CEO GE Indonesia
7. Key Partners
Tentu saja sebuah perusahaan tidak akan mungkin mampu bekerja dan menghasilkan sebuah barang atau jasa tanpa bantuan perusahaan lain. Dengan adanya key partners dalam bisnis membuat fondasi bisnis anda semakin kuat. Bisnis anda tidak akan mudah jatuh tergeletak dengan kendala-kendala teknis yang justru biasanya dialami oleh para pengusaha baru.
8. Costs
Biaya pengeluaran dan yang harus anda keluarkan dalam memproduksi sebuah barang atau jasa adalah blok bangunan terakhir dalam bisnis anda. Biaya yang dimaksud disini adalah biaya yang dikeluarkan pada poin key activities, key resources, dan key partners. (leo/editor:erlin)
Sumber: Clark, Tim, Alexander Osterwalder, dan Yves Pigneur. 2012. Business Model You. New Jersey: John Wiley & Sons Inc.