Kali ini kita akan membahas mengenai benda yang sering kali kita temui di setiap laboratorium, baik itu di sekolah, rumah sakit, atau di lembaga penelitan. Ya, mikroskop – benda yang digunakan untuk mengamati organisme hidup yang tak bisa dilihat oleh mata kasar. Kehadiran mikroskop tentu saja berkontribusi besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, jenis-jenis mikroskop pun juga kian variatif.
Komponen-komponen yang Ada dalam Mikroskop
Layaknya benda-benda lain, mikroskop juga terdiri dari beberapa fitur pendukung yang memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Bagian-bagian tersebut terdiri dari alat-alat optik dan non-optik, meliputi:
- Lensa okuler; adalah lensa mikroskop yang terdapat pada bagian ujung atas tabung yang berdekatan dengan mata kita saat meneliti suatu objek. Fungsi lensa okuler adalah untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya
- Lensa objektif; berfungsi untuk memperbesar bayangan yang diamati
- Kondensor; bagian ini berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin
- Diafragma; bagian ini terletak di bawah kondensor dan berfungsi untuk mengatur banyakya cahaya yang masuk ke objek
- Cermin; untuk mengarahkan cahaya pada objek
- Kaki mikroskop; sebagai penyangga yang terletak pada bagian bawah. Berfungsi untuk menyangga mikroskop agar tidak jatuh
- Lengan mikroskop; komponen yang digunakan untuk memegang mikroskop saat digunakan
- Makrometer; berfungsi untuk mengatur naik turunnya tubus mikroskop secara cepat agar fokus bayangan objek dapat diperoleh dengan tepat
- Meja objek; tempat meletakkan objek yang akan diamati
- Mikrometer; komponen mikroskop yang berfungsi unruk mencari bayangan objek yang paling jelas
- Penjepit objek; merupakan komponen yang berfungsi untuk menjepit kaca objek yang akan digunakan
- Revolver; digunakan untuk memilih lensa objektif
- Sekrup; komponen kecil yang berfungsi untuk mengatur sudut berdirinya mikroskop
- Tubus; tabung yang menghubungkan antara lensa objektif dengan lensa okuler.
Jenis-Jenis Mikroskop
Sebenarnya, jika mengacu pada penelitian yang ada, jenis-jenis mikroskop sangatlah banyak dan variatif. Namun, ada beberapa jenis mikroskop yang paling sering Anda temui di laboratorium adalah beberapa jenis mikroskop di bawah ini:
Mikroskop Monokuler
Jenis mikroskop yang satu ini merupakan jenis yang pertama kali ditemukan. Pasalnya, jika dilihat dari desainnya, mikroskop ini masih terlihat jadul dan ketinggalan zaman. Secara sederhana, benda ini hanya memiliki satu lensa saja yang berfokus pada objek yang diamati. Mikroskop jenis ini juga sering disebut mikroskop cahaya sebab cara kerja mikroskop jenis ini memang mengandalkan cahaya untuk mengamati objek.
Mikroskop Binokuler
Mikroskop binokuler merupakan jenis mikroskop yang memiliki dua lensa, yaitu lensa okuler dan lensa objektif yang bisa diperbesar hingga 2 kali. Oleh karena itu, benda ini memungkinkan Anda untuk mengamati objek dengan menggunakan dua mata sehingga penglihatan lebih jelas. Mikroskop binokuler memiliki sumber cahaya yang bersumber dari pancaran cahaya lampu.
Mikroskop Trinokuler
Sedangkan, mikroskop trinokuler merupakan jenis mikroskop yang paling modern. Jika mikroskop monokuler bisa diamati dengan satu mata dan binokuler oleh dua mata, mikroskop trinokuler bisa dipasangkan kamera sehingga dapat diamati menggunakan monitor. Tak heran jika mikroskop jenis ini biasa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Mikroskop Elektron
Mikroskop jenis ini bekerja dengan menggunakan sumber energi dari elektron untuk memperbesar bayangan objek. Benda ini menggunakan medan magnet sebagai pengganti lensa untuk memusatkan energi pada objek yang diamati. Keunggulan yang dimiliki oleh mikroskop elektron yaitu jumlah perbesaran bisa hingga 2 juta kali baik menggunakan metode elektro statik maupun elektro magnetik. Mikroskop elektron, terdiri dari dua jenis yaitu Scanning Electron Microscope (SEM) dan Transmission Electron Microscope (TEM)
Mikroskop Flourescene
Untuk versi mikroskop yang memiliki lensa lebih lengkap, maka jawabannya adalah mikroskop fluorescence. Di dalam mikroskop ini, ada lensa monokuler dan juga lensa binokuler. Dengan kondisi sini, mikroskop fluorescence bisa digunakan secara adaptif.
Mikroskop Biological
Sesuai namanya, mikroskop biological biasanya digunakan untuk kepeluan biologi. Mikroskop inilah yang banyak kita temui di lembaga pendidikan, seperti sekolah, kampus, hingga para profesional. Mikroskop jenis ini biasanya mengandalkan cahaya untuk mengoperasikannya.
Mikroskop Digital
Teknologi dalam perancangan mikroskop terus berkembang yang selalu disesuakan untuk fungsinya dalam berbagai industri. Seperti halnya mikroskop digital. Mikroskop digital bisa dikatakan merupakan jenis mikroskop model baru yang dilengkapi dengan kamera digital. Mikroskop jenis ini terhubung dengan kamera yang akan menunjukkan output gambar pengamatan pada monitor atau proyektor. Dengan begitu, hasil pengamatan bisa dilihat atau ditunjukkan oleh orang banyak, seperti tenaga pengajar yang ingin menunjukkan hasil pengamatan preparat kepada siswa.
Baca juga: Bye-bye Lembab1 Hunian jadi Lebih Nyaman Berkat Dehumidifier
Itulah berbagai jeni-jenis mikroskop dengan berbagai macam fungsinya. Penggunaan mikroskop memang penting untuk penelitian dan juga edukasi. Dengan mikroskop, penelitian tersebut bisa berguna untuk masyarakat yang lebih luas lagi.