Banyak orang yang berpikir bahwa saat membeli produk franchise, berarti mereka otomatis akan mendapatkan garansi kesuksesan. Padahal sukses tidaknya berbisnis franchise tergantung pada tim yang solid, peralatan yang memadai, serta sistem bisnis yang baik.
Seperti yang kita tahu, dalam sistem bisnis franchise ada dua istilah yang digunakan, yakni franchisor dan franchisee. Franchisor atau pewaralaba ialah orang yang memiliki hak paten beserta sistem franchise. Sementara franchisee atau terwaralaba merupakan orang yang membeli atau meminjam hak paten beserta sistem bisnis franchise tersebut.
Franchise merupakan salah satu model bisnis yang dilakukan dengan cara membeli atau meminjam hak paten suatu merek beserta sistem bisnisnya. Model bisnis ini yang layak Anda pertimbangkan karena dinilai mudah dan efisien dalam membangun usaha.
Namun, sebelum Anda menjalankan usaha dengan sistem franchise, Anda harus tahu bagaimana menjalankan bisnis tersebut. Dari mulai bagaimana mengoperasikan hingga menghindari kesalahan-kesalahan. Berikut ini ulasannya, Kamis (16/6/2016).
1. Bangun Hubungan Baik dengan Terwaralaba Lainnya
Ketika memutuskan untuk berbisnis franchise, sebenarnya Anda sedang memasuki kesempatan bisnis yang baru. Dengan bergabung ke salah satu franchise yang sudah memiliki nama, sebetulnya Anda dapat belajar banyak hal dari sana. Manfaatkan kesempatan ini untuk berkenalan dengan terwaralaba lainnya.
Mempunyai bisnis waralaba dapat melatih Anda untuk belajar mengenai bagaimana membuat produk yang menarik, branding yang kuat, dan sistem bisnis yang sudah terbukti sukses. Selain itu, tentunya Anda akan memiliki sosok role model yang secara tidak langsung dapat menjadi mentor bisnis nantinya.
Baca juga: Ingin Bisnis Tidak Gagal? Ikuti 4 Cara Ini
Pewaralaba yang baik tidak akan lepas tangan terhadap bisnis Anda. Dia akan memberikan pelatihan atau follow-up bisnis secara berkala agar bisnis timnya semakin berkembang.
2. Bertanggung Jawablah pada Bisnis yang Dijalankan
Tidak semua bisnis franchise dapat berjalan dengan mulus. Bahkan kadang beberapa unit bisnis franchise kurang berkembang. Hal ini bisa disebabkan karena terwaralaba mungkin tidak siap memikul tanggung jawab yang cukup besar, misalnya tanggung jawab terhadap nama brand produk franchise yang sudah terkenal.
Salah satu hal yang harus dipahami oleh terwaralaba yaitu bisnis franchise tidak akan menjanjikan keuntungan dalam waktu singkat. Kesuksesan dalam membangun franchise tergantung pada tanggung jawab dan kerja keras dari terwaralaba itu sendiri. Meskipun membeli franchise yang sudah sangat terkenal, kalau tanggung jawab yang dimiliki oleh terwaralaba kurang tentu, maka kemungkinan bisnis tidak akan dapat bertahan lama.
3. Fokuslah pada Target Harian
Saat membuka franchise, biasanya akan terjadi permasalahan yang ujung-ujungnya akan dihubungkan dengan pewaralaba yang kurang memberi perhatian. Banyak sistem franchise yang terjebak dengan stigma ini. Padahal tujuan berbisnis franchise sebenarnya hanya untuk terus mengembangkan prospek dan menjual.
Jika terwaralaba hanya fokus pada hal-hal yang tidak penting, pewaralaba seharusnya langsung membimbing mereka untuk keluar dari persoalan-persoalan bisnis tersebut. Jangan mengalihkan fokus ke banyak hal, fokuslah ke satu hal yaitu bagaimana caranya menjual produk sebanyak mungkin dalam waktu yang cepat.
4. Berkomitmenlah pada Rencana Pemasaran
Idealnya, sistem waralaba dibuat untuk menduplikasi kesuksesan sebuah bisnis model beserta sistem kerjanya. Namun hal ini hanya akan terjadi jika terwaralaba mengikuti seluruh instruksi bisnis model tersebut. Bisnis franchise tidak akan berjalan dengan baik jika terwaralaba tidak menggunakan konsep bisnis, strategi penjualan, serta dan cara branding yang menjadi ciri khas franchise itu sendiri.
Baca juga: 7 Kesalahan Fatal yang Pernah Dilakukan CEO Kelas Dunia
Penulis : Erlin Dyah Pratiwi
Editor : Wiji Nurhayat