Indotrading

Si Cantik Yeusy Manayse, Supplier Oli Beromzet Ratusan Juta Rupiah

Apa yang ada di benak Anda jika mendengar kata oli dan pelumas? Tentunya dunia otomotif dan permesinan bukan? Yang dimana dunia tersebut notabenenya adalah hobi dari kaum laki-laki. Para penjual oli dan pelumas dimulai dari yang bersekala kecil hingga yang besar pun didominasi oleh kaum laki-laki.

Lalu bagaimana jadinya, jika pengusaha oli dan pelumas itu adalah seorang wanita cantik dan feminim? Ya, hal inilah yang dialamai oleh Yeusy Manasye, wanita kelahiran Jakarta ini mampu menepis pandangan orang, jika wanita cantik dan feminim pun mampu mandiri dan bersaing dengan kaum laki-laki untuk ursusan bisnis. Yeusy yang memiliki jiwa bisnis sejak dari kecil pun mampu melihat peluang besar. Terbukti baru satu tahun ia menggeluti usaha oli, Yeusy sudah meraup untung hingga ratusan juta rupiah.

Mengawali Karir Sebagai Penjual Kue hingga Weding Organizer

Mulanya tidak pernah terpikir oleh Yeusy akan menjalani usaha jual beli oli dan pelumas. Hal ini sangat bertolak belakang sekali denga hobinya. Bagaiamna tidak, ia yang terbiasa terjun dalam bisnis creative dan makanan kali ini harus fokus untuk menjalankan bisnis oli dan pelumas.

“Sebeum terjun ke bisnis ini saya usaha Weding Organizer (WO), sangat bertolak belakang ya. Yang ngga jauh beda itu sama-sama mencari customer,” ujar Yeusy pada news.indotrading.com

Tidak ada yang menyangka jika melihat wanita cantik yang selalau memamerkan senyum indahnya ini, ternyata menjalankan usaha sudah dari bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Yeusy sudah terdidik dan terlatih untuk menjadi pengusaha dari masa remaja. Hal ini diakibatkan masalah ekonomi yang menimpa keluarganya disaat kedua orang tua Yeusy memutuskan untuk berpisah. Mau tidak mau untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, Yeusy pun harus berjuang sendiri.

Yeusy yang menghabiskan masa kanak-kanak dan remajanya di Kota Kembang sempat menjual baju bekas yang ia beli di pasar Cimol, Bandung, yang lalu kemudian ia jual kembali ke teman-temannya.

“Pada waktu itu Cimol terkenal, pusat jual beli baju bekas di Kota Bandung. Saya beli 10 ribu dapat 5 baju, saya cuci dan setrika lalu saya kemas ke dalam plastik, kemudian saya jual lagi satu baju 10 ribu. Nah saya dapet untuk 40 ribu, sampai kahirnya usaha ini maju sampai saya lulus SMA,” Kenangnya seraya mengumbar tawa lepas.

Tidak puas dengan kesuksesannya menjual baju bekas, Yeusy pun kemudian mencoba peruntungan menjual kue brownies yang ia jual ke teman-teman sekolahnya. Tidak disangka, kue hasil buatannya pun laris manis.

Baca juga: Naked Press Juice : Jus Sehat ala Dewi Kusuma yang Mampu Keluarkan Detox

“Saya juga sempat jualan kue brownies. Malamnya saya bikin kue sendiri buat besok dijual ke sekolah. Saya bawa-bawa keranjang kue ke sekolah dan tidak pernah merasa malu. Justru seru apalagi dagangan kita laku,” ungkapnya.

Perjalanan bisnis kecil-kecilan Yeusy memang selalau berjalan lancar. Kemudian selepas SMA dan sempat mencicipi bangku kuliah selama satu tahun, Yeusy tidak lagi berbisnis baju bekas dan kue brownies, ia memilih untuk bekerja sebagai kasir di sebuah restoran di Kota Bandung. Namun ternyata jiwa bisnis memang tidak bisa terlepas begitu saja, ia merasa bosan. Lalau kemudian Yeusy bertekad mengumpulkan uang untuk membeli sebuah tenant makanan di sebuah mall yang ada di Kota Bandung.

“Saya pernah kerja sebagai kasir di salah satu restoran di Bandung. Saya semangat kerja buat ngumpulin uang karena saya ngga mau jadi karyawan. Setelah kekumpul akhirnya saya beli tuh sebuah tenant kecil buat jual makanan ukur 1 X 2 meter,” cerita Yeusy.

Setelah beberapa taun mencicipi kesuksesan sebagai penguaha makanan, hingga memiliki 5 tempat tenant yang tersebar di beberapa mall di Kota Bandung. Ia kemudian dihadapkan dengan cobaan. Satu persatu tenant Yeusy pun tutup hingga gulung tikar, karena tidak termaintain dengan benar.

“Setelah tenant saya tutup saya kemudian menawarkan catering untuk pernikahan ke temen saya. Ternyata sukses. Kemudian dari situ merambat ke photo pernikahan dan dekorasi. Nah itulah awalnya saya membuka weding orginzer,”

Merubah Nasib Melalui Marketing

Bertahun-tahun Yeusy menjalankan weding organizer nya, dia pun mulai menyadari ternyata usahanya ini tidak menghasilkan yang memuaskan, Yeusy harus menunggu ‘musim nikah’ jika ia ingin mempunyai penghasilan. Lagi-lagi keberuntungan pun menghampirinya, dalam sebuah pertemuan ia diperkenalkan dengan seorang pelaku supplier oli dan grace di jualoli.com. Tidak butuh waktu lama, Yeusy kemudian ditawari bekerja dengan perusahaan tersebut sebagai marketing.

“Waktu itu tahun 2015, saya dikenalkan oleh salah satu rekan saya sama pengusaha jual beli oli dan pelumas, kemudian saya ditawari bekerja sebagai marketing,” ujar Yeusy tersenyum.

Awalnya Yeusy sangat kesulitan saat harus memasarkan produk-produk yang jarang dilakoni oleh kaum wanita. Apalagi produk ini berhubungan dengan otomotif dan permesinan yang notabenenya adalah hobi dari kaum laki-laki.

Merasa tertantang, Yeusy pun tetap menjalani profesinya sebagai marketing dalam perusahaan oli dan pelumas tersebut dengan suka cita, yang lambat laun membuka pikran Yeusy bahwa ternyata bisnis ini sangat menjanjikan.

Baca juga: Agustinus: Berawal dari Office Boy kini Sukses Menjadi Pengusaha Fire Safety

“Setelah dijalani lama kelamaaan usaha ini memang worth it untuk dijalani, dan sangat menyenangkan” ujarnya.

Karena usaha ini begitu menjanjikan, Yeusy kemudian terpikir untuk membuka usaha oli dan pelumas secara mandiri. Dan setelah memikirkan matang-matang ia kemudian menyampaikan keingiannannya itu kepada sang atasan, tidak disangka bos nya memberikan izin bahkan ia menyuportnya. Akhirnya tepat pada bulan oktober 2016 usaha Yeusy yang diberi nama Maxine Petro Asiatama pun resmi didirikan.

“Diakhir tahun 2016. Sekitar bulan oktober Maxine Petro Asiatama pun resmi saya dirikan,” pungkasnya.

Raup Omzet Ratusan Juta Berkat Digital Marketing

Hampir sama dengan perusahaan yang membesarkan namanya, Maxin Petro Asiatama milik Yeusy ini pun menyediakan produk bermacam ragam oli, pelumas dan grace. Produk yang ditawarkan pun kualitas premium. Dimula dari Petro Asia hingga Pertamina. Sementara produk yang ia datanngkan darli luar negeri adalah produk Castrol dan Shell.

“Seperti perusahaan sebelumnya tempat saya bekerja, produk kita menjual oli dan pelumas, seperti Petro Asia dan Pertamina sejauh ini dua brand itu sih yang kita pakai. Kalau dari luar ada Castrol, Seell dan lain-lain,” tutur Yeusy menyebutkan.

Meski Yeusy sudah memiliki pengalaman dalam bidang oli dan pelumas, ternyata tidak mudah baginya menjalankan usaha ini secara mandiri. Apalagi usaha ini biasanya dilakukan oleh kaum pria. Banyak nama-nama oli dan fungsi-fungsinya yang tidak diketahui oleh Yeusy. Namun karena usaha ini adalah bisnis yang ditekuninya, ia pun harus bekerja extra mempelajari apapaun yang berhubungan dengan pelumas dan permesinan.

Baca juga: Anton Rasito Adi: Berawal Dari Penjual Telur di Pasar Kini Sukses Menjadi Bos Wallpaper

“Saya juga banyak belajar melalui internet terkait usaha saya ini, nama-namanya, fungsinya untuk apa saja,” jelasnya antusias.

Disaat banyak kaum hawa memilih bisnis fashion atau body care, Yeusy justru memilih untuk menjalankan bisnis oli. Mungkin dapat dihitung dengan jari para kaum hawa yang menyukai pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh kaum pria.

“Ya betul biasanya wanita kan bisnis itu fashion, atau make up.  Tapi saya justru memilih bisnis yang biasa dikerjakan oleh kaum laki-laki,” tukasnya.

Bukan hanya bisnis oli dan pelumas yang menjanjikan menjadi alasan perempuan berusia 34 tahun ini menekuni usahanya, ternyata banyak impact positif yang ia dapat.

“Banyak hal baru dalam diri saya, saya juga banyak ketemu orang-orang yang luar biasa dan lebih penting bisnis ini profitnya sangat bagus, alias untungnya sangat besar. Makanya saya mau menekuni usaha ini,” imbuhnya.

Ternyata tidak hanya kesulitan dalam beradaptasi saja yang harus dilakukan Yeusy, ia beberapa kali dihadapkan dengan kesulitan lainnya. Wanita yang tumbuh besar di Kota Bandung ini sempat ditipu oleh customer yang tidak bertanggung jawab sehingga mengalami kerugian yang cukup besar.

“Semua bisnis itu pasti ada aja ya susahnya, termasuk juga dalam usaha ini. Saya pernah tertipu. Banyak yang pesan barang ke kita, dan ketika kita kirim barang tiba-tiba orangnya menghilang tidak mau bayar,” kenang Yeusy.

Kejadian-kejadian semacam itu jelas merugiakan usahanya, namun Yeusy tidak patah arang, dia tidak merasa takut apalagi kapok. Ia justru kembali bangkit. Menurutnya banyak hal yang bisa membangkitkan semangat lagi, salah satunya ketika Yeusy dapat bertemu dengan client yang jauh lebih pintar dan banyak memberikan dampak positif bagi dirinya maupun usahanya.

Baca juga: Worcas Kopi: Tawarkan Kopi Nusantara Berkelas Dunia

“Ketika saya ketemu orang-orang baru yang sangat pintar, dan memberikan banyak dampak positif buat saya dan usaha saya, itu yang membuat saya kembali bangkit dari duka yang menimpa usaha saya. Dan saya makin berhasarat untuk kembali bangkit untuk menjadi lebih baik lagi,” ujarnya penuh semangat.

Belajar dari pengalaman yang merugikan usahanya, Yeusy yang sadar dengan kemajuan zaman saat ini pun harus ‘melek digital’. Ia yang sempat menggunakan digital marketing Indotrading.com di perusahaan tempat bekerjanya dulu, kemudian kembali menggunakan jasa indotrading.com untuk perusahaannya.

“Saya kenal Indotrading tahun 2015 ketika saya jadi marketing di jual oli.com milik Pak Deden. Nah sejak saya memutuskan untuk mandiri, saya akhirnya menggunakan jasa Indotading untuk usaha saya,” ungkapnya.

Banyak keuntungan yang Yeusy dapatkan setelah menggunakan jasa Indotrading.com. Selain produknya dikenal hampir di seluruh nusantara, berkat digital marketing juga penghasilan usaha Yeusy pun menjadi meroket.

“Banyak banget keuntungan yang saya dapatkan. Tadinya handphone saya sepi, sehari biasanya yang nanya atau yang mau beli cuma 5 orang, tapi sekarang pagi aja bisa nyampe 20 orang yang ngehubungi saya. Itu belum termasuk orang yang nanya ke email indotrading. Dan memang kalau digambarkan secara gerafik yang tadinya 20% skarang meningkat menjadi 60%. Peningkatannya iu cukup cepet juga. Menerut customer saya ketika mereka cari jual oli, Maxin tuh selalau nomor satu yang muncul di halaman google,”

Indotrading tidak hanya menjadikan usaha Yeusy menjadi nomor satu di halaman Google, juga mampu menaikan omzet nya hingga ratusan juta rupiah.

“Awalmya penghasilan kita kotornya satu bulan cuma 20 juta rupiah, kini kotornya saja bisa nembus angka 500 sampai 600 juta rupiah perbulan,” tutup Yeusy mengakhiri.

Penulis: Kumi Lailla

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top