Inspiration

Pernah Hidup Susah, Livienne Russellia Bangkit dan Sukses Berbisnis Kosmetik

“Pertama kita harus punya passion dan integritas. Tanpa adanya integritas bagaimana mungkin kita bisnis dengan orang. Benang merah yang lain semua pengusaha sukses sama saja ya, harus tekun, ulet, tidak mudah menyerah, dan memilki tekad yang kuat,” tulis pemilik PT Cakra Daya Makmur, Livienne Russellia.

Masing-masing pengusaha memiliki cerita unik bagaimana cara mereka menempuh jalur kesuksesan. Beberapa diantaranya justru pernah merasakan hidup susah.

Namun dengan tekat kuat menjadi seorang pengusaha yang handal, mereka berhasil bangkit. Alhasil kehidupan yang mereka jalani saat ini berubah 180 derajat.

Hal ini juga dialami oleh Direktur PT Cakra Daya Makmur, Livienne Russellia. Wanita asal Pontianak berusia 40 tahun ini mengaku pernah mengalami hidup susah sebelum sukses menjadi pengusaha kosmetik dengan brand Vienna.

Kepada indotrading.com Livienne bercerita bila awalnya ia dan sang suami memliki kehidupan yang berkecukupan. Suami Livienne kebetulan adalah seorang pengusaha.

Namun kehidupannya berubah setelah terjadi krisis ekonomi di tahun 1998. Bisnis sang suami mengalami berbagai kendala. Terlebih lagi di tahun 2001, Livienne melahirkan anak kedua. Kebutuhan yang cukup tinggi tidak diimbangi dengan pengeluaran yang sangat besar. Mau tidak mau Livienne turun gunung mencari pekerjaan hanya sekedar menambah penghasilan untuk kebutuhan keluarganya.

Baca juga: Dari Bandung Tegep Boots ‘Terbang’ ke Australia Hingga Jerman 

“Prosesnya penuh perjuangan banget, bahkan saya list out loh bidang yang pernah saya geluti pada waktu itu demi mendapatkan penghasilan untuk membantu suami,” keluh Livienne, Rabu (28/9/2016).

Livienne mencatat pernah menjalani berbagai profesi seperti menjadi agen asuransi, agen komoditas, hingga menjual sepatu, celana jeans, pakaian, dan lain-lain.

“Jadi sudah seperti agen karena apapun yang bisa dijual saya jalani. Saya orangnya suka belajar, suka dengan hal yang baru. Kondisi waktu itu tidak memberikan saya harus belajar bisnis dulu atau apa, melainkan bagaimana caranya saya usaha, menghasilkan penghasilan,” tuturnya.

Usaha yang dilakukan olehnya sempat membuat keluarga besar Livienne kaget. Bahkan ia juga mengaku pernah membuat kue dan mengemas kacang lalu menjualnya di salah satu mal. Sayangnya kue yang dibuat oleh Livienne tidak laku dijual di mal hingga ia menderita kerugian.

Foto: Direktur PT Cakra Daya Makmur, Livienne Russellia/Dok: indotrading.com

Foto: Direktur PT Cakra Daya Makmur, Livienne Russellia/Dok: indotrading.com

“Tapi saya sangat bersyukur sekali ternyata kue saya tidak laku. Coba kalau kue saya laku mungkin saya tidak akan jadi seperti sekarang ini,” paparnya.

Apa yang dia lakukan semata-mata hanya untuk menambah penghasilan keluarganya. Tetapi Hal ini menjadi pelajaran berharga bagaimana Livienne tetap berusaha dan bekerja keras untuk bangkit dari kehidupan susah yang menjeratnya.

“Saya selalu berpikir positif, kalau seseorang berpikir negatif apalagi memandang negatif dengan apa yang sudah terjadi, kalau saya ya sudaha apa yang kita lakukan ya lakukan saja dan setelah tidak bisa saya lakukan lagi barulah saya cerita,” tukasnya.

Memiliki Networking dan Merambah Bisnis Importir

Ada pelajaran berharga yang Livienne rasakan saat menjalani profesi sebagai agen asuransi dan komoditas maupun sebagai pedagang. Dirinya mengaku mendapatkan jaringan (network) yang cukup luas dan mengenal banyak orang.

“Nah itulah start of learning untuk bisnis. Saya mendapatkannya dari situ termasuk mendapatkan networking,” katanya.

Memiliki jaringan memudahkan promosi yang dilakukan oleh Livienne. Kemudian ia pun mulai berpikir untuk menekuni bisnis tertentu yang tentu saja laku ditawarkan dan dijual kepada calon customer. Akhirnya, Livienne menjatuhkan pilihan menjadi importir produk makanan dan kosmetik di tahun 2002.

Baca juga: Decopatch: Bisnis Piring dan Gelas Bekas Ala Diah yang Bernilai Jutaan Rupiah

Ia lalu mendirikan PT Cakra Daya Makmur di tahun 2002 sebagai perusahaan trading and distribution untuk produk impor, berupa produk food & beverage, personal care dan lain-lain.

“Saya mulai bisa melihat bisnis makanan, kosmetik, dan pokoknya bisnis yang ada kategorinya saya lakukan. Akhirnya bisnis home made itu saya tinggalkan kemudian merambah bisnis impor barang, itu lebih menguntungkan,” ucapnya.

Livienne kemudian mendatangkan berbagai produk makanan dan kosmetik dari berbagai negara. Sebut saja dari Singapura, Malaysia, Australia, Amerika hingga Eropa. Menjalani bisnis sebagai trader and distributor barang-barang impor diakui Livienne cukup menguntungkan.

“Saya dapat link nya itu dari pameran-pameran, dari referensi kenalan juga,” sebutnya.

Foto: Direktur PT Cakra Daya Makmur, Livienne Russellia saat mendapatkan penghargaan/Dok: indotrading.com

Foto: Direktur PT Cakra Daya Makmur, Livienne Russellia (kebaya putih) saat mendapatkan penghargaan/Dok: indotrading.com

Sayangnya keuntungan yang didapat Livienne dari bisnis ini tidak bertahan lama. Di tahun 2006, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dengan membatasi produk impor. Akhirnya kebijakan ini memberikan dampak bagi usaha yang dijalani Livienne.  Dengan cepat ia mengalami kerugian yang cukup besar hingga gulung tikar.

“Akhirnya saya tidak bisa melakukan bisnis itu lagi, hampir dua tahun saya tidak kerja. Tapi bangkrutnya usaha saya tidak sekaligus tapi bertahap. Jadi pada tahun 2006 itu memang masa terpuruk saya,” keluhnya.

Mulai Bangun Bisnis Produksi Kosmetik Sendiri

Livienne sempat membuka toko kosmetik sampai distributor kosmetik setelah bisnis sebelumnya trader and distributor barang-barang impor gagal total. Tetapi usaha baru yang dijalaninya ini lagi-lagi mengalami kegagalan dan ia menderita kerugian cukup besar.

Meski mengalami keterpurukan setelah usaha yang dijalani hancur lebur karena regulasi pemerintah, Livienne tidak patah arang. Dengan sisa aset yang dimilikinya, Livienne mulai bangkit lagi dan memikirkan bisnis apa yang akan dia bangun.

Latar belakang pendidikan di bidang kosmetik membantu dirinya untuk tetap memilih bisnis kosmetik. Di tahun 2008 masih dengan nama perusahaan yang sama yaitu PT Cakra Daya Makmur, Livienne mulai mengembangkan perusahaan manufacturing untuk produk kosmetik dan produk perawatan diri (personal care).

Baca juga: Mantan PNS Ini Sukses Jadi Pengusaha Art Interior Beromzet Puluhan Juta

Berbagai syarat yang dibutuhkan segera dia urus seperti penamaan produk, sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) dari BPOM, sertifikasi Halal dari LP MUI, dan ISO 22716:2007 (Cosmetic GMP) oleh SGS.

“Meskipun terpuruk saya sudah mulai mempersiapkan diri. Bangkrutnya usaha saya ini tidak mmembuat saya terpuruk berkelanjutan justru menjadi inspirasi saya yang kemudian menjadi tekat kalau saya harus punya usaha dengan produk sendiri. Saya ingin membuat produk lokal atas merek nama saya sendiri. Jadi saya mulai mempersiapkan merk, mulai mencari know how nya, mencari tenaga ahli dan lain sebagainya, intinya kan saya sudah ada networkingnya kan,” paparnya.

Dengan modal seadanya, Livienne mendirikan pabrik kosmetik dengan skala home industry. Kosmetik tetap dipilih karena Indonesia dinilai Livienne memiliki pasar yang cukup besar.

“Nah dari situ akhirnya saya nekat lagi ingin punya pabriknya. Dan saya bersyukur itu terwujud hingga sekarang ini,” sebutnya.

Mulai Meracik Kosmetik Wanita Berkualitas

Melalui PT Cakra Daya Makmur, Livienne mulai meracik produk kosmetik wanita berkualitas. Ia menjamin kosmetik buatannya aman dan halal karena telah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Foto: Direktur PT Cakra Daya Makmur, Livienne Russellia saat mendapatkan penghargaan/Dok: indotrading.com

Foto: Direktur PT Cakra Daya Makmur, Livienne Russellia saat mendapatkan penghargaan/Dok: indotrading.com

“Produk kita yang pasti berkualitas. Kita selalu menghadirkan produk dengan kualitas yang baik, dijamin keamanannya dan memberikan benevit dan keamanan kepada wanita,” tuturnya.

Meskipun tata kelola bisnis masih ditangani secara sederhana, namun produk kosmetik yang diproduksi Livienne sangat beragam. Misalnya saja, Livienne telah berhasil membuat produk herbal, skincare, body care, personal care (seperti body lotion dan lulur), dan hair care seperti shampo.

Sedangkan bahan baku yang digunakan adalah kombinasi antara bahan baku kimia impor dan lokal. Livienne juga telah berhasil meneliti adanya formula baik yang terkandung di dalam susu kambing dan bermanfaat bagi kesehatan manusia khususnya kulit.

“Akhirnya saya bikinlah produk dari susu kambing ini dan kita produk pertama lokal yang membuat olahan dari susu kambing. Akhirnya yang paling dikenal produk saya ini adalah produk susu kambingnya. Selain produk susu kambing yang menjadi produk favorite adalah personal care dan hair care juga tetap yang banyak diminati,” sebutnya.

Baca juga: Sepatu Sandal Kayu Made in Nadya ‘Terbang’ Hingga ke Qatar

Sedangkan untuk harga produk kosmetik yang ditawarkan Livienne juga cukup bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Segmen pasar yang diincar adalah wanita dengan usia antara 18 tahun hingga 35 tahun.

“Target market kita selama ini yang kita bidik adalah ekonomi dari settus B dan C plus. Karena kita lebih ke consumen goods dan market produk. Jadi sekarang dengan menambahnya daya beli masyarakat yang semakin tinggi, masyarakat juga lebih kritis terhadap produknya khususnya untuk segmen tersebut. Tapi saya juga tidak mengambil kelas yang terlalu bawah sekali,” jelasnya.

Berhasil Menembus Pasar Internasional

Kepiawaian Livienne baik pada saat memproduksi maupun menjual produk kosmetik buatannya patut diancungi jempol. Jebolan Megister Management di Universitas Tarumanegara itu mampu memasarkan produk kosmetik buatannya hingga ke mancanegara.

“Kita udah ekspor ke Korea, teritori Amerika, kita juga sudah masuk ke Singapura dan maish ada beberapa negara lainnya tapi mereka melalui training lagi,” kata Livienne.

Namun porsi yang paling banyak diekspor keluar negeri justru adalah produk herbal. Hal ini disebabkan karena persaingan pasar kosmetik di luar negeri cukup ketat, sedangkan persaingan pasar produk herbalnya terbilang masih sedikit.

“Tapi yang saya jual ke sana itu bukan kosmetik yang mungkin bisa saja sama dengan mereka, tapi yang saya jual itu produk herbal dan itu yang lebih banyak diminati mereka,” tambahnya.

Foto: Direktur PT Cakra Daya Makmur, Livienne Russellia/Dok: indotrading.com

Foto: Direktur PT Cakra Daya Makmur, Livienne Russellia/Dok: indotrading.com

Di dalam negeri, kosmetik buatannya juga sudah dijual ke berbagai store baik skala besar maupun kecil. “Produk kita sudah dipasarkan di hypermart, supermarket, minimarket, farmasi store, toko-toko kosmetik maupun grosir,” sebutnya.

Livienne yang juga pernah menekuni pendidikan Magister Farmasi dan Kosmetika di Universitas Pancasila mengatakan bila peluang pasar produk kosmetik cukup besar. Dengan passion di bidang kosmetika yang dimilikinya, ia konsisten untuk menekuni bisnis ini hingga berkembang cukup pesat di tahun 2014.

Alhasil, di tahun 2014 ia mendirikan PT Vienna Beauty Company. Perusahaan ini bergerak di bidang distribusi untuk produk impor berupa produk kosmetik dan produk perawatan diri (personal care).

“Karena dalam bisnis kan kita dihadapi pada public shopping. Jadi kalau kita mau menjalankan suatu bidang ya kita harus paham dan menguasainya. Dan setelah saya melakukan berbagai macam bisnis ternyata passion saya itu ya memang di kosmetik,” tegasnya.

Strategis Bisnis yang Mapan Dan Tepat Sasaran

Livienne semakin merasakan kesuksesan setelah membangun usahanya di bidang kosmetik mulai dari bawah. Produk kosmetik buatannya tidak hanya laku dijual di pasar lokal tetapi hingga mancanegara.

Keberhasilan Livienne dalam mengelola bisnis kosmetik menuai pujian dari keluarga besarnya. Mereka bertanya-tanya, apa sih rahasia strategi bisnis yang dijalani Livienne?

“Integritas, speed, inovasi dan continous improvement,” tegas Livienne.

Baca juga: 3 Pemuda Ini Raup Untung Jual Kacamata Dari Papan Skateboard Bekas

Livienne menuturkan dalam menekuni sebuah bisnis harus memiliki keempat hal tersebut.
Integritas disebut Livienne sangat penting terutama untuk medapatkan kepercayaan dari para konsumen.

Sedangkan bagi Livienne, speed (cepat) diperlukan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan zaman. Lalu inovasi juga sangat penting agar dapat menciptakan produk baru yang disukai customer. Terakhir adalah continous improvement (perbaikan terus menerus) juga diperlukan agar produksi kosmetik tetap berjalan di tengah pesatnya persaingan pasar kosmetik di dalam negeri.

Continous improvement yang saya lakukan itu adalah dari segi distribusi maupun dari produk kita. Maksudnya dengan selalu melakukan perbaikan dalam pengembangan produk kita. Ya, saingan dalam dunia kosmetik itu memang luar biasa banyaknya. Jadi menyikapi hal tersebut saya pikir, pesaing atau kompetitor itu harus kita jadikan motivasi dan saya selalu melakukan continous improvement,” tuturnya.

Livienne yang saat ini memiliki lebih dari 200 karyawan juga selalu menanamkan sikap professional leadership dalam memimpin perusahaan. Ia juga tidak segan memberikan reward berupa pendapatan yang cukup tinggi bagi karyawan yang memiliki prestasi. Hal ini dilakukannya agar para karyawan setia dan memiliki jiwa team work untuk mengabdi kepada perusahaan.

Foto: Direktur PT Cakra Daya Makmur, Livienne Russellia/Dok: indotrading.com

Foto: Direktur PT Cakra Daya Makmur, Livienne Russellia/Dok: indotrading.com

“Saya sebenarnya tipikal yang santai tapi fokus,” ucapnya.

Livienne yang telah menyabet berbagai penghargaan prestigious juga memiliki saran agar pemerintah bisa memberdayakan dan membantu pengusaha lokal. Hal ini penting dilakukan karena pengusaha di dalam negeri adalah tulang punggung perekonomian nasional.

Baca juga: Garap Busana Khusus Pria, Feby Haniv Justru Raih Sukses dan Terkenal 

“Saya berharap pemerintah terus mendorong dan mendukung produk dalam negeri. Harapannya agar kita diberikan kemudahan dalam mengembangkan bisnis, seperti kemudahan dalam perizinan atau support tempat dan dalam industri pemerintah juga perlu memperhatikan hal itu,” tutupnya.

Reporter: Kumi Laila    Penulis: Wiji Nurhayat

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top