Berita

KADIN DKI: Bina UMKM melalui Pendampingan Edukasi dan Sosialisasi

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta sudah memasuki usia yang ke-50, dalam usia emasnya ini KADIN DKI terus berperan aktif mendorong iklim usaha yang kompetitif. KADIN pun berusaha mengintergarsikan kegiatannya sesuai dengan arah, visi, misi dan program kebijakan pemerintah.

Untuk menciptakan iklim usaha yang kompetitif, UKM Center KADIN DKI dibawah bidang Wakil Ketua Umum bidang UMKM Agri Bisnis Koprasi, selalu rutin mengadakan kegiatan edukasi dan sosialisasi terhadap para pelaku UMKM binaan KADIN DKI. Kegiatan ini pun bekerjasama dengan pihak perbank-an yang memang memiliki visi yang sama dengan KADIN, yakni menjadikan UMKM di Indonesia lebih baik.

“Kegiatan ini rutin dan lebih kearah agri bisnis ya, kita mempertemukan antara potensi usaha, orang yang membawa proposal dengan membawa bisnis modelnya, pembiayaannya, skema perbank-an, sama sumberdaya manusianya,” Ungkap Akhmad Sarbini atau biasa disapa Abi, Wakil Ketua Umum KADIN DKI Jakarta Bidang Koprasi UMKM dan Agri Bisnis di Kantor KADIN DKI.

Bahkan menurut Abi kedepannya KADIN DKI  akan mengundang pemilik pasar, dan sama-sama menyatukan visi dan misi untuk menciptakan peluang pasar bagi para pelaku usaha khususnya Usaha Micro Kecil dan Menengah.

“Kita akan bertemu dengan mereka, lalu kita akan bangun semacam pabrik dan pabriknya itu benar-benar dimiliki oleh masyarakat,” ujarnya menjelaskan.

Kegiatan yang dihadiri oleh 40 peserta dari binaan UMKM KADIN dan beberapa mitra bisnis, tidak hanya dibekali edukasi mengenai pengembangan usaha rakayat, namun dalam kegiatan ini juga dilakukan pendampingan usaha bagi para pelaku bisnis, pendampingannya pun berupa konsultan keuangannya, perpajakannya, management keuangannya hingga tekhnologinya.

“Jadi kita akan mendampingi para Usaha Kecil Menengah, bukan hanya UKM sebenarnya tapi juga ada pengusaha-pengusaha KADIN yang perlu didampingi dari sisi konsultan keuangannya, perpajakannya, management keuangannya, kemudian tekhnologinya, itu artinya di sini kita sharing bukan hanya usaha kecil menengah tapi juga ada pengusaha-pengusaha yang tetap membutuhkan sinergi dan butuh pendampingan,” ungkap Abi.

Dalam setiap kegiatan rutin ini, eduaksi dan sosialisasi yang disampaikan memang memiliki tema yang berbeda-beda, selain itu juga kerjasama dengan beberapa Bank.

“Kalau yang sekarang temanya itu aqualter estate dengan skema pembayaran perbank-an, tapi kita tidak melulu kerjasama dengan satu bank saja, tapi dengan beberapa bank yang memang menyuport dan related dengan kegiatan kita. Karena buat pengusaha tentunya akan memilih perbank-an yang nggak ribet, nggak berat dan tentunya murah,” Pungkas Abi.

Budidaya Kepiting dan Ikan Kerapu Miliki Potensi Bisnis

Untuk mencapai misi menciptakan iklim usaha variatif dan juga kompetitif, dalam kegiatan edukasi rutinnya ini pihak KADIN juga tidak hanya memberikan pendampingan bisnis bagi para pelaku usaha yang menjadi anggota KADIN, sesuai dengan tema kegiatannya yang lebih mengarah pada agri bisnis, mereka pun memberikan edukasi budidaya kepiting dan ikan kerapu yang ternyata memiliki potensi bisnis yang sangat besar.

Menurut Abi hal ini berawal dari kunjungaan ia dan pihak KADIN DKI ke Kepulauan Seribu. Ia melihat potensi nelayan di Pulau Seribu yang ternyata sangat luar biasa, dengan kerambah ikan berhamparan luas. Di sekitar Pulau Seribu terdapat lumbung kepiting dan ikan kerapu yang dapat menjadi peluang bisnis.

“Di sekitar Pulau Seribu aja itu merupakan sumber daya alam yang belum dieksplore, kalau selama ini mungkin lebih kearah bisnis perikanan tangkap kan, nah kalau budidaya, itu artinya membina atau membudidayakan perikanan dengan suatu area tertentu, nelayan akan memberikan pakan, ada pembibitan dan lebih terkontrol,” cerita Abi menjelaskan.

Kita sadari bisnis makanan khususnya rumah makan dan resto semakin merajalela terutama di Jakarta. Selain itu ikan kerapu yang memiliki cita rasa yang enak juga menjadi pilihan para pemburu makanan. Tidak heran kalau permintaan ikan kerapu pun semakin tinggi. Hal inilah yang menurut Abi dapat dimanfaatkan menjadi peluang bisnis, apalagi dengan potensi ikan yang besar di Pulau Seribu, pelaku usaha restoran tidak perlu repot mencari ikan kerapu dan kepiting hingga ke luar kota.

“Potensinya sangat luar bisa budidaya ikan kerapu dan kepiting untuk kebuthan restoran di Jakarta. Dengan potensi ikan di Pulau Seribu, sebenarnya restoran-restoran itu tidak harus beli jauh-jauh dari luar Jakarta, dari kepulauan seribu saja juga bisa memenuhi,” pungkasnya berharap kalau budidaya kepiting dan ikan kerapu ini bisa sejalan dengan visi yang dipegang oleh Kadin DKI.

Hal ini juga menjadi basis KADIN DKI untuk membangun kewirausahaan di kecamatan Kepulauan Seribu. Dimana ada dua kecamatan diantaranya utara dan selatan.

Penulis: Kumi Lailla

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top