Digital Marketing

6 Kesalahan Marketing Ini Tak Boleh Dilakukan Agar Bisnis Tak Tenggelam

Bidang marketing memainkan peranan yang sangat penting dalam sebuah bisnis. Agar bisnis tak tenggelam, ada beberapa kesalahan marketing yang tak boleh dilakukan.

Marketing merupakan ujung tombak sebuah bisnis. Hidup matinya sebuah bisnis bergantung pada strategi marketing yang diterapkan. Namun, menentukan langkah-langkah dalam melakukan strategi marketing tidaklah mudah. Seseorang yang sudah bertahun-tahun berkecimpung di dalam dunia marketing pun bisa melakukan kesalahan-kesalahan marketing. Agar bisnis tidak tenggelam, 7 kesalahan marketing ini tak boleh dilakukan:

  1. Tidak Meluangkan Waktu untuk Mendengar Hal-Hal Terbaru

tidak meluangkan waktu

Meski dunia marketing selalu berubah, Anda tetap dapat melakukan hal terbaik dengan terus memperhatikan tren industri terbaru. Tak bisa dipungkiri, memang akan lebih mudah jika hanya fokus untuk mengerjakan hal-hal yang telah dipahami. Meski demikian, hal itu bukanlah resep kesuksesan. Terus melakukan inovasi merupakan salah satu pekerjaan yang harus dilakukan seorang marketing.

Jangan lupa lakukanlah analisis terhadap kelemahan strategi marketing Anda. Hal-hal apa yang sukses dilakukan dan yang gagal yang dilakukan oleh kompetitor Anda. Apakah kompetitor Anda memiliki program pemasaran yang superior? Apakah iklan Facebook yang digunakan merupakan tiket menuju kesuksesan? Ketahui kompetitor Anda dan manfaatkan konsep yang telah terbukti berhasil sebagai keuntungan bagi diri Anda sendiri.

Selanjutnya, bicaralah kepada vendor-vendor Anda. Luangkan waktu paling tidak dua hari dalam satu tahun untuk mengundang semua vendor agar Anda mendapat update informasi terbaru yang terjadi di lapangan. Kita tidak bisa hanya bergantung pada data di dunia maya. Data yang bersifat lisan dari orang-orang yang terpercaya anda butuhkan untuk pengembangan strategi pemasaran.

Terakhir, lakukanlah riset. Biasakanlah untuk mengunjungi website marketing secara berkala dan pahamilah informasi yang diberikan. Melalui rangkaian proses yang telah dijabarkan sebelumnya, Anda akan mudah memperoleh ide-ide baru dalam dunia marketing.

 

  1. Tidak Mencoba Satupun Growth Hacking yang Inovatif

tidak mencoba growth hacking

Growth hacking adalah perpaduan antara ilmu marketing dan ilmu komputerisasi. Penggunaan teknologi kreatif untuk membangun sebuah brand merupakan salah satu ciri utama Growth Hacking. Growth Hacking dijalankan secara berkelanjutan untuk mengetahui apakah testing yang dilakukan berhasil atau tidak di pasar. Namun jika berhasil dilakukan, growth hacking akan menaikkan bisnis Anda ke level berikutnya. Sayangnya, masih banyak marketer yang tidak melakukan hal ini.

Hal yang paling sering diutarakan adalah masalah waktu dan kreativitas. Waktu Anda terbuang untuk memperhatikan Google Analytics, melihat channel pemasaran dan mengevaluasi iklan terakhir yang sudah Anda lakukan sehingga tidak memiliki waktu senggang untuk memikirkan cara kreatif untuk menggunakan teknologi sebagai tujuan marketing.

Solusinya sediakan waktu di akhir waktu kerja. Pastikan ruangan Anda nyaman sehingga Anda bisa fokus dan konsentrasi tidak mudah terpecah. Mulailah berpikir dengan cara yang berbeda sehingga Anda bisa menjangkau orang-orang yang menjadi target dengan menggunakan teknologi modern.

Jika tetap tidak membuahkan hasil, carilah seorang rekan kerja yang bisa dipercaya untuk bisa memberikan ide dan solusi bersama terhadap masalah tersebut. Terutama, pilihlah mereka yang sudah terbiasa dengan penggunaan teknologi, biasanya mereka memiliki pemahaman luar biasa mengenai solusi praktis terhadap masalah teknis.

 

 

  1. Menjalankan Program Terlalu Cepat

terlalu cepat menjalankan program

Teknik marketing yang baik akan memakan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Oleh karenanya, Anda membutuhkan persiapan untuk menginvestasikan modal jika ingin berhasil. Salah satu contohnya ialah teknik Search Engine Optimization (SEO).

Lakukanlah SEO secara intensif selama empat bulan sebelum melihat hasilnya. Meskipun persaingan dan kompetisi di Google semakin ketat dan Anda tidak akan dengan mudah  mencapai posisi pertama di halaman utama Google, hal ini pantas dicoba. Selain SEO, CRO (Conversion Rate Optimization) juga cukup memakan waktu. Pastikanlah bahwa Anda memiliki timeframe yang jelas mulai dari melakukan percobaan awal hingga menyelesaikan programnya.

 

  1. Hanya Memperhatikan Angka-Angka Saja

google analytics

Hindari untuk hanya melihat hal-hal yang ingin dilihat. Terkadang, iklan marketing yang Anda pikir akan membawamu kepada level berikutnya ternyata tidak mampu terealisasi. Jangan lupa untuk melakukan evaluasi Google Analytics. Apapun hasilnya, berusahalah untuk tetap tenang.

Sebagai contoh, jika Anda telah berinvestasi sebesar US$ 20.000 dalam sebuah network ads, tetapi Anda tidak melihat revenue (pengembalian modal) yang seharusnya didapatkan, jelaskan kepada orang-orang yang bekerja dengan Anda bahwa network ads tersebut tidak bekerja dengan baik. Oleh karena itu, Anda harus move on. Tidak menyesali apa yang sudah terjadi adalah salah satu cara untuk menenangkan rekan kerja Anda.

 

  1. Tidak Membuat Rencana Pemasaran yang Jelas

strategi pemasaran

Sebelum mengeksekusi strategi marketing, Anda harus membuat rencana marketing dan memastikan bahwa hal itu dapat terorganisir sesuai rencana. Rencana Anda harus termasuk dengan timeline dan kalender event karena ekspektasi yang diharapkan tidak akan didapatkan dalam waktu singkat. Anda akan tetap fokus pada promosi besar dan sebaiknya meyakinkan para eksekutif bahwa rencana Anda membutuhkan waktu sebelum usaha anda dicatat.

Anda perlu untuk melakukan segmentasi dalam setiap rencana awal. Rancang ROI (Return On Investment) Anda dan tunjukkan pertumbuhan dari waktu ke waktu. Mempresentasikan rencana jangka pendek, menengah, dan panjang merupakan ide yang bagus.

Sertakan juga rencana tambahan karena terkadang, rencana terbaik justru gagal. Ada saja keadaan yang tak terlihat yang bisa merusak rencanamu, jadi Anda perlu untuk mempersiapkan rencana B di saat Anda membutuhkannya nanti.

Jika anda tidak membuat rencana dan mempresentasikan ekspektasi yang tepat maka hal itu menandakan bahwa pekerjaan dan bisnismu tidak benar-benar dipersiapkan dengan matang. Begitupun dengan rencana strategis yang akan membawa bisnis anda ke level berikutnya.

 

 

  1. Tidak Meluangkan Waktu untuk Mengetahui Model Inti Bisnis

tiak meluangkan waktu untuk model bisnis

Sebelum membuat sebuah strategi marketing untuk sebuah brand, Anda perlu memahami model inti bisnis itu sendiri misalnya sistem penjualan produk atau jasa secara online, desain, dan tema website hingga sistem pendaftaran konsumen.

Sebelum setiap strategi marketing Anda digunakan, pastikan memahami model inti bisnis Anda terlebih dahulu. Anda perlu bertanya bagaimana sistem bisnisnya akan berjalan? Bagaimana dengan sistem pembayaran yang dilakukan klien? Produk apa saja yang akan dijual? Perlukah mengambil tema khusus supaya tidak semua produk masuk ke dalam website? Dengan banyak memperhatikan detail konsep bisnis anda akan memudahkan anda mengoreksi kesalahan yang mungkin saja terjadi. (leo/editor: erlin)

1 Comment

1 Comment

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    To Top