Economy and Business

5 Cara Mudah Membangun Bisnis Keluarga agar Bertahan Selamanya

bisnis keluarga

Pernahkan terlintas dalam benak Rekan Indopreneurs untuk memulai bisnis keluarga? Membangun bisnis tidak harus dimulai seorang diri, apalagi jika memiliki orang-orang terbaik yang bisa dipercaya. Bisnis keluarga mungkin dapat menjadi salah satu pilihan bisnis yang layak dipertimbangkan bagi anda yang masih belum terlalu lama berkecimpung dalam dunia bisnis. Dibandingkan membangun bisnis bersama orang lain yang belum tentu dapat dipercaya, berbisnis dengan keluarga sendiri mungkin menjadi pilihan yang relatif aman dilakukan.

Memulai bisnis bersama keluarga dapat menjadi batu loncatan yang akan memudahkan perjalanan bisnis Anda nantinya. Namun, tidak semua bisnis keluarga bisa bertahan dalam gempuran keras persaingan bisnis serupa, terutama jika bisnis keluarga yang dijalani masih seumur jagung. Lantas, bagaimana cara membangun bisnis keluarga agar bisa bertahan selamanya? Dengan 5 cara mudah ini, bisnis keluarga tidak akan terputus di tengah jalan.

  1. Buatlah Analisis SWOT dari Anggota Keluarga

swotSebelum memulai menjalankan bisnis keluarga, apapun bentuknya, Anda perlu membuat analisis SWOT (Strenghten, Weakness, Opportunity, and Threat). Analisis tersebut diperuntukkan bagi setiap anggota keluarga yang akan bergabung dalam bisnis ini. Dengan begitu, Anda dapat melihat hal apa saja yang bisa dikembangkan, dan hal apa yang perlu dukungan dari yang lain.

Analisis SWOT ini bisa sangat berperan untuk mengetahui kemampuan setiap anggota keluarga dalam menjalani bisnis. Tidak harus kemampuan akademis, justru yang dicari adalah kemampuan personal yang dapat membantu mencapai objek yang sedang dikejar. Selain itu, juga perlu diketahui kelemahan setiap orang yang dapat mengganggu perkembangan perusahaan. Dengan begitu, Anda tahu strategi terbaik untuk menempatkan anggota keluarga Anda di posisi yang tepat.

Baca juga: Digital Agency yang Kompeten Pasti Memiliki 3 Hal Ini

  1. Jauhilah Nepotisme melalui Penilaian Objektif

objectiveBanyak bisnis keluarga yang berujung kegagalan karena hal sepele, seperti lebih mementingkan keluarga dibandingkan pekerja lain yang lebih profesional. Meski bisnis keluarga dimulai oleh Anda dan keluarga, bukan berarti orang lain tidak bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan penghargaan di perusahaan Anda.

Ingatlah bahwa Anda tetap harus menjalankan bisnis secara profesional. Jika salah seorang anggota keluarga ternyata dinilai tidak kompeten menjalankan tugasnya dibandingkan pegawai lain yang bukan anggota keluarga, Anda harus melihat hal ini secara objektif. Jangan sampai bisnis tersebut terhenti di tengah jalan hanya karena tidak bisa menilai kinerja secara objektif.

  1. Saling Memahami Posisi Masing-Masing

posisi masing-masingDalam menjalankan bisnis keluarga, Rekan Indopreneurs perlu memahami posisi masing-masing dalam perusahaan. Lupakan status dalam keluarga selama Anda sedang menjalani bisnis tersebut. Jika posisi Anda adalah Direktur Eksekutif, Anda tidak perlu merasa lebih rendah dari paman Anda yang memegang posisi Sales Manager. Ingatlah bahwa setiap anggota keluarga yang bekerja dalam bisnis keluarga harus menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik.

  1. Jagalah Profesionalitas dengan Memuat Peraturan Perusahaan

profesionalitasHal inilah yang paling sering menjadi batu sandungan dalam bisnis keluarga, tidak ditemukannya profesionalitas atau kemampuan untuk bertindak secara profesional. Rasa tidak enak untuk menegur atau sungkan memberitahu kesalahan yang sudah dilakukan merupaka hal-hal yang harus dihindari agar bisnis keluarga dapat semakin berkembang. Jika terus dibiarkan terjadi, hal ini dapat menjadi batu kerikil yang menjatuhkan Anda saat bisnis Andasedang mencoba untuk berlari kencang.

Sebagaimana sebuah perusahaan, bisnis yang dijalankan bersama keluarga juga harus memiliki aturan yang jelas. Palingg tidak, semua harus memiliki visi dan misi yang sama agar bisnis Anda dapat berkembang dan tidak mati di tengah jalan. Jika ada yang bertindak sesukanya karena merasa lebih tua atau semacamnya, Anda tetap harus bertindak tegas.

Menjadi lembek bukanlah sifat pebisnis besar. Jika ingin bisnis keluarga Anda menjadi bisnis yang besar, Anda dan anggota keluarga yang menjalankan bisnis keluarga harus selalu bersikap tegas dan profesional.

  1. Tetap Luangkan Waktu Berkualitas bersama Keluarga

quality time familyInilah hal yang seringkali dilupakan oleh keluarga yang menjalani bisnis bersama. Saat menjalani bisnis keluarga, Anda dan anggota keluarga lainnya merupakan rekan kerja. Waktu yang ada sepenuhnya dihabiskan untuk membicarakan strategi bisnis dan hal lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Ternyata, menjalani bisnis keluarga tak lantas berarti bahwa waktu berkualitas bersama keluarga tetap terjaga.

Untuk tetap menjaga kebersamaan keluarga, sesekali luangkanlah waktu berkualitas bersama keluarga. Lupakan dulu persoalan bisnis yang sedang berjalan. Biar bagaimanapun, keluarga adalah alasan utama mengapa kesuksesan menjadi tujuan hidup Anda. Keluarga juga adalah tempat Anda kembali pulang. Jadi, di luar urusan pekerjaan, tetaplah bangun hubungan baik bersama keluarga. (irna/editor: erlin)

Baca juga: 5 Pekerjaan Freelance yang Menjanjikan Bagi Ibu Rumah Tangga

To Top