Economy and Business

4 Tips Memilih KTA yang Pas Bagi Pengusaha UKM

Di zaman sekarang, kredit tanpa agunan (KTA) sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, terutama bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). KTA memang bisa menjadi solusi cepat dan efektif bagi pengusaha UKM yang memerlukan dana pinjaman terutama untuk menambah modal usaha.

Penawaran KTA dari bank, layaknya kartu kredit, juga sangat beragam. Mulai dari tingkat bunga hingga biaya tahunan. Ini tentunya dapat membingungkan bagi pengusaha UKM yang baru pertama kali mengajukan KTA.

Baca juga: Bagi Pengusaha UKM, 5 Alasan Ini Jadi Penyebab KTA Anda Ditolak Bank

Nah, bagi pengusaha UKM yang masih mencari-cari KTA yang tepat, coba ikuti beberapa tips cermat memilih KTA berikut yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Anda, Selasa (21/6/2016).

1. Jumlahkan Semua Biaya KTA

Komponen biaya dalam KTA meliputi bunga pinjaman dan biaya provisi (disebut juga biaya administrasi), asuransi, keterlambatan dan pelunasan dipercepat. Jika suatu bank menawarkan bunga rendah, bukan berarti bank tersebut menawarkan KTA dengan biaya terendah. Bisa saja biaya provisinya tinggi meski bunganya rendah.

Jadi, jangan lihat satu komponen saja. Catat dan jumlahkan semua biaya yang ada karena total inilah yang menjadi dasar besaran cicilan Anda per bulan.

“Ingatlah hal berikut sebelum mengajukan KTA: total dari segala macam cicilan kamu seharusnya tidak melewati 30% dari pendapatan bulanan Anda.”

Foto: Jumlah KTA/ Doc: wikipedia

Foto: Jumlah KTA/ Doc: wikipedia

2. Bunga dan Provisi Terendah

Tingkat bunga KTA berdampak paling besar pada cicilan bulanan yang Anda harus bayar. Semakin rendah bunganya, semakin ringan pula cicilannya. Ada bank yang mengenakan bunga 10%, namun ada juga yang mengenakan bunga hingga sebesar 23,88%.

“Bank di Indonesia mengenakan suku bunga tetap, atau flat, untuk pinjaman KTA. Ini berarti bahwa bunga selalu dihitung berdasarkan pinjaman awal dan karena itu, nilainya tidak akan turun walau Anda sudah melunasi sebagian dari pinjaman Anda.”

3. Tenor Singkat

Ambilah tenor, atau periode pelunasan cicilan, sesingkat yang Anda mampu. Memang, tenor yang lama berarti Anda bisa membayar hanya sebagian kecil pinjaman pokok setiap bulannya. Namun Anda harus ingat bahwa ada biaya-biaya lain seperti bunga tetap dan provisi.

Semakin lama tenor yang Anda ambil, semakin sering Anda harus mengeluarkan uang untuk membayar berbagai macam biaya ini. Belum lagi jika Anda telat membayar cicilan.

“Ujung-ujungnya, tenor yang lama bisa lebih mahal daripada tenor yang pendek dan membuat Anda mengeluarkan uang jauh lebih banyak.”

Baca juga: Mengenal KTA, Kredit Tanpa Agunan Bagi UKM

4. Biaya dan Penalti

Perhatikan berbagai macam biaya dan penalti supaya Anda bisa menghindarinya. Ada bank yang mengharuskan Anda membayar penalti apabila Anda melunasi pinjaman lebih awal dibanding tenor yang disetujui. Penalti ini dikarenakan bank akan kehilangan pendapatan yang seharusnya mereka tetap dapat dari bunga Anda.

Jika Anda sudah punya dana untuk melunasi pinjaman Anda sebelum waktunya, lebih baik Anda tetap pada jadwal pembayaran awal bila penaltinya tinggi.

“Anda bisa menyimpan dana berlebih tersebut di rekening tabungan Anda agar bisa menikmati pendapatan bunga.”

Sumber   : halomoney.co.id

Editor      : Wiji Nurhayat

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top